tag:blogger.com,1999:blog-54098764302003008842024-03-05T02:01:47.742-08:00TUGAS MANAJEMEN MUTUpenjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.comBlogger57125tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-32629795598621721842011-05-18T00:54:00.001-07:002011-05-18T00:56:59.101-07:00Rizky Aprillia (224307034)Disusun Oleh<br />
Rizky Aprillia (2243.07.034)<br />
<br />
TUGAS I<br />
<br />
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.<br />
<br />
Pengertian Mutu<br />
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<br />
- Unggul dan bermutu tinggi<br />
- Mahal harganya<br />
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<br />
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.<br />
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).<br />
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<br />
<br />
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br />
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<br />
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<br />
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<br />
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.<br />
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<br />
<br />
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU<br />
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<br />
1. Setiap orang memiliki pelanggan<br />
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<br />
3. Semua sistem menunjukkan variasi<br />
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<br />
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<br />
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<br />
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<br />
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<br />
<br />
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.<br />
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.<br />
<br />
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).<br />
<br />
Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.<br />
Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %<br />
Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.<br />
Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".<br />
Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan<br />
<br />
<br />
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya<br />
<br />
Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu<br />
<br />
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.<br />
<br />
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.<br />
<br />
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).<br />
<br />
<br />
<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:<br />
<br />
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.<br />
<br />
Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :<br />
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.<br />
<br />
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.<br />
<br />
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.<br />
<br />
4. Sistem terdokumentasi dengan baik<br />
<br />
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara baik.<br />
<br />
6. Meningkatkan Kinerja karyawan<br />
<br />
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.<br />
<br />
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll<br />
<br />
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :<br />
1. Proses yang terkait dengan pelangan<br />
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership<br />
3. Manajemen sumber daya<br />
4. Perbaikan dan peningkatan proses<br />
5. Sistem manajemen<br />
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan<br />
7. Pengambilan keputusan yang Factual<br />
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok<br />
<br />
PENGERTIAN MUTU: gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.<br />
· Memenuhi persyaratan konsumen/pelanggan<br />
· Sesuai dengan kegunaan<br />
· Memuaskan pelanggan pada biaya kompetitif<br />
· Resultante dari karakteristik produk dan jasa pemasaran,<br />
· Rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk<br />
· Dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen/<br />
· Pelanggan<br />
<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan hanya fungsi produksi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi tanggung jawab terhadap mutu tidak cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di perusahaan .<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU:<br />
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu.<br />
<br />
SISTEM MUTU:<br />
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan manajemen mutu.<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU --> KEGIATANNYA<br />
<br />
SISTEM MUTU --> WADAHNYA<br />
<br />
TUJUAN AUDIT MUTU: Dilihat dari dampak globalisasi:<br />
· Produk bermutu<br />
· Persyaratan yang dituntut pasar<br />
· Batas antar negara tidak ada<br />
· Dituntut kesamaan standar terhadap mutu<br />
<br />
Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu (quality control)<br />
<br />
<br />
PENGENDALIAN MUTU: Dilihat dari aktifikasi inspeksi :<br />
· Memeriksa produk<br />
· Menerima memakai syarat<br />
· Menerima tidak memakai syarat<br />
<br />
Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:<br />
· Peningkatan produktifitas<br />
· Peningkatan efisiensi<br />
· Penurunan biaya<br />
· Peningkatan kepuasan pelanggan<br />
<br />
Maka dirasakan sebagai kebutuhan perusahaan.<br />
<br />
Awal 1987 s/d maret 1990 --> 95.187 sertifikat<br />
· 50 % perusahaan di inggris<br />
· 20 % perusahaan di eropa<br />
· sisanya afrika, asia barat, asia tenggara<br />
<br />
Indonesia :<br />
1996 --> ada 170 perusahaan<br />
2001 --> ± 3000 perusahaan<br />
<br />
Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul – klausul yang mengatur mulai tanggung jawab manajemen terhadap mutu sampai dengan hal – hal teknis yang menyangkut :<br />
· Pembelian bahan baku<br />
· Perencanaan mutu<br />
· Pengendalian proses<br />
· Pengujian produk akhir<br />
· Pelayanan pelanggan dll<br />
<br />
Seri ISO 9000 dibedakan atas:<br />
· ISO 9001 --> ada 20 klausul<br />
· ISO 9002 --> 19 klausul<br />
· ISO 9003 --> 16 klausul<br />
<br />
Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)<br />
<br />
ISO 9001 ; ISO 9002 ; ISO 9003 --> Kategori Kontraktual<br />
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan sertifikasi dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :<br />
· Konsultan<br />
· Lembaga Sertifikasi<br />
· Lembaga Akreditasi<br />
· Laboratorium Penguji, dsb<br />
<br />
<br />
TUGAS II<br />
<br />
Documenting of ISO 9001 with IWA-2: Guidelines for The Application of QMS ISO 9001 in Education<br />
Tujuan<br />
<br />
Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001<br />
Memahami kebijakan-kebijakan Lembaga Pendidikan yang perlu dituangkan dalam dokumen SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
Memahami langkah-langkah untuk membentuk dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
Memahami kebutuhan sumber daya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
Memahami bentuk-bentuk implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan<br />
Memahami “Continuous Quality Improvement” dalam implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan<br />
Memahami proses sertifikasi dan lembaga sertifikasi Sistem Manajemen Mutu di Indonesia & Internasional<br />
<br />
OHSAS 18000<br />
Kegiatan ekonomi dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung luasnya pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.<br />
<br />
Sejak tahun 1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi definisi mengenai kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi dari kesehatan kerja (occupational health) adalah, "Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man to his job."<br />
<br />
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.<br />
<br />
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.<br />
Iso 9000<br />
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.[1] Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]<br />
<br />
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;<br />
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;<br />
tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;<br />
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;<br />
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.<br />
<br />
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".<br />
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.<br />
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.<br />
<br />
<br />
<br />
Kumpulan Standar dalam ISO 9000<br />
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:<br />
<br />
ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).<br />
<br />
ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.<br />
<br />
ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.<br />
<br />
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.<br />
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".<br />
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001.<br />
Iso 14000<br />
Secara sederhana bisa dijelaskan ISO seri 14000 adalah Sistem Manajemen Lingkungan dimana suatu organisasi menerapkan sistem manajemen untuk mengelola permasalahan yang terkait dengan lingkungan (pencemaran, penggunaan sumber daya / energi, pelestarian lingkungan, dll). untuk membantu upaya pelestarian lingkungan jadi perusahaan bukan hanya berkonsentrasi terhadap mutu produk/ jasanya namun juga berupaya memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkunan dari segi produk/ jasa / proses produksi yang aman bagi lingkungan.<br />
ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang paling populer adalah ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.<br />
<br />
Siapa yang dapat dan perlu menerapkan standar ISO 14000 tersebut?<br />
Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitra usaha, konsumen, masyarakat, investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan. mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.<br />
Apa saja manfaat penerapan standar ISO 14000 ?<br />
Penerapan standar ISO 14000 berpotensi untuk, antara lain :<br />
1)Meningkatkan citra organisasi<br />
2)Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi<br />
3)Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan<br />
4)Mengurangi resiko usaha<br />
5)Meningkatkan efisiensi kegiatan<br />
6)Meningkatkan daya saing<br />
7)Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak berkepentingan<br />
8)Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)<br />
<br />
Bagaimana Peran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam penerapan ISO 14000 di Indonesia ?<br />
Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan di Indonesia, KLH menyadari potensi penerapan standar ISO 14000 bagi peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indonesia serta peningkatan peran serta dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh karena itu, KLH mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000 telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi motor penggerak penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan populasi para praktisi dalam bidang tersebut serta dengan pendekatan pemberdayaan pihak swasta yang kompeten, maka KLH mengharapkan agar peran motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan oleh pihak swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000 yang dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.<br />
Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, KLH pada saat ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian yang diberikan adalah efektifitas penerapan SML, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001 maupun yang tidak.<br />
<br />
Bagaimana kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup ?<br />
Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan. Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha. KLH senantiasa membuka dialog dengan berbagai pihak berkepentingan, khususnya para praktisi yang terlibat langsung dalam penerapan standar ISO 14000, untuk meningkatkan sinergi dari penerapan standar ISO 14000 dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan<br />
<br />
Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak (dunia usaha, Pemerintah, masyarakat) di Indonesia terhadap sertifikasi ISO 14001 ?<br />
Pada saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 230 sertifikat ISO 14001 yang diberikan oleh berbagai Lembaga Sertifikasi kepada beragam organisasi di Indonesia. Di bandingkan dengan negara lain, jumlah ini masih relatif kecil. Salah satu kendala yang dikemukakan oleh dunia usaha adalah biaya sertifikasi. Terkait dengan hal ini, banyak organisasi usaha yang tertarik untuk mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan namun tidak melakukan sertifikasi. Sementara itu, dari pihak Pemerintah dan masyarakat pada umumnya masih belum memahami standar ISO 14000 dan sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu, program sosialisasi perlu semakin ditingkatkan.<br />
Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu lingkungan populer yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya pelestarian LH pada umumnya?<br />
Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).<br />
Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar ISO 14000 yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.<br />
Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar dan praktisi berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat memanfaatkan standar tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama.<br />
<br />
Isu-isu penting apa saja yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ?<br />
Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat dijadikan persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara otomatis harus mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML mengikuti standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001 kepada Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang bersangkutan dengan standar ISO 14001 dan juga efektivitas SML tersebut.<br />
1. Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan sertifikasinya, a.l. sbb: Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja lingkungan tertentu. Oleh karena itu, sertifikasi ISO 14001 tidak senantiasa bermakna bahwa kinerja lingkungan organisasi yang bersangkutan. lebih baik daripada organisasi lain yang tidak mempunyai sertifikat ISO 14001.<br />
<br />
2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan main yang disepakati secara internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah yang bertanggungjawab langsung menjamin ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.<br />
<br />
3. Apabila ada situasi ketidaktaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan, sertifikat ISO 14001 tidak secara otomatis dicabut oleh Lembaga Sertifikasi yang memberikan. Namun, berdasarkan SML organisasi yang bersangkutan. harus segera melakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya ketidaktaatan tersebut. Lembaga Sertifikasi akan mengevaluasi efektivitas proses perbaikan tersebut.<br />
<br />
4. Perolehan sertifikat ISO 14001 bukan merupakan tujuan akhir penerapan SML, namun merupakan salah satu tahap awal dalam mewujudkan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Organisasi yang menerapkan SML tanpa sertifikasi pun dapat juga mewujudkan proses yang sama.<br />
8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU versi ISO<br />
<br />
Prinsip ini berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality Management and Quality Assuransce<br />
Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000<br />
Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )<br />
<br />
Delapan Prinsip tersebut yaitu :<br />
1. Customer Focused Organisation<br />
2. Leadership<br />
3. Involvement of People<br />
4. Process Aproach<br />
5. System Approach to Management<br />
6. Continual Improvement<br />
7. Factual Approach to Decision Making<br />
8. Mutually Beneficial Supplier-Relationship<br />
Prinsip 1 : CUSTOMER FOCUSED ORGANISATION<br />
( FOKUS PADA PELANGGAN )<br />
Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka haruslah mengerti apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang.<br />
Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi harapan-harapan pelanggan.<br />
( Organizations depend on their customer and therefore should understand current and future needs , meet customer requirements and strive to exeed customer expectations )<br />
Penerapan khusus Prinsip 1 :<br />
- Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan<br />
- Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan<br />
- Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi<br />
- Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran<br />
- Kelola secara sistematis hubungan dengan pelanggan<br />
- Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti : pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.<br />
Prinsip 2 : LEADERSHIP<br />
( KEPEMIMPINAN )<br />
Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya sepenuhnya berdaya-upaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.<br />
( Leaders establish unity of purpose and direction of the organization . They should create and maintain the internal environment in which people can fully involved in achieving the organization’s objectives ).<br />
Penerapan khusus Prinsip 2 :<br />
- Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan , termasuk pelanggan.<br />
- Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan .<br />
- Tentukan sasaran dan target yang menantang dan sosialisasikan<br />
- Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua level organisasi<br />
- Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai keperluan bidang tugas ), dan beri kebebasan bertindak dengan penuh tanggungjawab.<br />
- Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang<br />
Prinsip 3 : INVOLVEMENT OF PEOPLE<br />
( Keterlibatan sumberdaya manusia )<br />
Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi, dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk keuntungan organisasi.<br />
( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement enables their abilities to be used for the organization’s benefit )<br />
Penerapan khusus Prinsip 3 :<br />
- Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka<br />
- Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka<br />
- Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk menyelesaikannya<br />
- Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka<br />
- Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi<br />
- Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan<br />
Prinsip 4 : PROCESS APPROACH<br />
( Pendekatan Proses )<br />
Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.<br />
( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are managed as a process )<br />
Penerapan khusus Prinsip 4 :<br />
- Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan<br />
- Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .<br />
- Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi<br />
- Upayakan agar proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit<br />
- Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki aktivitas kunci pada organisasi<br />
- Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang tindih<br />
- Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.<br />
Prinsip 5 : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT<br />
( Pendekatan Sistem pada Manajemen )<br />
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses yang saling terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif dan efisien.<br />
( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given objective improves the organization’s effectiveness and efficiency )<br />
Penerapan khusus Prinsip 5 :<br />
- Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien<br />
- Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem<br />
- Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak saling tumpang tindih<br />
- Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama, serta mengurangi hambatan lintas fungsional<br />
- Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan beroperasi<br />
Prinsip 6 : CONTINUAL IMPROVEMENT<br />
( Perbaikan yang kontinu )<br />
Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi<br />
( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )<br />
Penerapan khusus Prinsip 6 :<br />
- Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi<br />
- Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan berkesinambungan<br />
- Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system<br />
- Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan<br />
- Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan<br />
Prinsip 7 : FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING<br />
( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )<br />
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi<br />
( Effective decisions are based on the analysis of data and information )<br />
Penerapan khusus Prinsip 7 :<br />
- Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya<br />
- Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan<br />
- Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid<br />
- Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi<br />
Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS<br />
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )<br />
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan.<br />
( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial relationship enhance the ability of both to create value )<br />
Penerapan khusus Prinsip 8 :<br />
- Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang<br />
- Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok<br />
- Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci<br />
- Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar<br />
- Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok<br />
Siklus demings<br />
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-71226409352167373952011-02-13T10:14:00.000-08:002011-02-13T10:14:36.259-08:00Rizky Rachman Wismawansyah (224307002)Pengertian Mutu<br />
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<br />
- Unggul dan bermutu tinggi<br />
- Mahal harganya<br />
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<br />
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.<br />
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).<br />
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<br />
<br />
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br />
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<br />
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<br />
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<br />
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.<br />
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<br />
<br />
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU<br />
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<br />
1. Setiap orang memiliki pelanggan<br />
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<br />
3. Semua sistem menunjukkan variasi<br />
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<br />
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<br />
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<br />
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<br />
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<br />
<br />
Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu<br />
<br />
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.<br />
<br />
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.<br />
<br />
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).<br />
<br />
<br />
<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:<br />
<br />
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.<br />
<br />
Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :<br />
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.<br />
<br />
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.<br />
<br />
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.<br />
<br />
4. Sistem terdokumentasi dengan baik<br />
<br />
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara baik.<br />
<br />
6. Meningkatkan Kinerja karyawan<br />
<br />
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.<br />
<br />
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll<br />
<br />
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :<br />
1. Proses yang terkait dengan pelangan<br />
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership<br />
3. Manajemen sumber daya<br />
4. Perbaikan dan peningkatan proses<br />
5. Sistem manajemen<br />
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan<br />
7. Pengambilan keputusan yang Factual<br />
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok<br />
<br />
OHSAS 18000<br />
<br />
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.<br />
<br />
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.<br />
<br />
IWA (international Workshop Agreement)<br />
<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini.<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
ISO / IEC 21000<br />
<br />
ISO / IEC 21000 (MPEG-21) seri Standar Internasional mendefinisikan kerangka terbuka untuk pengiriman multimedia dan konsumsi, dengan kedua pencipta konten dan konsumen konten sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.<br />
<br />
ISO / IEC TR 2100-1:2004 menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk perdagangan konten digital.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-2:2005 menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital.<br />
<br />
ISO/IEC 21000-3:2003 provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003 menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi misalnya<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi<br />
<br />
• menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (non-normatif).penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-87844190982560659532011-02-13T00:14:00.000-08:002011-02-13T00:14:15.986-08:00TUGAS MANAJEMEN MUTU RIO RIZKY MAGHFIRA 224307040RIO RIZKY MAGHFIRA<br />
<br />
224307040<br />
<br />
Pengertian Mutu<br />
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<br />
- Unggul dan bermutu tinggi<br />
- Mahal harganya<br />
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<br />
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.<br />
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).<br />
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<br />
<br />
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br />
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<br />
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<br />
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<br />
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.<br />
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<br />
<br />
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU<br />
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<br />
1. Setiap orang memiliki pelanggan<br />
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<br />
3. Semua sistem menunjukkan variasi<br />
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<br />
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<br />
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<br />
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<br />
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<br />
<br />
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.<br />
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.<br />
<br />
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).<br />
• Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.<br />
• Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %<br />
• Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.<br />
• Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".<br />
• Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan<br />
<br />
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENGERTIAN ISO<br />
<br />
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.<br />
<br />
ASAL MULA NAMA ISO<br />
<br />
Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for Standardization” dengan kependekannya ‘ISO’, dimana ‘IOS’ dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata “iso-“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan sebagainya.<br />
Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.<br />
<br />
<br />
KEBUTUHAN STANDAR INTERNASIONAL<br />
Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya semacam “technical barriers to trade (TBT)” atau “hambatan teknis perdagangan”. Industri-industri pengekspor telah lama merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya organisasi ISO didirikan.<br />
Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan datang.<br />
Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal sebagai berikut :<br />
1. Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia <br />
2. Penetrasi teknologi antar sektor<br />
3. Sistem komunikasi di seluruh dunia<br />
4. Standar global untuk pengembangan teknologi<br />
5. Pembangunan di negara-negara berkembang<br />
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa yang ditawarkan. <br />
Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui :<br />
1. Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak<br />
2. Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan limbah<br />
3. Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik<br />
4. Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang dan jasa<br />
5. Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya<br />
6. Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.<br />
<br />
Prosedur Wajib dalam ISO 9001<br />
<br />
Di dalam klausul 4.2.1 Standar ISO 9001 : 2008 berisi :<br />
“4.2.1 General<br />
a) The quality management system documentation shall include<br />
b) documented statements of a quality policy and quality objectives,<br />
c) a quality manual,<br />
d) documented procedures and records required by this International Standard, and<br />
e) documents, including records, determined by the organization to be necessary to ensure the effective<br />
f) planning, operation and control of its processes.“<br />
Terdapat beberapa prosedur wajib yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, yang dapat terlihat melalui kata-kata “documented procedures” dalam Standar ISO 9001 tersebut<br />
<br />
Prosedur-prosedur wajib apa sajakah itu?<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
6 prosedur tersebut merupakan prosedur yang wajib ada dan dipersyaratkan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu di suatu organisasi.<br />
Selain 6 prosedur wajib tersebut, diperlukan prosedur-prosedur lainnya untuk memastikan proses yang berjalan di dalam organisasi berjaland engan baik, terutama untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.<br />
Untuk menyediakan prosedur wajib yang berkaitan dengan kegiatan organisasi, diperlukan penyusunan bussiness map yang tepat, sehingga dokumen yang ada bersifat tepat guna.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Dokumen apa saja yang dipersyaratkan oleh standar ISO 9001:2008?<br />
Berikut ini adalah dokumen ISO 9001:2008 <br />
<br />
1. Manual Mutu atau Pedoman Mutu (Quality Manual)<br />
Manual mutu atau pedoman mutu adalah sebuah dokumen yang berisi pernyataan dan komitmen perusahaan tentang penerapan ISO 9001: 2008. Biasanya manual mutu dibuat dengan menginterpretasikan klausul-klausul ISO 9001:2008 yang disesuaikan dengan penerapan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. .Manual mutu dibuat sebagai pedoman penerapan ISO 9001: 2008 di suatu perusahaan. <br />
<br />
2. Struktur Organisasi dan Business Process Mapping<br />
Struktur organisasi menunjukkan hierarki yang ada di suatu perusahaan secara global. Adapun business process mapping mampu menjelaskan interaksi antar bagian yang ada di perusahaan mulai dari pesanaan pelanggan sampai produk atau jasa diterima pelanggan. Kedua dokumen ini nantinya akan dijadikan pedoman yang penting dalam penyusunan job description dan juga prosedur kerja ISO 9001. <br />
<br />
3. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu<br />
Kebijakan mutu adalah sebuah dokumen yang berisi pernyataan komitmen perusahaan terkait penerapan sistem manajemen mutu di perusahaan nya. Adapun sasaran mutu adalah target-target yang hendak dicapai oleh perusahaan. Sasaran mutu harus terarah dan terukur. Dalam pengertian, memiliki target yang jelas (dalam bentuk angka). Misalkan: Perolehan benefit Rp. 1 Milyar sampai akhir tahun 2010, Zero accident, maksimal 3 keluhan pelanggan per tahun, dan sebagainya. <br />
<br />
4. Prosedur Kerja<br />
Prosedur kerja adalah dokumen yang berisi panduan pelaksanaan suatu pekerjaan. Prosedur kerja yang baik seharusnya memenuhi ketentuan berikut:<br />
a) Mampu menjelaskan tujuan pembuatan prosedur serta ruang lingkup penerapan prosedur kerja tersebut<br />
b) Tidak mengandung istilah-istilah yang multitafsir. Sehingga perlu dijelaskan makna istilah yang dimaksud. <br />
c) Mampu menjelaskan langkah-langkah pekerjaan dengan jelas beserta pihak-pihak yang bertanggung jawab menjalankan pekerjaan tersebut.<br />
d) Memastikan bahwa semua rekaman mutu (form atau bukti lainnya) yang dibutuhkan senantiasa diisi <br />
Jika kita baca standar ISO 9001, maka jelas bahwa prosedur kerja yang wajib dimiliki oleh setiap organisasi yang ingin menerapkan ISO 9001 hanya ada enam prosedur saja, yaitu:<br />
1. Prosedur Pengendalian Dokumen<br />
2. Prosedur Pengendalian Rekaman Mutu<br />
3. Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai (Non-Conforming Product)<br />
4. Prosedur Prosedur Internal Audit<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan<br />
6. Prosedur Tindakan pencegahan<br />
<br />
Adapun prosedur lain seperti misalnya prosedur pembelian, prosedur penerimaan order pelanggan, prosedur produksi, dan prosedur lainnya tidak wajib dibuat selama sautu organisasi dapat menjamin bahwa tanpa adanya prosedur, kegiatan yang ada dapat tetap dijalankan dengan terarah dan terkontrol. Perlu dicatat, untuk kegiatan selain enam kegiatan di atas yang wajib dimiliki prosedurnya, ada beberapa kegiatan yang memang tidak diwajibkan adanya prosedur kerja, namun diwajibkan adanya rekaman mutu (baca standar ISO 9001). <br />
<br />
5. Instruksi Kerja<br />
Instruksi kerja ISO 9001 dibuat untuk menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang lebih detail daripada prosedur kerja atau bisa jadi menjelaskan detail kegiatan untuk tiap tahapan kegiatan yang disebutkan di prosedur kerja. Instruksi kerja hanyalah dokumen untuk membantu memahami prosedur kerja ISO 9001 dengan baik. Tidak ada ketentuan dari ISO 9001 untuk membuat instruksi kerja. <br />
<br />
6. Rekaman Mutu<br />
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya. <br />
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan sebagainya. <br />
Demikianlah beberapa dokumen yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi. Jika perusahaan anda butuh bantuan dalam mengembangkan dokumen serta mengimplementasikan ISO 9001, maka jangan sungkan untuk menghubungi kami, Konsultan ISO 9001 independen termurah dan terpercaya.<br />
<br />
<br />
STANDAR ISO 9001.<br />
ISO 9001 kini telah mencapai versi tahun 2008. Tidak lama lagi, ISO 9001:2000 tidak berlaku lagi. Tepatnya pada 15 November 2010. Artinya, semua perushaan yang kini memegang sertifikat ISO 9001:2000 diwajibkan melakukan upgrade ke ISO 9001:2008. Sebenarnya, ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2000 menggunakan sistem penomoran yang sama untuk mengatur standar. Akibatnya, standar baru terlihat sama persis seperti standar lama. Namun, beberapa klarifikasi dan modifikasi yang penting telah dilakukan. Perubahan ini dirangkum di bawah ini.<br />
<br />
PROSES OUTSOURCING / SUBKONTRAKTOR / SUPPLIER<br />
Pendekatan proses terus menjadi pusat penting ISO 9001. Dikarenakan outsourcing telah menjadi semakin umum selama beberapa tahun terakhir, ISO 9001 standar baru telah memperluas pembahasannya untuk proses outsourcing (lihat ISO 9001 Bagian 4.1).<br />
Standar baru mempertegas bahwa proses outsourcing adalah masih merupakan bagian dari Sistem Manajemen Mutu perusahaan anda meskipun itu dilakukan oleh pihak yang berada di luar organisasi Anda. Standar baru ini menekankan kebutuhan untuk memastikan bahwa proses outsourcing mematuhi semua persyaratan dan kebutuhan pelanggan dan persyaratan hukum. Meskipun tanggung jawab untuk proses mungkin telah dilakukan oleh pihak luar namun demikian, perusahaan anda tetap bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan kebutuhan pelanggan, peraturan dan persayaratan undang-undang yang berlaku. <br />
Dalam ISO 9001:2000, disebutkan bahwa proses outsourcing harus dikendalikan. ISO 9001:2008 tidak cukup sampai di situ. Melainkan anda juga harus menjelaskan jenis, sifat dan tingkat kontrol yang dilakukan. ISO 9001: 2008 juga ingin Anda berpikir hati-hati tentang bagaimana Anda akan mengontrol proses outsourcing . Bagaimana Anda memilih untuk mengendalikan proses outsourcing harus dipengaruhi oleh dampak potensial yang bisa terjadi pada produk Anda, baik hal itu dilakukan sendiri ataupun melibatkan pemasok (supplier), baik itu tidak tertulis dalam dokumen kontrak atau anda masukkan ketentuan tersebut dalam kontrak. <br />
<br />
DOKUMENTASI <br />
ISO 9001:2008, Klausul 4.2.1, memperjelas bahwa dokumensatasi sistem manajemen mutu (SMM) tidak hanya berupa catatan / rekaman mutu yang diperlukan oleh standar ISO tetapi juga semua catatan / rekaman mutu yang harus dimiliki oleh perusahaan Anda untuk dapat merencanakan, mengoperasikan, dan mengontrol proses sistem manajemen mutu. Jadi standar terbaru telah memperluas definisi dokumentasi mencakup semua rekaman proses sistem manajemen mutu. <br />
<br />
Bagian 4.2.1 menjelaskan bahwa dokumen tunggal dapat berisi beberapa prosedur atau beberapa dokumen dapat digunakan untuk menggambarkan satu prosedur. Meskipun ini selalu menjadi pilihan, standar baru menjelaskan kemungkinan ini secara eksplisit.<br />
ISO 9001:2000 Bagian 4.2.3 memberi kesan bahwa semua dokumen eksternal harus diidentifikasi dan dikendalikan. Ini sekarang telah diklarifikasi. ISO 9001:2008 mengatakan bahwa Anda hanya perlu mengidentifikasi dan mengontrol dokumen eksternal yang memang dibutuhkan dalam merencanakan dan mengoperasikan sistem manajemen mutu. Dengan kata lain, hanya dokumen eksternal yang relevan yang perlu dikendalikan, bukan semuanya. <br />
<br />
PERWAKILAN MANAJEMEN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE) <br />
ISO 9001: 2000, Bagian 5.5.2, memungkinkan Anda untuk menunjuk setiap anggota manajemen untuk mengawasi Sistem Manajemen Mutu. Sejak lama standar tidak secara eksplisit mengatakan bahwa wakil manajemen harus menjadi anggota perusahaan Anda sendiri, sehingga kadang-kadang ada beberapa perusahaan yang mengangkat orang luar sebagai perwakilan manajemen ISO. kelemahan ini sekarang telah ditutup. <br />
ISO 9001 2008 sekarang mempertegas bahwa wakil manajemen harus menjadi anggota perusahaan atau merupakan orang dalam perusahaan, bukan outsourcing. <br />
<br />
<br />
KOMPETENSI<br />
Meskipun kedua standar lama dan baru menekankan pentingnya kompetensi, ISO 9001:2000 tidak secara jelas mengatakan siapa yang dibicarakan. ISO 9001:2008 memperjelas bahwa personel Sistem Manajemen Mutu harus memiliki kompetensi. ISO 9001:2008, dalam klausul 6.2.1, menjelaskan bahwa tugas apapun yang terkait sistem manajemen mutu baik secara langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk memenuhi persyaratan dan mutu produk harus dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi yang sesuai.<br />
<br />
INFRASTRUKTUR<br />
Untuk ISO 9001 : 2000 (Klausul 6.3) istilah infrastruktur termasuk bangunan, ruang kerja, peralatan, perangkat lunak, utilitas, dan dukungan layanan seperti transportasi dan komunikasi. ISO 9001:2008<br />
telah menambahkan sistem informasi ke daftar dukungan layanan. Kedua standar lama dan baru mengharapkan Anda untuk menyediakan infrastruktur (termasuk sistem informasi) yang Anda butuhkan untuk memastikan persyaratan produk terpenuhi.<br />
<br />
<br />
LINGKUNGAN KERJA<br />
Menurut ISO 9001: 2000, Klausul 6.4, Anda diharapkan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan organisasi Anda dalam rangka untuk dapat memastikan bahwa semua persyaratan produk terpenuhi. Namun, klausul ini gagal untuk menunjukkan dengan tepat apa maksud dari yang mereka bicarakan. Masalah ini sekarang telah diselesaikan. ISO 9001 2008 mengatakan bahwa istilah "lingkungan kerja" mengacu pada kondisi kerja. Kondisi kerja di sini meliputi kondisi fisik dan kondisi lingkungan seperti kebisingan, suhu, kelembaban, pencahayaan, dan cuaca. Menurut standar baru, semua kondisi tersebut perlu dikelola untuk membantu memastikan bahwa persyaratan produk terpenuhi. <br />
<br />
PERSYARATAN PELANGGAN <br />
Menurut ISO 9001 2000, Klausul 7.2.1, Anda diharapkan untuk mengidentifikasi persyaratan pengiriman dan pasca pengiriman dari pelanggan. Dikarenakan beberapaorang, tidak yakin tentang apa yang dimaksud pasca pengiriman. Standar baru telah berusaha untuk mengklarifikasi ini. Menurut ISO 9001:2008, pasca pengiriman termasuk hal-hal seperti jaminan asuransi, kewajiban kontrak (seperti pemeliharaan), dan jasa tambahan (seperti daur ulang dan pembuangan akhir). <br />
<br />
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN DESIGN<br />
Kedua standar lama dan baru berharap organisasi untuk merencanakan dan melakukan kegiatan review perencanaan dan pengembangan desain produk, verifikasi, dan validasi (Bagian 7.3.1). Sementara masing-masing dari tiga kegiatan melayani tujuan yang berbeda. ISO 9001 2008 membuat jelas bahwa ketiga kegiatan tersebut dapat dilakukan dan dicatat secara terpisah atau digabung selama itu bisa dilakukan untuk produk dan perusahaan anda.<br />
<br />
<br />
KELUARAN DESAIN DAN PENGEMBANGAN<br />
Klausul 7.3.3 ISO 9001 2000 menginginkan Anda untuk memastikan bahwa proses desain dan pengembangan menghasilkan informasi (Output) untuk bagian pembelian, produksi dan pelayanan. ISO 9001:2008 sekarang juga mengatakan bahwa keluaran desain dan pengembangan dapat mencakup informasi yang menjelaskan bagaimana produk dapat disimpan selama produksi dan penyediaan layanan.<br />
<br />
MONITORING DAN PENGUKURAN PERALATAN<br />
Jika ISO 9001:2008, Klausul 7.6, mengacu pada kebutuhan untuk mengontrol "equipment" yang digunakan untuk pemantauan (monitoring) dan pengukuran, standar lama berbicara tentang "devices". Karena istilah "Devices" dapat merujuk ke hampir semua jenis mesin,. ISO 9001:2008 telah menghapus kata yang ambigu dengan penggunaan kata "equipment". Baik standar lama maupun yang baru ingin Anda untuk mengkonfirmasi bahwa software yang Anda gunakan untuk proses pemantauan dan pengukuran mampu melakukan pekerjaan . Selain persyaratan ini, standar baru menyarankan (dalam catatan) bahwa konfigurasi dan verifikasi software dapat dilakukan untuk memastikan hasil software selalu sesuai.. Namun, ini bukan keharusan, hanya sebuah pernyataan yang menjelaskan bagaimana kesesuaian perangkat lunak dapat terus dipertahankan. <br />
<br />
KEPUASAN PELANGGAN<br />
Kedua standar lama dan baru ingin Anda untuk memantau dan mengukur kepuasan pelanggan (persepsi). Sebuah catatan baru dari ISO 9001 2008, Klausul 8.2.1, menjelaskan bahwa ada banyak cara untuk memantau dan mengukur kepuasan pelanggan. Anda bisa menggunakan survey kepuasan pelanggan. Anda bisa mengumpulkan data kualitas produk (pasca pengiriman), daftar klaim garansi, memeriksa laporan dealer, Mempelajari pujian dan kritikan pelanggan, dan menganalisa hilang nya kesempatan bisnis.<br />
<br />
REKAMAN INTERNAL AUDIT<br />
Kedua standar lama dan baru melihat kebutuhan untuk menetapkan prosedur untuk menentukan bagaimana internal audit harus direncanakan, dilakukan, dilaporkan, dan dicatat (Bagian 8.2.2). Namun, standar lama tidak secara eksplisit menyatakan bahwa catatan audit benar-benar harus dipertahankan. pengawasan ini sekarang telah diperbaiki. ISO 9001:2008 sekarang secara eksplisit mengatakan bahwa Anda harus mempertahankan catatan kegiatan audit internal dan hasil audit.<br />
<br />
PENGUKURAN DAN MONITORING PROSES<br />
Kedua standar lama dan baru mengharapkan Anda untuk memonitor dan mengukur proses Sistem manajemen mutu. Sebuah catatan baru untuk ISO 9001:2008, Klausul 8.2.3, ingin Anda mempertimbangkan dampak setiap proses pada efektivitas system manajemen mutu Anda dan dampaknya pada kemampuan Anda untuk memenuhi persyaratan produk (Ketika Anda membuat keputusan tentang apa jenis proses monitoring dan metode pengukuran yang harus digunakan).<br />
<br />
<br />
PELEPASAN PRODUK<br />
Menurut ISO 9001 2000, Klausul 8.2.4, Anda harus memastikan bahwa pemantauan produk dan catatan pengukuran menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk pelepasan produk. Namun,standar lama tidak menentukan produk untuk siapa yang dimaksud. Ini sekarang telah diklarifikasi. ISO 9001:2008 sekarang memperjelas bahwa produk yang dimaksud adalah produk yang dikeluarkan untukpengiriman ke pelanggan. Catatan Mutu sekarang harus menunjukkan siapa yang melepaskan produk untuk pengiriman ke pelanggan.<br />
Demikianlah beberapa perubahan yang terjadi dari versi ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008. Secara umum, tidak terjadi perubahan yang sangat signifikan selain klarifikasi dan penegasan. Jangan pernah sungkan untuk menghubungi kami untuk bertanya tentang ISO 9001:2008.<br />
Macam-macam ISO 9000:<br />
1. ISO 9000 Sistem manajemen mutu di lingkungan produksi <br />
2. ISO 9001 manajemen mutu <br />
3. ISO 9069 SGML fasilitas pendukung - SGML Document Interchange Format (SDIF) <br />
4. ISO / IEC 9075 SQL <br />
5. ISO / IEC 9126 Rekayasa perangkat lunak - Kualitas produk <br />
6. ISO 9141 Jaringan interkoneksi komputer di dalam kendaraan <br />
7. ISO 9141-2 OBD-II standar, alias 9141 carb standar <br />
8. ISO 9241 Ergonomi persyaratan untuk pekerjaan kantor dengan terminal tampilan visual <br />
9. ISO 9362 Bank Identifier Code atau sistem BIC <br />
10. ISO 9407 ukuran Sepatu <br />
11. ISO / IEC 9541 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font <br />
12. ISO / IEC 9541-1:1991 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font - Bagian 1: Arsitektur <br />
13. ISO / IEC 9541-2:1991 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 2: Interchange Format <br />
14. ISO / IEC 9541-3:1994 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 3: representasi bentuk Glyph <br />
15. ISO 9564 Perbankan - Personal Identification Number manajemen dan keamanan <br />
16. ISO / IEC 9579 Remote akses database SQL <br />
17. ISO 9592 , ISO 9593 PHIGS (Hirarkis Interaktif Programmer Graphics System) <br />
18. ISO / IEC 9594 Teknologi Informasi - Open System Interconnection - The Directory <br />
19. ISO 9660 Informasi pengolahan - Volume dan struktur file CD-ROM untuk pertukaran informasi <br />
20. ISO / IEC 9796 Teknologi informasi - Teknik keamanan - skema tanda tangan digital memberikan pemulihan pesan <br />
21. ISO / IEC 9797 Teknologi Informasi - Teknik keamanan - Message Authentication Codes (MACS) <br />
22. ISO / IEC 9798 Teknologi informasi - Teknik keamanan - otentikasi Entitas <br />
23. ISO / IEC 9834 Teknologi informasi - Interkoneksi Sistem Terbuka - Prosedur untuk pengoperasian OSI Pendaftaran Otoritas <br />
24. ISO 9869 isolasi termal - Bangunan unsur --situ pengukuran Dalam ketahanan termal dan transmitansi termal <br />
25. ISO 9899 bahasa pemrograman C <br />
26. ISO / IEC 9945 Portable Operating System Interface ( POSIX ) <br />
27. ISO 9984 Konversi karakter Georgia ke Romawi karakter <br />
28. ISO 9985 Konversi karakter Armenia ke Romawi karakter <br />
29. ISO 9992:1999 kartu transaksi Keuangan - Keamanan arsitektur sistem transaksi keuangan menggunakan kartu sirkuit terpadu <br />
30. ISO 9999 bantuan teknis bagi para penyandang cacat. Klasifikasi dan terminology<br />
Macam-macam ISO 14000:<br />
1. ISO 14000 Standar Manajemen Lingkungan di lingkungan produksi <br />
2. ISO 14001 Manajemen Lingkungan <br />
3. ISO 14064 Greenhouse Gases <br />
4. ISO 14223 Radiofrequency [ sic identifikasi] hewan - Advanced transponder <br />
5. ISO 14230 Jalan kendaraan - Sistem Diagnostik - Kata Kunci Protokol 2000 <br />
6. ISO 14230-1 Lapisan fisik <br />
7. ISO 14230-2 Data link layer <br />
8. ISO 14230-3 lapisan Aplikasi <br />
9. ISO 14230-4 Persyaratan untuk sistem emisi terkait <br />
10. ISO / IEC 14443 Identifikasi kartu - Contactless sirkuit terpadu (s) kartu - kartu Kedekatan <br />
11. ISO / IEC 14496 MPEG-4 <br />
12. ISO 14644 Standar Cleanrooms dan lingkungan terkendali terkait <br />
13. ISO 14644-1:1999 Klasifikasi Kebersihan Udara <br />
14. ISO 14644-2:2000 Pengujian dan Monitoring untuk membuktikan Kepatuhan <br />
15. ISO 14644-3:2005 Metrologi & Test Metode <br />
16. ISO 14644-4:2001 Desain, Konstruksi dan Start-up <br />
17. ISO 14644-5:2004 Operasi <br />
18. ISO 14644-6:2007 Kosakata <br />
19. ISO 14644-7:2004 separatis Devices <br />
20. ISO 14644-8:2006 Klasifikasi Pencemaran Udara Molekular <br />
21. ISO 14644-9 Bersihkan Permukaan <br />
22. ISO 14651 Teknologi informasi: International string pemesanan dan perbandingan <br />
23. ISO 14698 Standar <br />
24. ISO-14698-1 Bio-kontaminasi Control - Prinsip-prinsip Umum <br />
25. ISO-14698-2 Evaluasi & Interpretasi Bio-kontaminasi Data <br />
26. ISO 14750 Teknologi informasi - Open Distributed Processing - Interface Definition Language <br />
27. ISO / IEC 14755 Input metode untuk memasukkan karakter unicode dari ISO / IEC 10646 <br />
28. ISO 14855-1:2005 Biodegradasi Aerobik dalam kondisi komposting terkendali <br />
29. ISO 14855-2:2007 Biodegradasi Aerobik di bawah kondisi pengomposan dikendalikan dengan pengukuran gravimetri karbon dioxid <br />
30. ISO / IEC 14882 Bahasa Pemrograman - C + + <br />
31. ISO 14915 Software ergonomi untuk pengguna multimedia interface <br />
32. ISO 14915-1:2002 Bagian 1: Prinsip Desain dan kerangka <br />
33. ISO 14915-2:2003 Bagian 2: Multimedia navigasi dan kontrol <br />
34. ISO 14915-3:2002 Bagian 3: Media seleksi dan kombinasi <br />
35. ISO 14971:2007 Medical Devices - Penerapan Manajemen Risiko Untuk Alat Kesehatan <br />
36. ISO / IEC 14977 Extended Backus-Naur Form ( EBNF )<br />
Macam-macam ISO 18000:<br />
1. ISO / IEC 18000 Teknologi Informasi AIDC Teknik-RFID (Radio Frequency Identification) untuk Manajemen Item - Interface Udara <br />
2. 18000-1 Bagian 1 - Parameter Generik untuk Air Interface untuk Frekuensi Global Diterima <br />
3. 18000-2 Bagian 2 - Parameter untuk Air Antarmuka Komunikasi di bawah 135 kHz <br />
4. 18000-3 Bagian 3 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara di 13,56 MHz <br />
5. 18000-4 Bagian 4 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara pada 2,45 GHz <br />
6. 18000-5 Bagian 5 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara di 5,8 GHz (Ditarik) <br />
7. 18000-6 Bagian 6 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi udara sebesar 860 sampai 960 MHz <br />
8. 18000-7 Bagian 7 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi udara di 433 MHz <br />
9. ISO / IEC 18004: QR Code Standardisasi <br />
10. ISO / IEC 18009 : Teknologi informasi - Bahasa pemrograman - Ada : Kesesuaian penilaian prosesor bahasa ( ACATS ) <br />
11. ISO / IEC 18013 Teknologi informasi - Identifikasi Pribadi - compliant SIM-ISO <br />
12. ISO / IEC 18013-1:2005 (E) Bagian 1: karakteristik fisik dan data dasar yang ditetapkan <br />
13. ISO / IEC 18013-2:2008 (E) Bagian 2: Machine-readable teknologi <br />
14. ISO / IEC 18013-3:2009 (E) Bagian 3: kontrol akses, otentikasi dan validasi integritas <br />
15. ISO / IEC 18014 Teknologi informasi - Teknik keamanan - Time-stamping jasa <br />
16. ISO / IEC 18023:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - <br />
17. ISO / IEC 18023-1:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 1: Spesifikasi Fungsional <br />
18. ISO / IEC 18023-2:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 2: Abstrak format pengiriman <br />
19. ISO / IEC 18023-3:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 3: binary encoding format pengiriman <br />
20. ISO / IEC 18024-4:2006 (E) Teknologi informasi - binding bahasa SEDRIS - Bagian 4: C <br />
21. ISO / IEC 18025:2005 (E) Teknologi informasi - Lingkungan Coding Data Spesifikasi (EDC) <br />
22. ISO / IEC 18026:2006 (E) Teknologi informasi - Spasial Reference Model (SRM) <br />
23. ISO / IEC 18033 Teknologi informasi - Teknik keamanan - algoritma Enkripsi <br />
24. Bagian 1: Umum <br />
25. Bagian 2: cipher Asymmetric <br />
26. Bagian 3: Blok cipher <br />
27. Bagian 4: Stream cipher <br />
28. ISO / IEC 18041-4:2005 (E) Teknologi informasi - EDC bahasa binding - Bagian 4: C <br />
29. ISO / IEC 18042-4:2006 (E) Teknologi informasi - Spasial Reference Model (SRM) binding bahasa - Bagian 4: C <br />
30. ISO 18152:2003 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Spesifikasi untuk proses penilaian masalah manusia-sistem <br />
31. ISO 18185: Wireless standar untuk segel elektronik aktif menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) <br />
32. ISO 18245 standar mengenai penugasan Kategori Merchant Codes (PKS) di bidang jasa keuangan ritel <br />
33. ISO 18529:2000 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Manusia yang berpusat pada proses deskripsi siklus hidup (tersedia dalam bahasa Inggris saja) <br />
34. ISO 18629 standar Proses Spesifikasi Bahasa (PSL).<br />
Macam-macam ISO 24000<br />
1. ISO / IEC 24727 Identifikasi kartu - kartu sirkuit terpadu interface pemrograman <br />
2. ISO / IEC 24727-1 - Bagian 1: Arsitektur <br />
3. ISO / IEC 24727-2 - Bagian 2: kartu antarmuka Generik <br />
4. ISO / IEC 24727-3 - Bagian 3: Antarmuka Aplikasi <br />
5. ISO / IEC 24727-4 - Bagian 4: Application programming interface (API) administrasi <br />
6. ISO / IEC 24727-5 CD - Bagian 5: Pengujian <br />
7. ISO / IEC 24727-6 FCD - Bagian 6: Prosedur Pendaftaran wewenang untuk protokol otentikasi untuk interoperabilitas <br />
8. ISO / IEC 24744 : 2007 Rekayasa Perangkat Lunak - Metamodel untuk Metodologi Pengembangan <br />
9. ISO / IEC 24762:2008 Teknologi informasi - Teknik keamanan - Pedoman untuk informasi <br />
10. dan komunikasi layanan pemulihan bencana teknologi<br />
ISO 31000 manajemen risiko.<br />
<br />
OHSAS 18000 DAN 18001<br />
OHSAS 18000 adalah kesehatan dan keselamatan kerja internasional spesifikasi sistem manajemen. Ini terdiri dari dua bagian, 18001 dan 18002 dan mencakup sejumlah publikasi lainnya. <br />
Sebagai catatan, dokumen-dokumen lain berikut, antara lain, digunakan dalam proses pembuatan: <br />
1. BS8800: 1996 Panduan untuk kesehatan dan sistem manajemen keselamatan <br />
2. DNV Standar Sertifikasi Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Keselamatan (OHSMS): 1997 <br />
3. Laporan Teknis NPR 5001: 1997 Panduan untuk sebuah kesehatan kerja dan sistem manajemen keselamatan <br />
4. Draft LRQA SMS 8800 Health & manajemen sistem keselamatan kriteria penilaian <br />
5. SGS & ISMOL ISA 2000:1997 Persyaratan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan <br />
6. BVQI SafetyCert: Keselamatan dan Standard Manajemen Kesehatan <br />
7. Draft AS / NZ 4801 kesehatan keselamatan kerja sistem manajemen Spesifikasi dengan panduan untuk penggunaan <br />
8. Draft BSI PAS 088 Occupational kesehatan dan sistem manajemen keselamatan <br />
9. UNE 81900 seri pra-standar tentang Pencegahan risiko kerja <br />
10. Draft NSAI SR 320 Rekomendasi untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH dan S) Sistem Manajemen <br />
<br />
OHSAS 18001 adalah Pekerjaan Kesehatan dan Keselamatan Penilaian Series untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sebuah organisasi untuk mengontrol kesehatan dan resiko keselamatan. Itu devloped dalam menanggapi permintaan luas untuk standar yang diakui terhadap yang akan disertifikasi dan dinilai.<br />
<br />
International Workshop Agreement (IWA)<br />
Dalam sebuah langkah yang terkait, Dewan ISO telah memutuskan untuk menambah mekanisme lain untuk gudang senjata ISO untuk memberikan dokumen normatif yang tidak akan bergantung pada struktur komite adat teknis. Pada dasarnya ini akan melalui mekanisme workshop terbuka dimana pelaku pasar akan dapat bernegosiasi dalam sebuah workshop pengaturan isi dokumen normatif tertentu. Hasil lokakarya tersebut akan mengakibatkan publikasi dokumen ditunjuk sebagai International Workshop Agreement (IWA). Sebuah IWA mewakili maka dokumen teknis yang dikembangkan oleh sebuah workshop di luar struktur teknis ISO dengan dukungan administrasi dari anggota tubuh yang ditunjuk. Penerbitan dokumen-dokumen ini akan mencakup indikasi dari organisasi yang berpartisipasi terlibat dalam pengembangan IWA. <br />
Manfaat utama dari mekanisme lokakarya adalah bahwa hal itu memungkinkan respon yang lebih cepat persyaratan untuk standardisasi di wilayah dimana ISO tidak memiliki struktur teknis yang ada atau ahli. The IWA dasarnya mendapat dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang akan segera membangun dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya. <br />
Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan kiriman akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis. <br />
Tidak hanya harus ini gudang kiriman baru ini membantu untuk memastikan relevansi dari Standar ISO Internasional di semua lini dengan menanggapi kebutuhan pasar saat ini, jika jenis baru dokumen membantu mendapatkan difusi yang lebih luas dan penyebaran informasi dan pengetahuan pada daerah baru atau mendatang teknologi , sehingga memperkuat hubungan antara standarisasi dan dunia penelitian, maka mereka akan menyediakan tambahan - bonus - perwara.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
SIKLUS DEMING<br />
By Paul Arveson Dengan Arveson Paulus<br />
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *:<br />
1. PLAN /RENCANA: memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil<br />
2. DO /Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya<br />
3. CHECK /PERIKSA: Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan<br />
4. ACT / Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses<br />
Deming dapat digambarkan sebagai berikut:<br />
Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus PDCA bersarang:<br />
Ini ‘roda dalam roda’ menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan.<br />
<br />
* Catatan: Siklus PDCA ternyata awalnya dikembangkan oleh Walter A, Shewhart, Bell Laboratories ilmuwan yang adalah sahabat Deming dan mentor, dan pengembang Statistical Process Control (SPC) pada akhir 1920-an Jadi kadang-kadang ini disebut sebagai. yang “Shewhart Cycle”. Ada juga beberapa variasi baru konsep ini. Lihat Pria yang Ditemukan Kualitas oleh Gabor A., Penguin Books, 1990.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
ISO/TS 16949:2002<br />
TS 16949 adalah suatu standar manajemen mutu internasional yang secara spesifik ditulis oleh industri otomotif dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri terkait. Para pengguna standar tersebut diantaranya BMW, Chrysler, Daimler, Fiat, Ford, GM, PSA, Renault dan VW.<br />
<br />
ISO 13485:2003<br />
ISO 13485 berdasarkan model pendekatan proses ISO 9001:2000 dan standar sistem manajemen yang dikembangkan secara khusus bagi pabrikan peralatan medis. Tujuan utama adalah memberikan fasilitas keselarasan persyaratan mengenai peraturan produksi peralatan medis.<br />
<br />
AS 9100 / AS 9120<br />
AS 9100 adalah suatu standar manajemen mutu internasional yang secara spesifik ditulis oleh industri dirgantara dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri terkait. Standar tersebut diterbitkan di Eropa sebagai EN 9100, di Amerika Serikat sebagai AS 9100 dan kawasan Timur Jauh sebagai SJAC 9100.<br />
<br />
ISO 9001:2008<br />
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan anda dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-58807581635263458752011-02-03T01:22:00.000-08:002011-02-03T01:22:20.672-08:00DANIEL HENRIANTO (2243.07.026)TUGAS MUTU<br />
<br />
ISO 9000 <br />
<br />
adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.[1] Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]<br />
<br />
•adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;<br />
•adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;<br />
•tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;<br />
•adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;<br />
•secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.<br />
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".<br />
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.<br />
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.<br />
<br />
Kumpulan Standar dalam ISO 9000<br />
<br />
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:<br />
<br />
•ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).<br />
•ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.<br />
•ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.<br />
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.<br />
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".<br />
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001.<br />
<br />
OHSAS 18000<br />
<br />
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.<br />
<br />
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.<br />
<br />
IWA (international Workshop Agreement)<br />
<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini.<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
ISO / IEC 21000 <br />
<br />
ISO / IEC 21000 (MPEG-21) seri Standar Internasional mendefinisikan kerangka terbuka untuk pengiriman multimedia dan konsumsi, dengan kedua pencipta konten dan konsumen konten sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.<br />
<br />
ISO / IEC TR 2100-1:2004 menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk perdagangan konten digital.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-2:2005 menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital.<br />
<br />
ISO/IEC 21000-3:2003 provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003 menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi misalnya<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi<br />
<br />
• menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (non-normatif).<br />
<br />
<br />
Siklus Deming<br />
<br />
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *:<br />
<br />
— PLAN : Memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil.<br />
<br />
— DO : Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya.<br />
<br />
— CHECK : Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan.<br />
<br />
— ACT: Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses.<br />
<br />
Siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut:<br />
<br />
Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. Penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus .penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-89403006124485083782011-01-28T06:55:00.001-08:002011-01-28T06:55:05.006-08:00Nama : Andreas Christ Sahala<br />
<br />
NIM : 2243.070.53<br />
<br />
<br />
<br />
Tentang ISO<br />
<br />
ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) adalah terbesar pengembang dan penerbit Standar Internasional.<br />
<br />
ISO adalah jaringan lembaga standar nasional dari 163 negara, satu anggota per negara, dengan Sekretariat Tengah di Jenewa, Swiss, bahwa sistem koordinat.<br />
<br />
ISO adalah organisasi non-pemerintah yang membentuk jembatan antara sektor publik dan swasta. Di satu sisi, banyak lembaga anggotanya merupakan bagian dari struktur pemerintah negara mereka, atau diberi mandat oleh pemerintah mereka. Di sisi lain, anggota lain memiliki akar unik di sektor swasta, yang telah didirikan oleh kemitraan nasional asosiasi industri.<br />
<br />
Oleh karena itu, ISO memungkinkan konsensus untuk dicapai pada solusi yang memenuhi kedua persyaratan bisnis dan kebutuhan masyarakat yang lebih luas.<br />
<br />
<br />
<br />
ASAL MULA NAMA ISO<br />
<br />
Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for Standardization” dengan kependekannya ‘ISO’, dimana ‘IOS’ dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata “iso-“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan sebagainya.<br />
<br />
Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
STANDAR ISO :<br />
<br />
1. membuat pengembangan, produksi dan penyediaan produk dan layanan yang lebih efisien, aman dan bersih<br />
<br />
2. memfasilitasi perdagangan antar negara dan membuatnya lebih adil<br />
<br />
3. menyediakan pemerintah dengan dasar teknis untuk kesehatan, keselamatan dan perundang-undangan lingkungan, dan penilaian kesesuaian<br />
<br />
4. berbagi kemajuan teknologi dan praktek manajemen yang baik<br />
<br />
5. menyebarluaskan inovasi<br />
<br />
6. melindungi konsumen, dan pengguna pada umumnya, produk dan jasa<br />
<br />
7. membuat hidup lebih sederhana dengan menyediakan solusi untuk masalah umum<br />
<br />
<br />
<br />
Standar ISO menyediakan, ekonomi dan sosial manfaat teknologi.<br />
<br />
a. Untuk bisnis, adopsi luas Standar Internasional berarti bahwa pemasok dapat mengembangkan dan menawarkan produk dan layanan yang memenuhi spesifikasi memiliki penerimaan internasional yang luas di sektor mereka. Oleh karena itu, bisnis yang menggunakan Standar Internasional dapat bersaing di pasar lebih banyak di seluruh dunia.<br />
<br />
b. Untuk inovator teknologi baru, Standar Internasional tentang aspek seperti terminologi, kompatibilitas dan kecepatan keselamatan sampai penyebaran inovasi dan pengembangan mereka ke dalam dan berharga produk manufacturable.<br />
<br />
c. Untuk pelanggan, kompatibilitas dunia teknologi yang dicapai ketika produk dan jasa didasarkan pada Standar Internasional memberi mereka pilihan yang luas menawarkan. Mereka juga memperoleh manfaat dari efek kompetisi antar pemasok.<br />
<br />
d. Untuk pemerintah, Standar Internasional dan ilmiah memberikan dasar teknologi yang mendasari kesehatan, keselamatan dan peraturan lingkungan.<br />
<br />
e. Untuk pejabat perdagangan, Standar Internasional menciptakan "lapangan bermain tingkat" untuk semua kompetitor di pasar tersebut. Adanya standar nasional atau regional yang berbeda dapat membuat hambatan teknis perdagangan. Standar Internasional adalah sarana teknis dengan perjanjian perdagangan politik yang dapat dimasukkan ke dalam praktek.<br />
<br />
f. Untuk negara-negara berkembang, Standar Internasional yang mewakili sebuah konsensus internasional tentang keadaan seni merupakan sumber penting dari teknologi know-how. Dengan mendefinisikan karakteristik produk dan layanan yang akan diharapkan untuk bertemu di pasar ekspor, Standar Internasional memberikan negara-negara berkembang dasar untuk membuat keputusan yang tepat ketika berinvestasi sumber daya yang langka mereka dan dengan demikian menghindari menyia-nyiakan mereka.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Lingkup kerja ISO<br />
<br />
ISO memiliki lebih dari 18 000 Standar Internasional dan jenis-jenis dokumen normatif dalam portofolio saat ini. ISO program kerja berkisar dari standar untuk kegiatan tradisional, seperti pertanian dan konstruksi, melalui mekanik, teknik manufaktur dan distribusi, transportasi, peralatan medis, teknologi informasi dan komunikasi, dan standar untuk praktek manajemen yang baik dan untuk jasa.<br />
<br />
<br />
<br />
Contoh standar manfaat memberikan :<br />
<br />
-Standarisasi Ulir sekrup membantu untuk menjaga kursi,'s sepeda anak-anak dan pesawat bersama-sama dan memecahkan masalah perbaikan dan pemeliharaan yang disebabkan oleh kurangnya standarisasi yang pernah sakit kepala utama bagi produsen dan pengguna produk.<br />
<br />
-Standar pembentukan konsensus internasional tentang transfer teknologi membuat terminologi lebih mudah dan aman. Mereka adalah tahap penting dalam kemajuan teknologi baru dan penyebaran inovasi.<br />
<br />
-Tanpa dimensi standar kontainer barang, perdagangan internasional akan menjadi lebih lambat dan lebih mahal.<br />
<br />
-Tanpa standarisasi dan perbankan kartu telepon, hidup akan lebih rumit.<br />
<br />
-Kurangnya standarisasi bahkan dapat mempengaruhi kualitas hidup itu sendiri: bagi penyandang cacat, misalnya, ketika mereka dilarang akses ke produk konsumen, transportasi umum dan bangunan karena dimensi roda-kursi dan pintu masuk yang tidak standar.<br />
<br />
-Standar simbol memberikan peringatan bahaya dan informasi lintas batas linguistik.<br />
<br />
-Konsensus pada nilai dari berbagai bahan memberikan referensi umum untuk pemasok dan klien dalam urusan bisnis.<br />
<br />
-Kesepakatan mengenai jumlah yang cukup variasi produk untuk memenuhi sebagian besar aplikasi saat ini memungkinkan skala ekonomi dengan manfaat biaya untuk para produsen dan konsumen.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Contohnya adalah standarisasi ukuran kertas.<br />
<br />
- Standarisasi atau keamanan persyaratan kinerja alat beragam memastikan bahwa 'kebutuhan pengguna terpenuhi sementara memungkinkan produsen individu kebebasan untuk merancang solusi mereka sendiri tentang bagaimana untuk memenuhi kebutuhan tersebut.<br />
<br />
- Standar protokol komputer memungkinkan produk-produk dari vendor yang berbeda untuk "berbicara" satu sama lain.<br />
<br />
- Standar dokumen mempercepat transit barang, atau mengidentifikasi atau berbahaya muatan sensitif yang dapat ditangani oleh orang-orang berbicara bahasa yang berbeda.<br />
<br />
- Standardisasi koneksi dan interface dari semua jenis memastikan kompatibilitas peralatan asal-usul beragam dan interoperabilitas teknologi yang berbeda.<br />
<br />
- Kesepakatan mengenai metode pengujian memungkinkan perbandingan berarti dari produk, atau memainkan peran penting dalam pengendalian pencemaran - apakah dengan kebisingan, getaran atau emisi.<br />
<br />
- Standar Keselamatan untuk mesin melindungi orang-orang di tempat kerja, bermain, di laut ... dan di dokter gigi.<br />
<br />
- Tanpa perjanjian internasional yang terdapat dalam standar ISO pada jumlah dan satuan metrik, perbelanjaan dan perdagangan akan serampangan, ilmu pengetahuan dan teknologi akan perkembangan ilmiah akan cacat.<br />
<br />
- Untuk lebih banyak contoh dari banyak bidang hidup dan bekerja di mana standar ISO memberikan, ekonomi dan sosial manfaat teknis<br />
<br />
<br />
<br />
Prosedur Wajib dalam ISO 9001<br />
<br />
Di dalam klausul 4.2.1 Standar ISO 9001 : 2008 berisi :<br />
<br />
“4.2.1 General<br />
<br />
a) The quality management system documentation shall include<br />
<br />
b) documented statements of a quality policy and quality objectives,<br />
<br />
c) a quality manual,<br />
<br />
d) documented procedures and records required by this International Standard, and<br />
<br />
e) documents, including records, determined by the organization to be necessary to ensure the effective<br />
<br />
f) planning, operation and control of its processes.“<br />
<br />
Terdapat beberapa prosedur wajib yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, yang dapat terlihat melalui kata-kata “documented procedures” dalam Standar ISO 9001 tersebut<br />
<br />
<br />
<br />
Prosedur-prosedur wajib apa sajakah itu?<br />
<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
6 prosedur tersebut merupakan prosedur yang wajib ada dan dipersyaratkan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu di suatu organisasi.<br />
<br />
Selain 6 prosedur wajib tersebut, diperlukan prosedur-prosedur lainnya untuk memastikan proses yang berjalan di dalam organisasi berjaland engan baik, terutama untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.<br />
<br />
Untuk menyediakan prosedur wajib yang berkaitan dengan kegiatan organisasi, diperlukan penyusunan bussiness map yang tepat, sehingga dokumen yang ada bersifat tepat guna.<br />
<br />
Berikut ini adalah dokumen ISO 9001:2008<br />
<br />
1. Manual Mutu atau Pedoman Mutu (Quality Manual)<br />
<br />
Manual mutu atau pedoman mutu adalah sebuah dokumen yang berisi pernyataan dan komitmen perusahaan tentang penerapan ISO 9001: 2008. Biasanya manual mutu dibuat dengan menginterpretasikan klausul-klausul ISO 9001:2008 yang disesuaikan dengan penerapan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. .Manual mutu dibuat sebagai pedoman penerapan ISO 9001: 2008 di suatu perusahaan.<br />
<br />
<br />
<br />
2. Struktur Organisasi dan Business Process Mapping<br />
<br />
Struktur organisasi menunjukkan hierarki yang ada di suatu perusahaan secara global. Adapun business process mapping mampu menjelaskan interaksi antar bagian yang ada di perusahaan mulai dari pesanaan pelanggan sampai produk atau jasa diterima pelanggan. Kedua dokumen ini nantinya akan dijadikan pedoman yang penting dalam penyusunan job description dan juga prosedur kerja ISO 9001.<br />
<br />
<br />
<br />
3. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu<br />
<br />
Kebijakan mutu adalah sebuah dokumen yang berisi pernyataan komitmen perusahaan terkait penerapan sistem manajemen mutu di perusahaan nya. Adapun sasaran mutu adalah target-target yang hendak dicapai oleh perusahaan. Sasaran mutu harus terarah dan terukur. Dalam pengertian, memiliki target yang jelas (dalam bentuk angka). Misalkan: Perolehan benefit Rp. 1 Milyar sampai akhir tahun 2010, Zero accident, maksimal 3 keluhan pelanggan per tahun, dan sebagainya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
4. Prosedur Kerja<br />
<br />
Prosedur kerja adalah dokumen yang berisi panduan pelaksanaan suatu pekerjaan. Prosedur kerja yang baik seharusnya memenuhi ketentuan berikut:<br />
<br />
a) Mampu menjelaskan tujuan pembuatan prosedur serta ruang lingkup penerapan prosedur kerja tersebut<br />
<br />
b) Tidak mengandung istilah-istilah yang multitafsir. Sehingga perlu dijelaskan makna istilah yang dimaksud.<br />
<br />
c) Mampu menjelaskan langkah-langkah pekerjaan dengan jelas beserta pihak-pihak yang bertanggung jawab menjalankan pekerjaan tersebut.<br />
<br />
d) Memastikan bahwa semua rekaman mutu (form atau bukti lainnya) yang dibutuhkan senantiasa diisi<br />
<br />
Jika kita baca standar ISO 9001, maka jelas bahwa prosedur kerja yang wajib dimiliki oleh setiap organisasi yang ingin menerapkan ISO 9001 hanya ada enam prosedur saja, yaitu:<br />
<br />
1. Prosedur Pengendalian Dokumen<br />
<br />
2. Prosedur Pengendalian Rekaman Mutu<br />
<br />
3. Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai (Non-Conforming Product)<br />
<br />
4. Prosedur Prosedur Internal Audit<br />
<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan<br />
<br />
6. Prosedur Tindakan pencegahan<br />
<br />
Adapun prosedur lain seperti misalnya prosedur pembelian, prosedur penerimaan order pelanggan, prosedur produksi, dan prosedur lainnya tidak wajib dibuat selama sautu organisasi dapat menjamin bahwa tanpa adanya prosedur, kegiatan yang ada dapat tetap dijalankan dengan terarah dan terkontrol. Perlu dicatat, untuk kegiatan selain enam kegiatan di atas yang wajib dimiliki prosedurnya, ada beberapa kegiatan yang memang tidak diwajibkan adanya prosedur kerja, namun diwajibkan adanya rekaman mutu (baca standar ISO 9001).<br />
<br />
<br />
<br />
5. Instruksi Kerja<br />
<br />
Instruksi kerja ISO 9001 dibuat untuk menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang lebih detail daripada prosedur kerja atau bisa jadi menjelaskan detail kegiatan untuk tiap tahapan kegiatan yang disebutkan di prosedur kerja. Instruksi kerja hanyalah dokumen untuk membantu memahami prosedur kerja ISO 9001 dengan baik. Tidak ada ketentuan dari ISO 9001 untuk membuat instruksi kerja.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
6. Rekaman Mutu<br />
<br />
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya. <br />
<br />
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan sebagainya.<br />
<br />
Demikianlah beberapa dokumen yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi. Jika perusahaan anda butuh bantuan dalam mengembangkan dokumen serta mengimplementasikan ISO 9001, maka jangan sungkan untuk menghubungi kami, Konsultan ISO 9001 independen termurah dan terpercaya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
STANDAR ISO 9001.<br />
<br />
ISO 9001 kini telah mencapai versi tahun 2008. Tidak lama lagi, ISO 9001:2000 tidak berlaku lagi. Tepatnya pada 15 November 2010. Artinya, semua perushaan yang kini memegang sertifikat ISO 9001:2000 diwajibkan melakukan upgrade ke ISO 9001:2008. Sebenarnya, ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2000 menggunakan sistem penomoran yang sama untuk mengatur standar. Akibatnya, standar baru terlihat sama persis seperti standar lama. Namun, beberapa klarifikasi dan modifikasi yang penting telah dilakukan. Perubahan ini dirangkum di bawah ini.<br />
<br />
<br />
<br />
PROSES OUTSOURCING / SUBKONTRAKTOR / SUPPLIER<br />
<br />
Pendekatan proses terus menjadi pusat penting ISO 9001. Dikarenakan outsourcing telah menjadi semakin umum selama beberapa tahun terakhir, ISO 9001 standar baru telah memperluas pembahasannya untuk proses outsourcing (lihat ISO 9001 Bagian 4.1).<br />
<br />
Standar baru mempertegas bahwa proses outsourcing adalah masih merupakan bagian dari Sistem Manajemen Mutu perusahaan anda meskipun itu dilakukan oleh pihak yang berada di luar organisasi Anda. Standar baru ini menekankan kebutuhan untuk memastikan bahwa proses outsourcing mematuhi semua persyaratan dan kebutuhan pelanggan dan persyaratan hukum. Meskipun tanggung jawab untuk proses mungkin telah dilakukan oleh pihak luar namun demikian, perusahaan anda tetap bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan kebutuhan pelanggan, peraturan dan persayaratan undang-undang yang berlaku. <br />
<br />
Dalam ISO 9001:2000, disebutkan bahwa proses outsourcing harus dikendalikan. ISO 9001:2008 tidak cukup sampai di situ. Melainkan anda juga harus menjelaskan jenis, sifat dan tingkat kontrol yang dilakukan. ISO 9001: 2008 juga ingin Anda berpikir hati-hati tentang bagaimana Anda akan mengontrol proses outsourcing . Bagaimana Anda memilih untuk mengendalikan proses outsourcing harus dipengaruhi oleh dampak potensial yang bisa terjadi pada produk Anda, baik hal itu dilakukan sendiri ataupun melibatkan pemasok (supplier), baik itu tidak tertulis dalam dokumen kontrak atau anda masukkan ketentuan tersebut dalam kontrak.<br />
<br />
<br />
<br />
DOKUMENTASI<br />
<br />
ISO 9001:2008, Klausul 4.2.1, memperjelas bahwa dokumensatasi sistem manajemen mutu (SMM) tidak hanya berupa catatan / rekaman mutu yang diperlukan oleh standar ISO tetapi juga semua catatan / rekaman mutu yang harus dimiliki oleh perusahaan Anda untuk dapat merencanakan, mengoperasikan, dan mengontrol proses sistem manajemen mutu. Jadi standar terbaru telah memperluas definisi dokumentasi mencakup semua rekaman proses sistem manajemen mutu.<br />
<br />
<br />
<br />
Bagian 4.2.1 menjelaskan bahwa dokumen tunggal dapat berisi beberapa prosedur atau beberapa dokumen dapat digunakan untuk menggambarkan satu prosedur. Meskipun ini selalu menjadi pilihan, standar baru menjelaskan kemungkinan ini secara eksplisit.<br />
<br />
ISO 9001:2000 Bagian 4.2.3 memberi kesan bahwa semua dokumen eksternal harus diidentifikasi dan dikendalikan. Ini sekarang telah diklarifikasi. ISO 9001:2008 mengatakan bahwa Anda hanya perlu mengidentifikasi dan mengontrol dokumen eksternal yang memang dibutuhkan dalam merencanakan dan mengoperasikan sistem manajemen mutu. Dengan kata lain, hanya dokumen eksternal yang relevan yang perlu dikendalikan, bukan semuanya. <br />
<br />
<br />
<br />
PERWAKILAN MANAJEMEN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE)<br />
<br />
ISO 9001: 2000, Bagian 5.5.2, memungkinkan Anda untuk menunjuk setiap anggota manajemen untuk mengawasi Sistem Manajemen Mutu. Sejak lama standar tidak secara eksplisit mengatakan bahwa wakil manajemen harus menjadi anggota perusahaan Anda sendiri, sehingga kadang-kadang ada beberapa perusahaan yang mengangkat orang luar sebagai perwakilan manajemen ISO. kelemahan ini sekarang telah ditutup. <br />
<br />
ISO 9001 2008 sekarang mempertegas bahwa wakil manajemen harus menjadi anggota perusahaan atau merupakan orang dalam perusahaan, bukan outsourcing.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
KOMPETENSI<br />
<br />
Meskipun kedua standar lama dan baru menekankan pentingnya kompetensi, ISO 9001:2000 tidak secara jelas mengatakan siapa yang dibicarakan. ISO 9001:2008 memperjelas bahwa personel Sistem Manajemen Mutu harus memiliki kompetensi. ISO 9001:2008, dalam klausul 6.2.1, menjelaskan bahwa tugas apapun yang terkait sistem manajemen mutu baik secara langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk memenuhi persyaratan dan mutu produk harus dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi yang sesuai.<br />
<br />
<br />
<br />
INFRASTRUKTUR<br />
<br />
Untuk ISO 9001 : 2000 (Klausul 6.3) istilah infrastruktur termasuk bangunan, ruang kerja, peralatan, perangkat lunak, utilitas, dan dukungan layanan seperti transportasi dan komunikasi. ISO 9001:2008<br />
<br />
telah menambahkan sistem informasi ke daftar dukungan layanan. Kedua standar lama dan baru mengharapkan Anda untuk menyediakan infrastruktur (termasuk sistem informasi) yang Anda butuhkan untuk memastikan persyaratan produk terpenuhi.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
LINGKUNGAN KERJA<br />
<br />
Menurut ISO 9001: 2000, Klausul 6.4, Anda diharapkan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan organisasi Anda dalam rangka untuk dapat memastikan bahwa semua persyaratan produk terpenuhi. Namun, klausul ini gagal untuk menunjukkan dengan tepat apa maksud dari yang mereka bicarakan. Masalah ini sekarang telah diselesaikan. ISO 9001 2008 mengatakan bahwa istilah "lingkungan kerja" mengacu pada kondisi kerja. Kondisi kerja di sini meliputi kondisi fisik dan kondisi lingkungan seperti kebisingan, suhu, kelembaban, pencahayaan, dan cuaca. Menurut standar baru, semua kondisi tersebut perlu dikelola untuk membantu memastikan bahwa persyaratan produk terpenuhi.<br />
<br />
<br />
<br />
PERSYARATAN PELANGGAN<br />
<br />
Menurut ISO 9001 2000, Klausul 7.2.1, Anda diharapkan untuk mengidentifikasi persyaratan pengiriman dan pasca pengiriman dari pelanggan. Dikarenakan beberapaorang, tidak yakin tentang apa yang dimaksud pasca pengiriman. Standar baru telah berusaha untuk mengklarifikasi ini. Menurut ISO 9001:2008, pasca pengiriman termasuk hal-hal seperti jaminan asuransi, kewajiban kontrak (seperti pemeliharaan), dan jasa tambahan (seperti daur ulang dan pembuangan akhir).<br />
<br />
<br />
<br />
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN DESIGN<br />
<br />
Kedua standar lama dan baru berharap organisasi untuk merencanakan dan melakukan kegiatan review perencanaan dan pengembangan desain produk, verifikasi, dan validasi (Bagian 7.3.1). Sementara masing-masing dari tiga kegiatan melayani tujuan yang berbeda. ISO 9001 2008 membuat jelas bahwa ketiga kegiatan tersebut dapat dilakukan dan dicatat secara terpisah atau digabung selama itu bisa dilakukan untuk produk dan perusahaan anda.<br />
<br />
<br />
<br />
KELUARAN DESAIN DAN PENGEMBANGAN<br />
<br />
Klausul 7.3.3 ISO 9001 2000 menginginkan Anda untuk memastikan bahwa proses desain dan pengembangan menghasilkan informasi (Output) untuk bagian pembelian, produksi dan pelayanan. ISO 9001:2008 sekarang juga mengatakan bahwa keluaran desain dan pengembangan dapat mencakup informasi yang menjelaskan bagaimana produk dapat disimpan selama produksi dan penyediaan layanan.<br />
<br />
<br />
<br />
MONITORING DAN PENGUKURAN PERALATAN<br />
<br />
Jika ISO 9001:2008, Klausul 7.6, mengacu pada kebutuhan untuk mengontrol "equipment" yang digunakan untuk pemantauan (monitoring) dan pengukuran, standar lama berbicara tentang "devices". Karena istilah "Devices" dapat merujuk ke hampir semua jenis mesin,. ISO 9001:2008 telah menghapus kata yang ambigu dengan penggunaan kata "equipment"<br />
<br />
<br />
<br />
Baik standar lama maupun yang baru ingin Anda untuk mengkonfirmasi bahwa software yang Anda gunakan untuk proses pemantauan dan pengukuran mampu melakukan pekerjaan . Selain persyaratan ini, standar baru menyarankan (dalam catatan) bahwa konfigurasi dan verifikasi software dapat dilakukan untuk memastikan hasil software selalu sesuai.. Namun, ini bukan keharusan, hanya sebuah pernyataan yang menjelaskan bagaimana kesesuaian perangkat lunak dapat terus dipertahankan.<br />
<br />
<br />
<br />
KEPUASAN PELANGGAN<br />
<br />
Kedua standar lama dan baru ingin Anda untuk memantau dan mengukur kepuasan pelanggan (persepsi). Sebuah catatan baru dari ISO 9001 2008, Klausul 8.2.1, menjelaskan bahwa ada banyak cara untuk memantau dan mengukur kepuasan pelanggan. Anda bisa menggunakan survey kepuasan pelanggan. Anda bisa mengumpulkan data kualitas produk (pasca pengiriman), daftar klaim garansi, memeriksa laporan dealer, Mempelajari pujian dan kritikan pelanggan, dan menganalisa hilang nya kesempatan bisnis.<br />
<br />
<br />
<br />
REKAMAN INTERNAL AUDIT<br />
<br />
Kedua standar lama dan baru melihat kebutuhan untuk menetapkan prosedur untuk menentukan bagaimana internal audit harus direncanakan, dilakukan, dilaporkan, dan dicatat (Bagian 8.2.2). Namun, standar lama tidak secara eksplisit menyatakan bahwa catatan audit benar-benar harus dipertahankan. pengawasan ini sekarang telah diperbaiki. ISO 9001:2008 sekarang secara eksplisit mengatakan bahwa Anda harus mempertahankan catatan kegiatan audit internal dan hasil audit.<br />
<br />
<br />
<br />
PENGUKURAN DAN MONITORING PROSES<br />
<br />
Kedua standar lama dan baru mengharapkan Anda untuk memonitor dan mengukur proses Sistem manajemen mutu. Sebuah catatan baru untuk ISO 9001:2008, Klausul 8.2.3, ingin Anda mempertimbangkan dampak setiap proses pada efektivitas system manajemen mutu Anda dan dampaknya pada kemampuan Anda untuk memenuhi persyaratan produk (Ketika Anda membuat keputusan tentang apa jenis proses monitoring dan metode pengukuran yang harus digunakan).<br />
<br />
<br />
<br />
PELEPASAN PRODUK<br />
<br />
Menurut ISO 9001 2000, Klausul 8.2.4, Anda harus memastikan bahwa pemantauan produk dan catatan pengukuran menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk pelepasan produk. Namun,standar lama tidak menentukan produk untuk siapa yang dimaksud. Ini sekarang telah diklarifikasi. ISO 9001:2008 sekarang memperjelas bahwa produk yang dimaksud adalah produk yang dikeluarkan untukpengiriman ke pelanggan. Catatan Mutu sekarang harus menunjukkan siapa yang melepaskan produk untuk pengiriman ke pelanggan.<br />
<br />
Demikianlah beberapa perubahan yang terjadi dari versi ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008. Secara umum, tidak terjadi perubahan yang sangat signifikan selain klarifikasi dan penegasan. Jangan pernah sungkan untuk menghubungi kami untuk bertanya tentang ISO 9001:2008.<br />
<br />
Macam-macam ISO 9000:<br />
<br />
1. ISO 9000 Sistem manajemen mutu di lingkungan produksi<br />
<br />
2. ISO 9001 manajemen mutu<br />
<br />
3. ISO 9069 SGML fasilitas pendukung - SGML Document Interchange Format (SDIF)<br />
<br />
4. ISO / IEC 9075 SQL<br />
<br />
5. ISO / IEC 9126 Rekayasa perangkat lunak - Kualitas produk<br />
<br />
6. ISO 9141 Jaringan interkoneksi komputer di dalam kendaraan<br />
<br />
7. ISO 9141-2 OBD-II standar, alias 9141 carb standar<br />
<br />
8. ISO 9241 Ergonomi persyaratan untuk pekerjaan kantor dengan terminal tampilan visual<br />
<br />
9. ISO 9362 Bank Identifier Code atau sistem BIC<br />
<br />
10. ISO 9407 ukuran Sepatu<br />
<br />
11. ISO / IEC 9541 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font<br />
<br />
12. ISO / IEC 9541-1:1991 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font - Bagian 1: Arsitektur<br />
<br />
13. ISO / IEC 9541-2:1991 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 2: Interchange Format<br />
<br />
14. ISO / IEC 9541-3:1994 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 3: representasi bentuk Glyph<br />
<br />
15. ISO 9564 Perbankan - Personal Identification Number manajemen dan keamanan<br />
<br />
16. ISO / IEC 9579 Remote akses database SQL<br />
<br />
17. ISO 9592 , ISO 9593 PHIGS (Hirarkis Interaktif Programmer Graphics System)<br />
<br />
18. ISO / IEC 9594 Teknologi Informasi - Open System Interconnection - The Directory<br />
<br />
19. ISO 9660 Informasi pengolahan - Volume dan struktur file CD-ROM untuk pertukaran informasi<br />
<br />
20. ISO / IEC 9796 Teknologi informasi - Teknik keamanan - skema tanda tangan digital memberikan pemulihan pesan<br />
<br />
21. ISO / IEC 9797 Teknologi Informasi - Teknik keamanan - Message Authentication Codes (MACS)<br />
<br />
22. ISO / IEC 9798 Teknologi informasi - Teknik keamanan - otentikasi Entitas<br />
<br />
23. ISO / IEC 9834 Teknologi informasi - Interkoneksi Sistem Terbuka - Prosedur untuk pengoperasian OSI Pendaftaran Otoritas<br />
<br />
24. ISO 9869 isolasi termal - Bangunan unsur --situ pengukuran Dalam ketahanan termal dan transmitansi termal<br />
<br />
25. ISO 9899 bahasa pemrograman C<br />
<br />
26. ISO / IEC 9945 Portable Operating System Interface ( POSIX )<br />
<br />
27. ISO 9984 Konversi karakter Georgia ke Romawi karakter<br />
<br />
28. ISO 9985 Konversi karakter Armenia ke Romawi karakter<br />
<br />
29. ISO 9992:1999 kartu transaksi Keuangan - Keamanan arsitektur sistem transaksi keuangan menggunakan kartu sirkuit terpadu<br />
<br />
30. ISO 9999 bantuan teknis bagi para penyandang cacat. Klasifikasi dan terminology<br />
<br />
Macam-macam ISO 14000:<br />
<br />
1. ISO 14000 Standar Manajemen Lingkungan di lingkungan produksi<br />
<br />
2. ISO 14001 Manajemen Lingkungan<br />
<br />
3. ISO 14064 Greenhouse Gases<br />
<br />
4. ISO 14223 Radiofrequency [ sic identifikasi] hewan - Advanced transponder<br />
<br />
5. ISO 14230 Jalan kendaraan - Sistem Diagnostik - Kata Kunci Protokol 2000<br />
<br />
6. ISO 14230-1 Lapisan fisik<br />
<br />
7. ISO 14230-2 Data link layer<br />
<br />
8. ISO 14230-3 lapisan Aplikasi<br />
<br />
9. ISO 14230-4 Persyaratan untuk sistem emisi terkait<br />
<br />
10. ISO / IEC 14443 Identifikasi kartu - Contactless sirkuit terpadu (s) kartu - kartu Kedekatan<br />
<br />
11. ISO / IEC 14496 MPEG-4<br />
<br />
12. ISO 14644 Standar Cleanrooms dan lingkungan terkendali terkait<br />
<br />
13. ISO 14644-1:1999 Klasifikasi Kebersihan Udara<br />
<br />
14. ISO 14644-2:2000 Pengujian dan Monitoring untuk membuktikan Kepatuhan<br />
<br />
15. ISO 14644-3:2005 Metrologi & Test Metode<br />
<br />
16. ISO 14644-4:2001 Desain, Konstruksi dan Start-up<br />
<br />
17. ISO 14644-5:2004 Operasi<br />
<br />
18. ISO 14644-6:2007 Kosakata<br />
<br />
19. ISO 14644-7:2004 separatis Devices<br />
<br />
20. ISO 14644-8:2006 Klasifikasi Pencemaran Udara Molekular<br />
<br />
21. ISO 14644-9 Bersihkan Permukaan<br />
<br />
22. ISO 14651 Teknologi informasi: International string pemesanan dan perbandingan<br />
<br />
23. ISO 14698 Standar<br />
<br />
24. ISO-14698-1 Bio-kontaminasi Control - Prinsip-prinsip Umum<br />
<br />
25. ISO-14698-2 Evaluasi & Interpretasi Bio-kontaminasi Data<br />
<br />
26. ISO 14750 Teknologi informasi - Open Distributed Processing - Interface Definition Language<br />
<br />
27. ISO / IEC 14755 Input metode untuk memasukkan karakter unicode dari ISO / IEC 10646<br />
<br />
28. ISO 14855-1:2005 Biodegradasi Aerobik dalam kondisi komposting terkendali<br />
<br />
29. ISO 14855-2:2007 Biodegradasi Aerobik di bawah kondisi pengomposan dikendalikan dengan pengukuran gravimetri karbon dioxid<br />
<br />
30. ISO / IEC 14882 Bahasa Pemrograman - C + +<br />
<br />
31. ISO 14915 Software ergonomi untuk pengguna multimedia interface<br />
<br />
32. ISO 14915-1:2002 Bagian 1: Prinsip Desain dan kerangka<br />
<br />
33. ISO 14915-2:2003 Bagian 2: Multimedia navigasi dan kontrol<br />
<br />
34. ISO 14915-3:2002 Bagian 3: Media seleksi dan kombinasi<br />
<br />
35. ISO 14971:2007 Medical Devices - Penerapan Manajemen Risiko Untuk Alat Kesehatan<br />
<br />
36. ISO / IEC 14977 Extended Backus-Naur Form ( EBNF )<br />
<br />
Macam-macam ISO 18000:<br />
<br />
1. ISO / IEC 18000 Teknologi Informasi AIDC Teknik-RFID (Radio Frequency Identification) untuk Manajemen Item - Interface Udara<br />
<br />
2. 18000-1 Bagian 1 - Parameter Generik untuk Air Interface untuk Frekuensi Global Diterima<br />
<br />
3. 18000-2 Bagian 2 - Parameter untuk Air Antarmuka Komunikasi di bawah 135 kHz<br />
<br />
4. 18000-3 Bagian 3 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara di 13,56 MHz<br />
<br />
5. 18000-4 Bagian 4 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara pada 2,45 GHz<br />
<br />
6. 18000-5 Bagian 5 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara di 5,8 GHz (Ditarik)<br />
<br />
7. 18000-6 Bagian 6 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi udara sebesar 860 sampai 960 MHz<br />
<br />
8. 18000-7 Bagian 7 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi udara di 433 MHz<br />
<br />
9. ISO / IEC 18004: QR Code Standardisasi<br />
<br />
10. ISO / IEC 18009 : Teknologi informasi - Bahasa pemrograman - Ada : Kesesuaian penilaian prosesor bahasa ( ACATS )<br />
<br />
11. ISO / IEC 18013 Teknologi informasi - Identifikasi Pribadi - compliant SIM-ISO<br />
<br />
12. ISO / IEC 18013-1:2005 (E) Bagian 1: karakteristik fisik dan data dasar yang ditetapkan<br />
<br />
13. ISO / IEC 18013-2:2008 (E) Bagian 2: Machine-readable teknologi<br />
<br />
14. ISO / IEC 18013-3:2009 (E) Bagian 3: kontrol akses, otentikasi dan validasi integritas<br />
<br />
15. ISO / IEC 18014 Teknologi informasi - Teknik keamanan - Time-stamping jasa<br />
<br />
16. ISO / IEC 18023:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS -<br />
<br />
17. ISO / IEC 18023-1:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 1: Spesifikasi Fungsional<br />
<br />
18. ISO / IEC 18023-2:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 2: Abstrak format pengiriman<br />
<br />
19. ISO / IEC 18023-3:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 3: binary encoding format pengiriman<br />
<br />
20. ISO / IEC 18024-4:2006 (E) Teknologi informasi - binding bahasa SEDRIS - Bagian 4: C<br />
<br />
21. ISO / IEC 18025:2005 (E) Teknologi informasi - Lingkungan Coding Data Spesifikasi (EDC)<br />
<br />
22. ISO / IEC 18026:2006 (E) Teknologi informasi - Spasial Reference Model (SRM)<br />
<br />
23. ISO / IEC 18033 Teknologi informasi - Teknik keamanan - algoritma Enkripsi<br />
<br />
24. Bagian 1: Umum<br />
<br />
25. Bagian 2: cipher Asymmetric<br />
<br />
26. Bagian 3: Blok cipher<br />
<br />
27. Bagian 4: Stream cipher<br />
<br />
28. ISO / IEC 18041-4:2005 (E) Teknologi informasi - EDC bahasa binding - Bagian 4: C<br />
<br />
29. ISO / IEC 18042-4:2006 (E) Teknologi informasi - Spasial Reference Model (SRM) binding bahasa - Bagian 4: C<br />
<br />
30. ISO 18152:2003 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Spesifikasi untuk proses penilaian masalah manusia-sistem<br />
<br />
31. ISO 18185: Wireless standar untuk segel elektronik aktif menggunakan RFID (Radio Frequency Identification)<br />
<br />
32. ISO 18245 standar mengenai penugasan Kategori Merchant Codes (PKS) di bidang jasa keuangan ritel<br />
<br />
33. ISO 18529:2000 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Manusia yang berpusat pada proses deskripsi siklus hidup (tersedia dalam bahasa Inggris saja)<br />
<br />
34. ISO 18629 standar Proses Spesifikasi Bahasa (PSL).<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Macam-macam ISO 24000<br />
<br />
1. ISO / IEC 24727 Identifikasi kartu - kartu sirkuit terpadu interface pemrograman<br />
<br />
2. ISO / IEC 24727-1 - Bagian 1: Arsitektur<br />
<br />
3. ISO / IEC 24727-2 - Bagian 2: kartu antarmuka Generik<br />
<br />
4. ISO / IEC 24727-3 - Bagian 3: Antarmuka Aplikasi<br />
<br />
5. ISO / IEC 24727-4 - Bagian 4: Application programming interface (API) administrasi<br />
<br />
6. ISO / IEC 24727-5 CD - Bagian 5: Pengujian<br />
<br />
7. ISO / IEC 24727-6 FCD - Bagian 6: Prosedur Pendaftaran wewenang untuk protokol otentikasi untuk interoperabilitas<br />
<br />
8. ISO / IEC 24744 : 2007 Rekayasa Perangkat Lunak - Metamodel untuk Metodologi Pengembangan<br />
<br />
9. ISO / IEC 24762:2008 Teknologi informasi - Teknik keamanan - Pedoman untuk informasi<br />
<br />
10. dan komunikasi layanan pemulihan bencana teknologi<br />
<br />
ISO 31000 manajemen risiko.<br />
<br />
SIKLUS DEMING<br />
<br />
Paul Arveson & Arveson Paulus<br />
<br />
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *:<br />
<br />
1. PLAN /RENCANA: memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil<br />
<br />
2. DO /Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya<br />
<br />
3. CHECK /PERIKSA: Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan<br />
<br />
4. ACT / Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses<br />
<br />
Deming dapat digambarkan sebagai berikut:<br />
<br />
Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus PDCA bersarang:<br />
<br />
Ini ‘roda dalam roda’ menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan.<br />
<br />
<br />
<br />
* Catatan: Siklus PDCA ternyata awalnya dikembangkan oleh Walter A, Shewhart, Bell Laboratories ilmuwan yang adalah sahabat Deming dan mentor, dan pengembang Statistical Process Control (SPC) pada akhir 1920-an Jadi kadang-kadang ini disebut sebagai. yang “Shewhart Cycle”. Ada juga beberapa variasi baru konsep ini. Lihat Pria yang Ditemukan Kualitas oleh Gabor A., Penguin Books, 1990.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PRINSIP MANAJEMEN MUTU<br />
<br />
Prinsip Manajemen Mutu sebagaimana yang dikemukakan Masaake Imae ( 1971) yang ditulis dalam bukunya berjudul 10 QC Maxims yang kemudian juga menjadi acuan dalam standar ISO 9001. Instisari dari sepuluh prinsip itu dapat dijelaskan secara singkat sbb :<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
1.Terapkan PDCA dalam Setiap Tindakan<br />
<br />
Pengendalian dan perbaikan mutu merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang harus dijalankan secara sistematis dengan menerapkan pendekatan manajemen (PDCA) PLAN, DO, CHECK and ACTION ( Urutan Prioritas) dari setiap Karakteristik<br />
<br />
Setelah memahami ekspektasi pelanggan terhadap karakteristik mutu produk, kita dapat melanjutkan pertanyaan ketiga tentang bagaimana kepentingan relatif ( urutan prioritas ) dari setiap karakteristik itu. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat menggunakan suatu alat yang populer dewasa ini, yaitu: Penyebaran Fungsi Mutu ( Quality Function Deployment = QFD ).<br />
<br />
Dalam kenyataan , karakteristik mutu yang diinginkan oleh pelanggan, tingkat ekspektasi pelanggan dan kepentingan relatif dari setiap kreteria dapat saling bertentangan, sebagai misal :<br />
<br />
Mobil dengan akselerasi cepat dan hemat dalam penggunaan bahan bakar merupakan karakteristik yang diinginkan pelanggan, namun memiliki trade off di antara kedua karakteristik itu.<br />
<br />
Restoran dengan pelayanan prima, makanan yang enak, dan harga yang rendah, merupakan karakteristik mutu yang dinginkan oleh pelanggan, namun saling bertentangan dengan satu dan lainnya.<br />
<br />
Sistem komputer dengan keamaman tinggi dan akses yang mudah, merupakan karakteristik mutu yangdiinginkan pelanggan, namun saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya engineering design yang aman, andal, efesien, dan tidak mahal merupakan karakteristik mutu yang dinginkan pelanggan, namun).<br />
<br />
2.Kendalikan kegiatan sejak awal<br />
<br />
Pengendalian mutu hendaknya dilakukan sejak awal atau sedini mungkin pada setiap proses, sebab keterlambatan pengendalian akan menjadi penerobosan yang tidak perlu yang sebenarnya dicegah.<br />
<br />
3.Jangan menyalahkan orang lain<br />
<br />
Sikap menyalahkan orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya akan menimbulkan masalah baru. Bila ditemukan masalah, jangan mencari siapa yang bersalah.Tetapi pikirkanlah penyebab terjadinya masalah dan temukan langkah-langkah perbaikannya.<br />
<br />
<br />
<br />
4.Bertindak berdasarkan prinsip prioritas<br />
<br />
Prinsip prioritas adalah prinsip mengutamakan yang utama, atau mendahulukan yang penting dalam melakukan suatu tindakan. Sebelum bertindak, pertimbangkan tingkat kepentingan dari apa yang akan dilakukan. Bila tindakan itu terkait dengan pemecahan masalah, prioritas hendaknya diberikan pada masalah yang paling penting atau paling besar pengaruhnya dalam pencapaian tujuan. Biasanya dalam pemecahan masalah juga berlaku prinsip pareto atau prinsip 20:80, artinya dalam pemecahan suatu masalah, hendaknya prioritas diberikan pada 20% penyebab utamanya yang menimbulakn dampak perbaikan 80%.<br />
<br />
<br />
<br />
5.Proses berikutnya adalah Pelanggan<br />
<br />
Pelanggan adalah proses berikutnya yang menerima atau menggunakan jasa atau produk dari proses sebelumnya. Dalam rangkaian diagram diatas, A sampai L adalah pelanggan. Konsep hubungan pelanggan-pemasok ini bisa diaplikasikan secara internal maupun secara eksternal.Secara internal, setiap proses adalah pelanggan saat menerima hasil kerja dari unit lain. Secara eksternal semua mata rantai produk, mulai dari distributor, agen, pengecer sampai pembeli atau pemakai langsung suatu produk atau jasa adalah termasuk dalam pengertian hubungan pelanggan-pemasok.<br />
<br />
Setiap proses berikutnya memiliki empat hal pokok yang sangat penting dan menjadi fokus pemikiran bagi proses sebelumnya.Empat hal pokok itu adalah kebutuhan, persyratan, harapan, dan persepsi.Kedua pihak hendaknya sebelumnya harus memikirkan apa yang dibutuhkan, diisyaratkan, diharapakan dan dipersepsikan oleh proses berikutnya. Upaya sistematis untuk mengidentifikasi dan memenuhi empat hal pokok itu dinamakan fokus pelanggan.<br />
<br />
6.Setiap Tindakan Perbaikan Diikuti Pencegahan<br />
<br />
Tindakan koneksi adalah tindakan awal untuk menghilangkan fenomena dari suatu kondisi yang tidak diinginkan. Kondisi yang tidak diinginkan adalah masalah. Misalnya terjadi penyimpangan berat produk. Setelah penyimpanagan dikoreksi, selanjutnya perlu dianalisa secara lebih teliti sampai ditemukan akar penyebab yang paling dalam. Bila akar penyebab telah dapat diidentifikasi, maka selanjutnya dipikirkan alternatif cara yang paling efektif untuk mencegah terulangnya masalah yang sama.Tindakan koreksi dan tindakan pencegahan idealnya dilakukan bersamaan terhadap suatu maslah.Contoh tindakan pencegahan pada contoh kasus di atas misalnya melakukan kalibrasi secara berkala terhadap mesin pengantongan dan menyediakan prosedur untuk pemeliharaan preventif.<br />
<br />
Apa yang dikatakan standar ISO 9001 tentang perbaikan? Perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mengeliminasi penyebab terjadinya ketidak sesuaian agar masalah yang sama tidak terulang kembali.Tindakan yang diambil haruslah dengan dampak yang ditimbulkan.<br />
<br />
Apa yang dikatakan standar tentang pencegahan? Perusahaan harus memastikan langkah-langkah yang diambil untuk menghilangkan penyebab-penyebab ketidak sesuaian untuk pencegahan yang diambil haruslah sesuai dengan dampak potensi yang ditimbulkan.<br />
<br />
Fokus sistem manajemen mutu pada hakekatnya adalah mencegah terjadinya kegagalan pada seluruh tahapan mulai input,proses sampai outpru akhir dengan pendekatan sistematik holistik, sinergistik dan antisipatif.<br />
<br />
7.Berbicara berdasarkan Data<br />
<br />
Data adalah dasar untuk melakukan suatu tinadakan. Dalam penyelesaian masalah data menjadi landasan bertindak agar keputusan yang diambil tepat dan benar. Agar pemanfaatan data dapat tepat dan benar maka pendekatan statistik sangat dianjurkan dalam sistem manajemen mutu industri otomotif ISO / TS 16949 penerapan statistik merupakan keharusan.<br />
<br />
<br />
<br />
8.Perbaikan Diawali dengan Penetapan Sasaran<br />
<br />
Tujuan dari suatu tindakan haruslah jelas dan ditentukan sejak awal agar efektivitas tindakan dapat dinilai secara objektif. Sistem manajemen mutu ISO 9001 mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan. Dikatakan : sasaran-sasaran muttu, termasuk sasaran lainnya yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian produk ditetapkan pada unit-unit fungsional pada berbagai tingkatan dalam perusahaan.Sasaran mutu dibuat spesifik dan sejalan dengan kebijakan mutu.<br />
<br />
Sasaran perlu ditetapkan agar evaluasi keberhasilan dapat dilakukakn setelah perbaikan.Dalam penetapan sasaran biasanya digunakan prinsip “SMART”.<br />
<br />
S =Spesific : sasaran harus jelas dan spesifik<br />
<br />
M =Measurable : sasaran harus dapat diukur<br />
<br />
A =Attainable : sasaran harus realistis dan mungkin dicapai<br />
<br />
R =Reasonable : harus ada alasan terhadap pemilihan sasaran.<br />
<br />
T =Time : sasaran harus dicapai dalam waktu yang telah ditentukan.<br />
<br />
9.Market in Concept<br />
<br />
Konsep dasar merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan produk dengan memfokusakan perhatian pada kebutuhan pasar, bukan pada apa yang mampu diproduksi atau dibuat oleh perusahaan. Hampir sama dengan konsep fokus pelanggan, konsep pasar lebih menekankan pada kebutuhan pasar.Sebelum memproduksi secara massal sebaiknya prusahaan meliti kebutuhan pasar.Secara lebih fokus kebutuhan pasar berarti melihat kebutuhan,persyratan, harapan, calon pelanggan pad segmen yang menjadi terget.<br />
<br />
10.Biasakan Mencatat, Membuat Prosedur dan Menetapkan Standar.<br />
<br />
Menyediakan prosedur tertuilis dan penetapan standar mutu/hasil kerja harus selalu dijadikan kebiasaan dalam setiap kegiatan, sehingga tidakan pengendalian dan penungkatan mutu dapat lebih konsisten dan mudah dilakukan.<br />
<br />
<br />
<br />
OHSAS 18000 DAN 18001<br />
<br />
OHSAS 18000 adalah kesehatan dan keselamatan kerja internasional spesifikasi sistem manajemen. Ini terdiri dari dua bagian, 18001 dan 18002 dan mencakup sejumlah publikasi lainnya.<br />
<br />
Sebagai catatan, dokumen-dokumen lain berikut, antara lain, digunakan dalam proses pembuatan:<br />
<br />
1. BS8800: 1996 Panduan untuk kesehatan dan sistem manajemen keselamatan<br />
<br />
2. DNV Standar Sertifikasi Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Keselamatan (OHSMS): 1997<br />
<br />
3. Laporan Teknis NPR 5001: 1997 Panduan untuk sebuah kesehatan kerja dan sistem manajemen keselamatan<br />
<br />
4. Draft LRQA SMS 8800 Health & manajemen sistem keselamatan kriteria penilaian<br />
<br />
5. SGS & ISMOL ISA 2000:1997 Persyaratan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan<br />
<br />
6. BVQI SafetyCert: Keselamatan dan Standard Manajemen Kesehatan<br />
<br />
7. Draft AS / NZ 4801 kesehatan keselamatan kerja sistem manajemen Spesifikasi dengan panduan untuk penggunaan<br />
<br />
8. Draft BSI PAS 088 Occupational kesehatan dan sistem manajemen keselamatan<br />
<br />
9. UNE 81900 seri pra-standar tentang Pencegahan risiko kerja<br />
<br />
10. Draft NSAI SR 320 Rekomendasi untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH dan S) Sistem Manajemen<br />
<br />
<br />
<br />
OHSAS 18001 adalah Pekerjaan Kesehatan dan Keselamatan Penilaian Series untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sebuah organisasi untuk mengontrol kesehatan dan resiko keselamatan. Itu devloped dalam menanggapi permintaan luas untuk standar yang diakui terhadap yang akan disertifikasi dan dinilai.<br />
<br />
<br />
<br />
Pengenalan Manajamen Mutu Dalam Penerapan Jaminan Mutu Berlabelkan Tanda SNI<br />
<br />
MUTU<br />
<br />
Mutu merupakan suatu istilah yang tidak asing bagi setiap orang. Hampir pada setiap kehidupan yang dilakukan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung selalu terkait dengan kata-kata ini. Contoh yang paling sederhana adalah pada saat seseorang hendak membeli sesuatu barang yang diperlukan, maka hal yang pertama yang terpikir dalam pemikirannya adalah bahwa orang tersebut menginginkan barang yang bermutu. Tetapi pernahkah kita merenungkan apakah mutu itu sebenarnya?<br />
<br />
Setiap orang akan memiliki pandangan yang berbeda tentang pengertian mutu. Barang yang mudah rusak biasanya disebut sebagai barang yang tidak bermutu, sementara barang yang dapat bertahan lama disebut sebagai barang yang memiliki mutu baik. Pandangan ini merupakan pandangan umum yang berlaku dalam masyarakat. Pandangan seseorang tentang mutu biasanya dikaitkan dengan : harga yang tinggi, dan merek dagang. Mutu secara umum didefinisikan sebagai : sifat, karakteristik, properti, tingkat kesempurnaan dari suatu produk (barang maupun jasa).<br />
<br />
Sementara itu berdasarkan Standar Internasional ISO 8402 yang sudah diadopsi menjadi SNI 19-8402-1996 Manajemen Mutu dan Jaminan Mutu, Kosa Kata, Mutu didefinisikan sebagai : "keseluruhan gambaran dan karakteristik suatu produk atau jasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang dinyatakan secara langsung atau tersurat maupun secara tidak langsung atau yang tersirat".<br />
<br />
Dari definisi di atas, maka produk (baik barang maupun jasa) yang bermutu adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan atau persyaratan, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Selanjutnya juga dapat dilihat bahwa banyak faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap mutu, yang dapat diringkaskan, di antaranya adalah :<br />
<br />
1. Sesuai dengan kebutuhan pemakai.<br />
<br />
2. Harga produk (berkaitan dengan nilai uang yang dikeluarkan).<br />
<br />
3. Waktu penyerahan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari pelanggan.<br />
<br />
4. Waktu pakai (daya tahan berdasarkan lamanya waktu pemakaian).<br />
<br />
5. Kehandalan.<br />
<br />
6. Kemudahan pemeliharaan.<br />
<br />
Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana persepsi tentang mutu yang berbeda bagi setiap orang tergantung kepada faktor-faktor pertimbangan di atas, oleh karena itu marilah kita coba untuk melihatnya bersama-sama.<br />
<br />
<br />
<br />
Manajemen Mutu<br />
<br />
Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis.<br />
<br />
Bukan hanya karena anda mampu menggunakan sistem manajemen mutu sebagai alat bantu manajemen yang efektif untuk menambah nilai dari produk atau layanan anda, namun anda dapat mendemonstrasikan kepada para pelanggan, rantai perdagangan dan besarnya komunitas dengan kemampuan anda meminimalkan resiko dan mengurangi hasil buang. Meningkatkan kepercayaan pelanggan adalah suatu hal kritis bagi keuntungan dan batas pasar anda, peningkatan melalui tujuan yang telah dijabarkan secara jelas dan cara bertransaksi dari seluruh organisasi.<br />
<br />
ISO 9001:2000 disesuaikan untuk berbagai sektor industri, jenis atau ukuran organisasi yang anda jalankan, memberikan arahan bagi prinsipal yang sesuai untuk bisnis anda.<br />
<br />
Dengan kemampuan untuk memperlancar sistem and proses bisnis anda, bersamaan dengan kesempatan untuk mengintegrasikan hal-hal tersebut yang telah anda identifikasikan sebelumnya dalam rencana kerja bisnis, dimana pada saat ini anda berada dalam posisi yang lebih baik untuk menjalankan bisnis secara lebih efisien dan efektif. Bukan hanya karena mampu memotong duplikasi kerja yang tidak perlu, namun lebih penting adalah hilangnya waktu dan pengeluaran biaya telah berkurang secara signifikan.<br />
<br />
Manfaat-manfaat yang diperoleh secara nyata :<br />
<br />
1. Anda memiliki kemampuan bukan hanya untuk bersaing namun menjadi lebih unggul<br />
<br />
2. Anda dapat melakukan identifikasi penghematan biaya yang lebih besar<br />
<br />
3. Operasional anda lebih berfokus pada cara kesuksesan anda secara lebih jelas<br />
<br />
4. Anda mendapatkan manfaat secara lebih mandiri sebagai verifikator dari usaha anda – anda mengetahui bahwa anda benar-benar mengenal usaha anda dan juga karyawan anda akan membantu melakukannya untuk anda.<br />
<br />
Banyak lagi standar sistem manajemen dengan sektor bisnis yang lebih spesifik telah didasarkan atas ISO 9000, yaitu sektor bisnis kedirgantaraan, otomotif dan telekomunikasi, pengembangan printi lunak, peralatan medis, perbaikan dan inovasi kendaraan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
ISO/TS 16949:2002<br />
<br />
TS 16949 adalah suatu standar manajemen mutu internasional yang secara spesifik ditulis oleh industri otomotif dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri terkait. Para pengguna standar tersebut diantaranya BMW, Chrysler, Daimler, Fiat, Ford, GM, PSA, Renault dan VW.<br />
<br />
<br />
<br />
ISO 13485:2003<br />
<br />
ISO 13485 berdasarkan model pendekatan proses ISO 9001:2000 dan standar sistem manajemen yang dikembangkan secara khusus bagi pabrikan peralatan medis. Tujuan utama adalah memberikan fasilitas keselarasan persyaratan mengenai peraturan produksi peralatan medis.<br />
<br />
<br />
<br />
AS 9100 / AS 9120<br />
<br />
AS 9100 adalah suatu standar manajemen mutu internasional yang secara spesifik ditulis oleh industri dirgantara dengan kesepakatan persetujuan bersama untuk meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material untuk industri terkait. Standar tersebut diterbitkan di Eropa sebagai EN 9100, di Amerika Serikat sebagai AS 9100 dan kawasan Timur Jauh sebagai SJAC 9100.<br />
<br />
<br />
<br />
ISO 9001:2008<br />
<br />
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan anda dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelangganpenjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-48461484789569494142011-01-28T02:12:00.000-08:002011-01-28T02:12:06.804-08:00Michael Arthur 2243 05 019Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-10521247110403682682011-01-28T01:58:00.000-08:002011-01-28T01:58:04.213-08:00AHMAD AFANDI (2243 07 047)IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-45278349955325464722011-01-28T01:53:00.000-08:002011-01-28T01:53:47.072-08:00fitria handayani (2243 07 057)Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-21894598281009314182011-01-28T01:52:00.000-08:002011-01-28T01:52:29.596-08:00weny dwi ps (2243 07 067)IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.<br />
<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-44283237123754907942011-01-28T01:30:00.000-08:002011-01-28T01:30:22.358-08:00Cristian sriwijayanto (2243 07 062)IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-30970566465864163212011-01-28T01:27:00.000-08:002011-01-28T01:27:11.730-08:00Rizqi Rachman [2243 07 081]IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.<br />
<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-83853225973303164412011-01-28T01:24:00.000-08:002011-01-28T01:24:09.799-08:00adi tristiawan (2243 07 107)IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-69650434259903397232011-01-28T01:22:00.000-08:002011-01-28T01:22:23.055-08:00Hendriyanto Tabuna 2243 07 065Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-59680369404995634382011-01-28T01:20:00.000-08:002011-01-28T01:20:05.242-08:00Claudior F.B 2243 07 088IWA (international Workshop Agreement)<br />
Sebuah Internasional baru Workshop Agreement (IWA) yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) memberikan rekomendasi untuk upaya kesiapsiagaan darurat dan unsur-unsur umum untuk sebuah, Äúfamily, Äù standar internasional yang akan alamat ini kebutuhan global. Dikembangkan di luar adat struktur komite teknis ISO, sebuah IWA memungkinkan untuk respon yang lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang mendesak.<br />
IWA 5:2006, Darurat Kesiapan, diciptakan melalui diskusi pada lokakarya yang diselenggarakan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan New York University, AOS International Center for Enterprise Preparedness (InterCEP) menanggapi panggilan dalam komunitas standar untuk segera deliverable di daerah ini. [Lihat artikel terkait: ISO Meeting Workshop Menggali Standardisasi Kesiapan Darurat Internasional].<br />
<br />
Dimaksudkan sebagai solusi sementara sampai standar ISO formal telah dikembangkan, IWA set bawah satu set rekomendasi untuk komite ISO teknis, (TC) 223 Masyarakat keamanan, untuk dipertimbangkan dalam merumuskan pekerjaan tersebut. Lingkup TC 223 diperluas awal tahun ini untuk mencakup manajemen krisis, menyusul rekomendasi oleh ISO, Strategic AOS Kelompok Keamanan. ANSI-terakreditasi standar pengembang National Fire Protection Association (NFPA) berfungsi sebagai organisasi administrasi bagi AS Penasihat Teknis Group untuk TC 223.<br />
<br />
The IWA menetapkan daftar, elemen Äúessential, Äù pengelolaan kelangsungan darurat dan bisnis yang TC 223 harus menggunakan sebagai dasar dari sebuah keluarga internasional standar. Ini termasuk faktor-faktor seperti bencana, mitigasi dan pencegahan identifikasi, sistem manajemen insiden, komunikasi krisis dan pengelolaan sumber daya (antara lain). Para IWA juga merekomendasikan bahwa TC 223 dimasukkan ke dalam standar masa depan yang tepat lima aspek standar nasional terkemuka berbasis konsensus dan dokumen bimbingan dari Amerika Serikat (NFPA 1600, Bencana / Emergency Management dan Business Continuity Program), Jepang, Israel, Britania Raya ; dan Australia. Akhirnya, IWA menyarankan TC 223 untuk panggilan untuk negara-negara anggota lain untuk menyerahkan dokumen tingkat rinci taktis atau pelaksanaan yang dapat memberikan arahan tambahan, khususnya di bidang manajemen darurat.<br />
<br />
manajemen darurat dan profesional bisnis kontinuitas dari tujuh belas negara memberikan kontribusi untuk membentuk IWA, AOS rekomendasi kunci. ANSI menjabat sebagai badan ISO nasional untuk memimpin inisiatif.<br />
<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-58416712728416130492011-01-28T00:59:00.000-08:002011-01-28T00:59:09.601-08:00M. HABIE WIRACHMAN ( 224307079 )6 buah prosedur yang secara spesifik disyaratkan dalam<br />
klausul-klausul ISO, yaitu :<br />
1. Pengendalian Dokumen (Klausul 4.2.3).<br />
Bagaimana mengendalikan seluruh dokumen yang beredar, revisi,<br />
distribusi, penarikan, sosialisasi dan approval. Penomoran dan<br />
pengkodean serta kemudahan telusur.<br />
2. Pengendalian Rekaman (Klausul 4.2.4).<br />
Bagaimana mengendalikan catatan mutu yang beredar. Berapa lama<br />
harus disimpan, dimana, apa yang dilakukan setelah lewat batas<br />
waktu simpan.<br />
3. Internal Audit (Klausul 8.2.2).<br />
Bagaimana melaksanankan AMI, mulai perencanaan, pelaksanaan,<br />
pelaporan.<br />
Back<br />
4. Pengendalian Produk Tidak Sesuai (Klausul 8.3).<br />
Bagaimana mengidentifikasi ketidaksesuaian.<br />
5. Tindakan Perbaikan/Koreksi (Klausul 8.5.2).<br />
Bagaimana melaksanakan tindakan perbaikan, mulai dari identifikasi<br />
masalah, akar masalah, solusi hingga verifikasi.<br />
6. Tindakan Pencegahan (Klausul 8.5.3).<br />
Bagaimana meningkatkan kinerja SMM secara terus menerus lewat<br />
identifikasi potensi masalah dan usulan perbaikan.<br />
Dengan memiliki minimal keenam prosedur wajib tersebut diatas,<br />
perusahaan dapat mengendalikan efektifitas dari penerapan SMM-nya.<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
International Workshop Agreement (IWA)<br />
In a related move, the ISO Council has decided to add another mechanism to ISO’s armoury for providing normative documents which will not rely on the customary technical committee structures. Essentially this will be through an open workshop mechanism whereby market players will be able to negotiate in a workshop setting the contents of particular normative documents. The results of such workshops would lead to the publication of documents designated as International Workshop Agreement (IWA). An IWA represents then a technical document developed by a workshop outside of the technical structure of ISO with administrative support from a designated member body. The publication of these documents will include an indication of the participating organizations involved in the development of an IWA.<br />
The main benefit of the workshop mechanism is that it enables a more rapid response to requirements for standardization in areas where ISO does not have existing technical structures or experts. The IWA essentially gets a normative document into the marketplace relatively quickly with the opportunity that it will soon establish itself as a de facto standard; the option then exists of transforming it into a full International Standard at a later stage.<br />
While due process remains a fundamental concept to all of ISO’s activities, it is hoped that these new procedures and deliverables will demonstrate ISO’s willingness to be flexible and responsive to world requirements for technical standards.<br />
Not only should this arsenal of new deliverables help to ensure the relevance of ISO’s International Standards on all fronts by responding to current market requirements; if these new types of document help obtain wider diffusion and spread of information and knowledge on new or upcoming areas of technology, thereby strengthening links between standardization and the world of research, then they will be providing an added – ancillary – bonus.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-59624319473763398052011-01-28T00:25:00.000-08:002011-01-28T00:25:25.207-08:00brenda utama ( 224307076)Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
6 prosedur tersebut merupakan prosedur yang wajib ada dan dipersyaratkan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu di suatu organisasi.<br />
Selain 6 prosedur wajib tersebut, diperlukan prosedur-prosedur lainnya untuk memastikan proses yang berjalan di dalam organisasi berjaland engan baik, terutama untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.<br />
Untuk menyediakan prosedur wajib yang berkaitan dengan kegiatan organisasi, diperlukan penyusunan bussiness map yang tepat, sehingga dokumen yang ada bersifat tepat guna.<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
International Workshop Agreement (IWA) <br />
<br />
Dalam sebuah langkah yang terkait, Dewan ISO telah memutuskan untuk menambah mekanisme lain untuk gudang senjata ISO untuk menyediakan dokumen normatif yang tidak akan mengandalkan struktur komite adat teknis. Pada dasarnya ini akan melalui mekanisme workshop terbuka dimana pelaku pasar akan dapat bernegosiasi dalam sebuah workshop pengaturan isi dokumen normatif tertentu.Hasil lokakarya tersebut akan mengakibatkan publikasi dokumen ditunjuk sebagai International Workshop Agreement (IWA). Sebuah IWA mewakili maka dokumen teknis yang dikembangkan oleh sebuah workshop di luar struktur teknis ISO dengan dukungan administrasi dari anggota tubuh yang ditunjuk. Penerbitan dokumen-dokumen ini akan mencakup indikasi dari organisasi yang berpartisipasi terlibat dalam pengembangan IWA. <br />
Manfaat utama dari mekanisme lokakarya adalah bahwa hal itu memungkinkan respon yang lebih cepat persyaratan untuk standardisasi di wilayah dimana ISO tidak memiliki struktur teknis yang ada atau ahli. The IWA dasarnya mendapatkan dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang segera akan membentuk dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya. <br />
Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan deliverable akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis. <br />
Tidak hanya harus ini gudang kiriman baru ini membantu untuk memastikan relevansi dari Standar ISO Internasional di semua lini dengan menanggapi kebutuhan pasar saat ini, jika tipe baru dari dokumen membantu mendapatkan difusi yang lebih luas dan penyebaran informasi dan pengetahuan pada daerah baru atau mendatang teknologi , sehingga memperkuat hubungan antara standarisasi dan dunia penelitian, maka mereka akan menyediakan tambahan - bonus - perwara.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-90981473562133500102011-01-28T00:21:00.000-08:002011-01-28T00:21:03.359-08:00rury pamungkas ( 224307078) tugas mutuProsedur Wajib dalam ISO 9001 <br />
Di dalam klausul 4.2.1 Standar ISO 9001 : 2008 berisi :<br />
“4.2.1 General<br />
The quality management system documentation shall include<br />
a) documented statements of a quality policy and quality objectives,<br />
b) a quality manual,<br />
c) documented procedures and records required by this International Standard, and<br />
d) documents, including records, determined by the organization to be necessary to ensure the effective<br />
planning, operation and control of its processes.“<br />
<br />
<br />
<br />
Terdapat beberapa prosedur wajib yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, yang dapat terlihat melalui kata-kata “documented procedures” dalam Standar ISO 9001 tersebut<br />
Prosedur-prosedur wajib apa sajakah itu?<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
6 prosedur tersebut merupakan prosedur yang wajib ada dan dipersyaratkan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu di suatu organisasi.<br />
Selain 6 prosedur wajib tersebut, diperlukan prosedur-prosedur lainnya untuk memastikan proses yang berjalan di dalam organisasi berjaland engan baik, terutama untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.<br />
Untuk menyediakan prosedur wajib yang berkaitan dengan kegiatan organisasi, diperlukan penyusunan bussiness map yang tepat, sehingga dokumen yang ada bersifat tepat guna.<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)<br />
<br />
International Workshop Agreement (IWA)<br />
In a related move, the ISO Council has decided to add another mechanism to ISO’s armoury for providing normative documents which will not rely on the customary technical committee structures. Essentially this will be through an open workshop mechanism whereby market players will be able to negotiate in a workshop setting the contents of particular normative documents. The results of such workshops would lead to the publication of documents designated as International Workshop Agreement (IWA). An IWA represents then a technical document developed by a workshop outside of the technical structure of ISO with administrative support from a designated member body. The publication of these documents will include an indication of the participating organizations involved in the development of an IWA.<br />
The main benefit of the workshop mechanism is that it enables a more rapid response to requirements for standardization in areas where ISO does not have existing technical structures or experts. The IWA essentially gets a normative document into the marketplace relatively quickly with the opportunity that it will soon establish itself as a de facto standard; the option then exists of transforming it into a full International Standard at a later stage.<br />
While due process remains a fundamental concept to all of ISO’s activities, it is hoped that these new procedures and deliverables will demonstrate ISO’s willingness to be flexible and responsive to world requirements for technical standards.<br />
Not only should this arsenal of new deliverables help to ensure the relevance of ISO’s International Standards on all fronts by responding to current market requirements; if these new types of document help obtain wider diffusion and spread of information and knowledge on new or upcoming areas of technology, thereby strengthening links between standardization and the world of research, then they will be providing an added – ancillary – bonus.penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-6003784923242825552011-01-28T00:11:00.001-08:002011-01-28T00:11:34.958-08:00nanang febriyanto ( 224307082 )International Workshop Agreement (IWA) <br />
<br />
Dalam sebuah langkah yang terkait, Dewan ISO telah memutuskan untuk menambah mekanisme lain untuk gudang senjata ISO untuk menyediakan dokumen normatif yang tidak akan mengandalkan struktur komite adat teknis. Pada dasarnya ini akan melalui mekanisme workshop terbuka dimana pelaku pasar akan dapat bernegosiasi dalam sebuah workshop pengaturan isi dokumen normatif tertentu.Hasil lokakarya tersebut akan mengakibatkan publikasi dokumen ditunjuk sebagai International Workshop Agreement (IWA). Sebuah IWA mewakili maka dokumen teknis yang dikembangkan oleh sebuah workshop di luar struktur teknis ISO dengan dukungan administrasi dari anggota tubuh yang ditunjuk. Penerbitan dokumen-dokumen ini akan mencakup indikasi dari organisasi yang berpartisipasi terlibat dalam pengembangan IWA. <br />
Manfaat utama dari mekanisme lokakarya adalah bahwa hal itu memungkinkan respon yang lebih cepat persyaratan untuk standardisasi di wilayah dimana ISO tidak memiliki struktur teknis yang ada atau ahli. The IWA dasarnya mendapatkan dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang segera akan membentuk dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya. <br />
Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan deliverable akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis. <br />
Tidak hanya harus ini gudang kiriman baru ini membantu untuk memastikan relevansi dari Standar ISO Internasional di semua lini dengan menanggapi kebutuhan pasar saat ini, jika tipe baru dari dokumen membantu mendapatkan difusi yang lebih luas dan penyebaran informasi dan pengetahuan pada daerah baru atau mendatang teknologi , sehingga memperkuat hubungan antara standarisasi dan dunia penelitian, maka mereka akan menyediakan tambahan - bonus - perwara.<br />
Prosedur Wajib dalam ISO 9001 <br />
Di dalam klausul 4.2.1 Standar ISO 9001 : 2008 berisi :<br />
“4.2.1 General<br />
The quality management system documentation shall include<br />
a) documented statements of a quality policy and quality objectives,<br />
b) a quality manual,<br />
c) documented procedures and records required by this International Standard, and<br />
d) documents, including records, determined by the organization to be necessary to ensure the effective<br />
planning, operation and control of its processes.“<br />
<br />
<br />
<br />
Terdapat beberapa prosedur wajib yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, yang dapat terlihat melalui kata-kata “documented procedures” dalam Standar ISO 9001 tersebut<br />
Prosedur-prosedur wajib apa sajakah itu?<br />
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :<br />
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)<br />
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)<br />
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)<br />
4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai (please see 8.3)<br />
5. Prosedur Tindakan Perbaikan (please see 8.5.2)<br />
6. Prosedur Tindakan Pencegahan (please see 8.5.3)<br />
<br />
6 prosedur tersebut merupakan prosedur yang wajib ada dan dipersyaratkan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu di suatu organisasi.<br />
Selain 6 prosedur wajib tersebut, diperlukan prosedur-prosedur lainnya untuk memastikan proses yang berjalan di dalam organisasi berjaland engan baik, terutama untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.<br />
Untuk menyediakan prosedur wajib yang berkaitan dengan kegiatan organisasi, diperlukan penyusunan bussiness map yang tepat, sehingga dokumen yang ada bersifat tepat guna.<br />
Dokumentasi Wajib :<br />
1. Kebijakan Mutu (4.2.1 a)<br />
2. Sasaran Mutu (4.2.1 a)<br />
3. Manual Mutu (4.2.2)<br />
Rekaman/Catatan Wajib<br />
1. Rekaman Tinjauan Manajemen (5.6.1)<br />
2. Rekaman yang sesuai Pendidikan, Pelatihan, keterampilan, dan Pengalaman (6.2.2 e)<br />
3. Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (7.1 d)<br />
4. Hasil tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan ( 7.2.2)<br />
5. Masukan desain dan pengembangan yang berkaitan produk (7.3.2)<br />
6. Rekaman hasil tinjauan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.4)<br />
7. Rekaman hasil verifikasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.5)<br />
8. Rekaman hasil validasi desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.6)<br />
9. Rekaman hasil tinjauan perubahan desain dan pengembangan dan tindakan apapun yang perlu (7.3.7)<br />
10. Rekaman hasil evaluasi supplier dan tindakan apapun yang perlu yang muncul dari hasil evaluasi tersebut ( 7.4.1)<br />
11. Rekaman yang dibutuhkan organisasi untuk memperagakan validasi proses jika keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi (7.3.5)<br />
12. Identifikasi produk yang khas apabila mampu telusur dipersyaratkan (7.5.3)<br />
13. Rekaman jika milik pelanggan hilang, rusak, atau ditemukan tidak layak pakai (7.5.4)<br />
14. Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran ketika standar pengukuran internasional atau nasional tidak tersedia (7.6 a)<br />
15. Rekaman validasi hasil pengukuran sebelumnya jika peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan (7.6)<br />
16. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dari peralatan pengukuran ( 7.6)<br />
17. Hasil internal audit dan tindakan follow up nya (8.2.2)<br />
18. Rekaman yang menunjukan orang yang berwenang melepas produk untuk penyerahan kepada pelanggan 8.2.4<br />
19. Rekaman ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya yang diambil, termasuk konsesi yang diperloleh (8.3)<br />
20. Hasil tindakan perbaikan (8.5.2)<br />
21. Hasil tindakan pencegahan (8.5.3)penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-79242716854937483212011-01-25T05:29:00.000-08:002011-01-25T05:29:41.080-08:00Putri Sabrina ( 224307048 )TUGAS MANAJEMEN MUTU I<br />
<br />
OLEH Putri Sabbrina 224308048<br />
<br />
<br />
1. Mutu (Quality)<br />
<br />
· Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.<br />
<br />
· Totalitas dari bentuk dan karakteristik suatu produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakannya.<br />
<br />
· Cocok dengan maksudnya, sesuai dengan persyaratan. Produk didesain dan dibuat untuk melaksanakan tugas dengan baik.<br />
<br />
Menurut Zeithami (1990) Sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima / peroleh.<br />
<br />
Menurut Tjiptono (2004) Terpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.<br />
<br />
2. Standar<br />
<br />
adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.<br />
<br />
<br />
3. Kepuasan pelanggan<br />
<br />
· Persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan pelanggan.<br />
<br />
· Menurut Brown (1992) Suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk & jasa.<br />
<br />
· Menurut Wells dan Prensky (1996) Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu sikap konsumen terhadap produk & jasa sebagai hasil dari evaluasi konsumen berdasarkan pelanggan konsumen setelah menggunakan produk & jasa.<br />
<br />
<br />
4. Pelanggan (Customers)<br />
<br />
· Setiap orang yang dipengaruhi produk atau proses. Pelanggan terdiri dari pelanggan eksternal ( external customers) dan pelanggan internal (internal customers).<br />
<br />
· Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa<br />
<br />
<br />
5. Organisasi<br />
<br />
Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang.<br />
<br />
Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa<br />
<br />
<br />
6. Pemasok<br />
<br />
· Pihak yang bertanggung jawab untuk produk, proses atau jasa dan dapat meyakinkan bahwa kepastian mutu (Quality assurance) dilaksanakan. Definisi ini dapat diberlakukan untuk pabrikan, distributor, importer, perakit, organisasi jasa dan lain-lain.<br />
<br />
· Organisasi atau orang yang menyediakan produk atau jasa.<br />
<br />
<br />
7. Manajemen Mutu<br />
<br />
· Aspek dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan dan menerapkan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang dikehendaki membutuhkan komitmen dan partisipasi dari semua anggota organisasi dan tanggung jawab manajemen mutu dipundak manajemen puncak.<br />
<br />
· Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.<br />
<br />
<br />
8. Sasaran Mutu<br />
<br />
Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan mutu.<br />
<br />
<br />
9. Kebijakan Mutu (Quality Policy)<br />
<br />
· Tujuan mutu secara keseluruhan dan arahan dari suatu organisasi mengenai mutu, yang secara formal dinyatakan oleh manajemen puncak. Kebijakan mutu membentuk salah satu unsure dari kebijakan korporat yang diotorisasi oleh manajemen.<br />
<br />
· Maksud dan arahan menyeluruh organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan oleh pimpinan puncak.<br />
<br />
<br />
10. Tanggung Jawab Manajemen<br />
<br />
Kebijakan mutu harus didefinisikan, didokumentasikan, dimengerti, dan dilaksanakan<br />
<br />
Bagan struktur organisasi harus ada dan personnel untuk aktivitas verifikasi yang tercantum dalam elemen standar ini.<br />
<br />
<br />
11. Pengelolaan Sumber Daya<br />
<br />
Proses Pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara SDM dan SDA dalam menyusun dan mengimplementasikan suatu rencana terpadu.<br />
<br />
<br />
12. Pengukuran dan Peningkatan berkelanjutan Mutu.<br />
<br />
Mengukur kinerja organisasi merupakan kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Hasil pengukuran kinerja tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya dicapai oleh organisasi. Organisasi harus secara berkesinambungan memantau tindakan peningkatan, termasuk penerapan agar dapat digunakan sebagai salah satu masukan tinjauan manajemen yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi.<br />
<br />
<br />
TUGAS MANAJEMEN MUTU II<br />
<br />
OLEH Putri Sabbrina 224308048<br />
<br />
ISO<br />
<br />
Organisasi Internasional untuk Standardisasi<br />
<br />
International Organization for Standardization (ISO atau Iso)) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara.<br />
<br />
Didirikan pada 23 Februari 1927, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).<br />
<br />
<br />
Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:<br />
<br />
• Meningkatkan citra perusahaan<br />
<br />
• Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan<br />
<br />
• Meningkatkan efisiensi kegiatan<br />
<br />
• Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)<br />
<br />
• Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan<br />
<br />
• Mengurangi resiko usaha<br />
<br />
• Meningkatkan daya saing<br />
<br />
<br />
ISO / IEC 21000 (MPEG-21)<br />
<br />
ISO / IEC 21000 (MPEG-21) seri Standar Internasional mendefinisikan kerangka terbuka untuk pengiriman multimedia dan konsumsi, dengan kedua pencipta konten dan konsumen konten sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.<br />
<br />
<br />
ISO / IEC TR 2100-1:2004 menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk perdagangan konten digital.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-2:2005 menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital.<br />
<br />
ISO/IEC 21000-3:2003 provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003 menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi misalnya<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi<br />
<br />
• menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (non-normatif).<br />
<br />
<br />
ISO / IEC 21000-4:2006 menetapkan bagaimana memasukkan Manajemen Kekayaan Intelektual dan Perlindungan (IPMP) informasi dan dilindungi bagian dalam Item Digital.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-5:2004 menentukan sintaks dan semantik dari Hak Ekspresi Bahasa.<br />
<br />
<br />
ISO / IEC 21000-6:2004 menggambarkan Hak Kamus Data yang terdiri dari serangkaian istilah yang jelas, konsisten, terstruktur, terpadu dan unik diidentifikasi untuk mendukung MPEG-21 Hak Ekspresi Bahasa (REL), ISO / IEC 21000-5.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-7:2007 menentukan sintaks dan semantik alat yang dapat digunakan untuk membantu adaptasi Produk Digital, yaitu Item Digital Deklarasi dan sumber daya yang direferensikan oleh deklarasi.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-8:2008 menggambarkan referensi perangkat lunak menerapkan klausa normatif bagian lain dari ISO / IEC 21000.<br />
<br />
<br />
ISO 9000<br />
<br />
ISO 9000 ialah standard bertulis yang menetap dan menerangkan elemen-elemen asas yang perlu ada dalam sistem kualiti bagi memastikan produk atau perkhidmatan yang diberikan oleh sesebuah organisasi dapat memenuhi kehendak pelanggan. <br />
<br />
<br />
<br />
Prinsip ISO 9000 :<br />
<br />
— Pertama, ISO 9000 ialah standard untuk sistem kualiti dan bukan standard bagi produk atau perkhidmatan. <br />
<br />
— Kedua, ISO 9000 berasaskan kepada dokumentasi. Prinsip ini menekankan kepada: dokumenkan apa yang dibuat; buat apa yang didokumenkan; dan buktikan. <br />
<br />
— Ketiga, ISO 9000 menekankan pencegahan (prevention) dan bukan pembetulan (remedial). Mencegah masalah berlaku dan bukan mengatasi masalah selepas ianya berlaku. <br />
<br />
— Keempat, ISO 9000 ialah satu standard menyeluruh (universal). Ia hanya mengutarakan keperluan asas secara umum manakala cara pencapaiannya akan ditentukan oleh organisasi sendiri. Fokusnya ialah `apa yang perlu diadakan dan tidak bagaimana hendak melakukannya'. <br />
<br />
<br />
Elemen :<br />
<br />
— Tanggungjawab Pengurusan<br />
<br />
— Sistem Kualiti<br />
<br />
— Semakan Kontrak<br />
<br />
— Kawalan Rekabentuk<br />
<br />
— Kawalan Dokument dan Data Perolehan<br />
<br />
— Perolehan<br />
<br />
— Kawalan Produk yang Dibekalkan oleh Pelanggan<br />
<br />
— Identifikasi dan Kemudahkesanan Produk<br />
<br />
— Kawalan Proses<br />
<br />
— Pemeriksaan dan Pengujian<br />
<br />
— Kawalan Peralatan Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian<br />
<br />
— Status Pemeriksaan dan Pengujian<br />
<br />
— Kawalan Produk yang Tidak Memenuhi Keperluan yang Ditetapkan<br />
<br />
— Tindakan Pembetulan dan Pencegahan<br />
<br />
— Pengendalian, Penyimpanan, Pembungkusan, Pemeliharaan dan Penghantaran<br />
<br />
— Kawalan Rekod-rekod Kualliti<br />
<br />
— Audit Kualiti Dalaman<br />
<br />
— Latihan<br />
<br />
— Khidmat Susulan<br />
<br />
— Teknik-teknik Statistik <br />
<br />
<br />
MANFAAT ISO 9000<br />
<br />
— ASPEK KONSISTENSI PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN<br />
<br />
— ASPEK PENGENDALIAN PENCEGAHAN<br />
<br />
— ASPEK PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN<br />
<br />
<br />
ISO 14000<br />
<br />
Bagian dari seri ISO-14000 yang merupakan suatu sistem yang mengorganisasikan Kebijakan Lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan.<br />
<br />
<br />
Keuntungan-keuntungan Sertifikasi ISO-14000<br />
<br />
1. Perlindungan Lingkungan<br />
<br />
a. Mengurangi/meminimalisasi limbah<br />
<br />
b. Optimalisasi penggunaan sumber-sumber alam<br />
<br />
c. Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global<br />
<br />
2. Dasar Persaingan Yang Setara<br />
<br />
ISO-14000 akan mengurangi sekecil mungkin timbulnya perbedaanperbedaan pembiayaan lingkungan oleh sebab perbedaan sistem/geografi.<br />
<br />
3. Keseuaian Terhadap Peraturan-peraturan Yang Ada<br />
<br />
Dengan menggunakan Sertifikat ISO-14000 dalam pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan kemampu telusuran dan kesesuaian dokumen-dokumen<br />
<br />
dalam mendukung peraturan yang ada.<br />
<br />
4. Terbentuknya Sistem Manajemen Yang Efektif<br />
<br />
Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan tentang pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu berkiprah dalam dunia percaturan Internasional<br />
<br />
5. Memiliki Kekuatan Pasar<br />
<br />
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan<br />
<br />
b . Meningkatkan peran pasar (Market Share)<br />
<br />
c. Memenuhi persyaratan pelanggan<br />
<br />
d . Membuka peluang investasi<br />
<br />
6. Pengurangan Biaya<br />
<br />
Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan<br />
<br />
kimia dan sisa-sisa/limbah lainnya.<br />
<br />
7. Pengurangan Kerugian<br />
<br />
“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-<br />
<br />
14000.<br />
<br />
8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat<br />
<br />
Dalam “Gall-up” pool 1994, di dapat bahwa warga di 24 negara (industri & sedang berkembang) mempertimbangkan perlindungan lingkungan lebih penting dari pada pertumbuhan ekonomi. Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan hubungan<br />
<br />
kemasyarakatan<br />
<br />
9. Mengembangkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan<br />
<br />
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk<br />
<br />
mendukung pernyataan tersebut.<br />
<br />
10. Mengembangkan Perhatian Manajemen Yang Lebih Tinggi<br />
<br />
Diwakyang lalu, departemen lingkungan dipandang oleh beberapa perusahaan sebagai kegiatan pemborosan biaya. dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan meru[pajkan konponen penting<br />
<br />
dalam perusahaan. keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO- 14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan.<br />
<br />
<br />
ISO 11000<br />
<br />
Kami belum temukan<br />
<br />
<br />
OHSAS 1800<br />
<br />
OHSAS 1800 adalahmenyediakan pedoman luas untuk pemantauan, pengendalian dan meningkatkan efektivitas kerja kesehatan organisasi dan inisiatif keselamatan.<br />
<br />
OHSAS 18001 untuk menunjukkan organisasi yang mampu mengelola 'kesejahteraan karyawan di dalam lingkungan kerja, meminimalkan bisnis risiko dan menunjukkan tingkat internasional yang diakui Kesehatan dan Keselamatan manajemen.<br />
<br />
OHSAS 18002 menjelaskan persyaratan spesifikasi dan menunjukkan bagaimana bekerja menuju implementation and registration. pelaksanaan dan registrasi.<br />
<br />
<br />
Manfaat OHSAS 18000<br />
<br />
1) Manajemen OH & S Proaktif - Mengurangi Resiko OH & S<br />
<br />
Manajemen mengurangi resiko OH & S dengan memiliki sistem manajemen di tempat yang jelas-jelas mendefinisikan peran dan metrik kinerja. Meningkatkan kepatuhan dengan & S hukum persyaratan OH dan membantu organisasi menjadi lebih proaktif dalam mengelola masalah OH & S.<br />
<br />
2) Simpan Uang<br />
<br />
Menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas inisiatif pengurangan biaya yang terkait dengan beban OH & S premi, kehilangan produktivitas, Workwell denda, dll.<br />
<br />
3) Pemasaran & Peluang Goodwill<br />
<br />
OHSAS 18000 pendaftaran akan memiliki beberapa pelanggan dan karyawan mempersepsikan manajemen bersikap proaktif, bertanggung jawab dan serius tentang & S keprihatinan OH.<br />
<br />
4) Peningkatan Berkelanjutan<br />
<br />
OHSAS 18000 menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas takeout biaya dan perbaikan lainnya . peluang. OHSAS 18000 memaksa Tim Manajemen untuk lebih bertanggung jawab perbaikan secara kontinyu<br />
<br />
<br />
<br />
International Workshop Agreement (IWA)<br />
<br />
adalah senjata lain ISO untuk memberikan respon yang cepat persyaratan untuk standardisasi di daerah di mana struktur teknis dan keahlian tidak sedang di tempat.<br />
<br />
IWA dasarnya mendapat dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang akan segera membangun dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya.<br />
<br />
Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan kiriman akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis.<br />
<br />
<br />
Siklus Deming<br />
<br />
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *:<br />
<br />
— PLAN : Memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil.<br />
<br />
— DO : Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya.<br />
<br />
— CHECK : Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan.<br />
<br />
— ACT: Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses.<br />
<br />
<br />
Siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut:<br />
<br />
<br />
Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. Penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus .<br />
<br />
<br />
PDCA bersarang:<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Ini 'roda dalam roda' menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan.<br />
<br />
Catatan: Siklus PDCA ternyata awalnya dikembangkan oleh Walter A, Shewhart, Bell Laboratories ilmuwan yang adalah sahabat Deming dan mentor, dan pengembang Statistical Process Control (SPC) pada akhir tahun 1920. Jadi kadang-kadang ini disebut sebagai "Shewhart Cycle". Ada juga beberapa variasi baru konsep ini. Lihat Pria yang Ditemukan Kualitas oleh Gabor A., Penguin Books, 1990.<br />
<br />
<br />
<br />
8 Prinsip Manajemen Mutu<br />
<br />
1. Organisasi yang berfokus pada pelanggan<br />
<br />
Organisasi tergantung pada pelanggan dan karenanya harus memahami pelanggan saat ini dan masa yang akan datang, harus memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha melebihi harapan pelanggan.<br />
<br />
2. Kepemimpinan<br />
<br />
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal di mana orang bisa menjadi sepenuhnya terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.<br />
<br />
3. Keterlibatan orang<br />
<br />
Orang pada semua tingkatan adalah inti dari suatu organisasi dan keterlibatan penuh mereka memungkinkan kemampuan mereka untuk digunakan untuk organisasi manfaat.<br />
<br />
4. Pendekatan proses<br />
<br />
Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.<br />
<br />
5. Management Pendekatan sistem manajemen<br />
<br />
Mengidentifikasi, memahami dan mengelola suatu sistem proses yang saling terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk organisasi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan.<br />
<br />
6. Perbaikan terus menerus<br />
<br />
Perbaikan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.<br />
<br />
7. Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan<br />
<br />
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.<br />
<br />
8. Hubungan yang saling menguntungkan pemasok<br />
<br />
Suatu organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan suatu hubungan yang saling menguntungkan meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
TUGAS MANAJEMEN MUTU III<br />
<br />
OLEH Putri Sabbrina 224308048<br />
<br />
<br />
Prosedur Wajib / Mandatory ISO 9001<br />
<br />
Dalam standart ISO9001 : 2000 disebutkan bahwa ada prosedur yang bersifat wajib dibuat oleh organisasi yang lebih sering dikenal sebagai enam prosedur wajib. Prosedur tersebut adalah :<br />
<br />
1. Tinjauan Manajemen (Management Review)<br />
<br />
2. Pengedalian Dokumen<br />
<br />
3. Pengendalian Catatan Mutu<br />
<br />
4. Audit Internal<br />
<br />
5. Pengendalian Produk Tidak Sesuai<br />
<br />
6. Tindakan Koreksi dan Pencegahan<br />
<br />
<br />
Prosedur lain yang perlu didokumentasikan diantaranya Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan, Seleksi & Evaluasi Supplier, Pelatihan. Prosedur yang ikut mempengaruhi system manajemen mutu perlu juga ditetapkan, tergantung keadaan organisasi yang bersangkutan.<br />
<br />
Hal – hal yang tidak bisa / sulit dilakukan oleh organisasi sebaiknya tidak ditetapkan dalam sebuah prosedur, karena setiap prosedur yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan. Jika tidak, maka akan menjadi bahan temuan audit, baik internal maupun eksternal.<br />
<br />
<br />
Rekaman Mutu Wajib ISO 9001<br />
<br />
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya. <br />
<br />
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan sebagainya.<br />
<br />
<br />
DOKUMEN YANG MENYATAKAN HASIL YANG DICAPAI ATAU BUKTI TENTANG KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN<br />
<br />
Ø Rekaman Tinjauan Manajemen<br />
<br />
Ø Rekaman Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan & Pengalaman<br />
<br />
Ø Rekaman realisasi proses dan hasil akhir sesuai persyaratan<br />
<br />
Ø Hasil dari tinjauan persyaratan produk dan tindakannya<br />
<br />
Ø Rekaman Perencanaan perancangan dan pengembangan<br />
<br />
Ø Hasil penilaian dan pemilihan pemasok<br />
<br />
Ø Validasi proses produksi dan penyediaan jasa<br />
<br />
Ø Identifikasi yang unik dan mampu telusur<br />
<br />
Ø Laporan kehilangan, kerusakan dari kepemilikan pelanggan<br />
<br />
Ø Hasil kalibrasi-verifikasi sarana pengukuran & pemantauan<br />
<br />
Ø Rekaman audit internal<br />
<br />
Ø Rekaman kesesuaian produk dengan kriteria keberterimaan<br />
<br />
Ø Rekaman ketidaksesuaian, tindakan berikutnya & konsesi<br />
<br />
Ø Hasil Tindakan Koreksi<br />
<br />
Ø Hasil Tindakan Pencegahanpenjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-76750944556468343312011-01-25T05:26:00.001-08:002011-01-25T05:26:36.861-08:00Dicky yudhistryanto ( 224307020 )TUGAS MANAJEMEN MUTU I<br />
<br />
OLEH Dicky Yudhistryanto 224308020<br />
<br />
<br />
1. Mutu (Quality)<br />
<br />
· Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.<br />
<br />
· Totalitas dari bentuk dan karakteristik suatu produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakannya.<br />
<br />
· Cocok dengan maksudnya, sesuai dengan persyaratan. Produk didesain dan dibuat untuk melaksanakan tugas dengan baik.<br />
<br />
Menurut Zeithami (1990) Sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima / peroleh.<br />
<br />
Menurut Tjiptono (2004) Terpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.<br />
<br />
2. Standar<br />
<br />
adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.<br />
<br />
<br />
3. Kepuasan pelanggan<br />
<br />
· Persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan pelanggan.<br />
<br />
· Menurut Brown (1992) Suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk & jasa.<br />
<br />
· Menurut Wells dan Prensky (1996) Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu sikap konsumen terhadap produk & jasa sebagai hasil dari evaluasi konsumen berdasarkan pelanggan konsumen setelah menggunakan produk & jasa.<br />
<br />
<br />
4. Pelanggan (Customers)<br />
<br />
· Setiap orang yang dipengaruhi produk atau proses. Pelanggan terdiri dari pelanggan eksternal ( external customers) dan pelanggan internal (internal customers).<br />
<br />
· Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa<br />
<br />
<br />
5. Organisasi<br />
<br />
Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang.<br />
<br />
Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa<br />
<br />
<br />
6. Pemasok<br />
<br />
· Pihak yang bertanggung jawab untuk produk, proses atau jasa dan dapat meyakinkan bahwa kepastian mutu (Quality assurance) dilaksanakan. Definisi ini dapat diberlakukan untuk pabrikan, distributor, importer, perakit, organisasi jasa dan lain-lain.<br />
<br />
· Organisasi atau orang yang menyediakan produk atau jasa.<br />
<br />
<br />
7. Manajemen Mutu<br />
<br />
· Aspek dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan dan menerapkan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang dikehendaki membutuhkan komitmen dan partisipasi dari semua anggota organisasi dan tanggung jawab manajemen mutu dipundak manajemen puncak.<br />
<br />
· Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.<br />
<br />
<br />
8. Sasaran Mutu<br />
<br />
Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan mutu.<br />
<br />
<br />
9. Kebijakan Mutu (Quality Policy)<br />
<br />
· Tujuan mutu secara keseluruhan dan arahan dari suatu organisasi mengenai mutu, yang secara formal dinyatakan oleh manajemen puncak. Kebijakan mutu membentuk salah satu unsure dari kebijakan korporat yang diotorisasi oleh manajemen.<br />
<br />
· Maksud dan arahan menyeluruh organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan oleh pimpinan puncak.<br />
<br />
<br />
10. Tanggung Jawab Manajemen<br />
<br />
Kebijakan mutu harus didefinisikan, didokumentasikan, dimengerti, dan dilaksanakan<br />
<br />
Bagan struktur organisasi harus ada dan personnel untuk aktivitas verifikasi yang tercantum dalam elemen standar ini.<br />
<br />
<br />
11. Pengelolaan Sumber Daya<br />
<br />
Proses Pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara SDM dan SDA dalam menyusun dan mengimplementasikan suatu rencana terpadu.<br />
<br />
<br />
12. Pengukuran dan Peningkatan berkelanjutan Mutu.<br />
<br />
Mengukur kinerja organisasi merupakan kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Hasil pengukuran kinerja tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya dicapai oleh organisasi. Organisasi harus secara berkesinambungan memantau tindakan peningkatan, termasuk penerapan agar dapat digunakan sebagai salah satu masukan tinjauan manajemen yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi.<br />
<br />
<br />
TUGAS MANAJEMEN MUTU II<br />
<br />
OLEH Dicky Yudhistryanto 224308020<br />
<br />
<br />
ISO<br />
<br />
Organisasi Internasional untuk Standardisasi<br />
<br />
International Organization for Standardization (ISO atau Iso)) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara.<br />
<br />
Didirikan pada 23 Februari 1927, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).<br />
<br />
<br />
Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:<br />
<br />
• Meningkatkan citra perusahaan<br />
<br />
• Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan<br />
<br />
• Meningkatkan efisiensi kegiatan<br />
<br />
• Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)<br />
<br />
• Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan<br />
<br />
• Mengurangi resiko usaha<br />
<br />
• Meningkatkan daya saing<br />
<br />
<br />
ISO / IEC 21000 (MPEG-21)<br />
<br />
ISO / IEC 21000 (MPEG-21) seri Standar Internasional mendefinisikan kerangka terbuka untuk pengiriman multimedia dan konsumsi, dengan kedua pencipta konten dan konsumen konten sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.<br />
<br />
<br />
ISO / IEC TR 2100-1:2004 menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk perdagangan konten digital.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-2:2005 menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital.<br />
<br />
ISO/IEC 21000-3:2003 provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003 menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi misalnya<br />
<br />
• Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi<br />
<br />
• menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (non-normatif).<br />
<br />
<br />
ISO / IEC 21000-4:2006 menetapkan bagaimana memasukkan Manajemen Kekayaan Intelektual dan Perlindungan (IPMP) informasi dan dilindungi bagian dalam Item Digital.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-5:2004 menentukan sintaks dan semantik dari Hak Ekspresi Bahasa.<br />
<br />
<br />
ISO / IEC 21000-6:2004 menggambarkan Hak Kamus Data yang terdiri dari serangkaian istilah yang jelas, konsisten, terstruktur, terpadu dan unik diidentifikasi untuk mendukung MPEG-21 Hak Ekspresi Bahasa (REL), ISO / IEC 21000-5.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-7:2007 menentukan sintaks dan semantik alat yang dapat digunakan untuk membantu adaptasi Produk Digital, yaitu Item Digital Deklarasi dan sumber daya yang direferensikan oleh deklarasi.<br />
<br />
ISO / IEC 21000-8:2008 menggambarkan referensi perangkat lunak menerapkan klausa normatif bagian lain dari ISO / IEC 21000.<br />
<br />
<br />
ISO 9000<br />
<br />
ISO 9000 ialah standard bertulis yang menetap dan menerangkan elemen-elemen asas yang perlu ada dalam sistem kualiti bagi memastikan produk atau perkhidmatan yang diberikan oleh sesebuah organisasi dapat memenuhi kehendak pelanggan. <br />
<br />
<br />
<br />
Prinsip ISO 9000 :<br />
<br />
— Pertama, ISO 9000 ialah standard untuk sistem kualiti dan bukan standard bagi produk atau perkhidmatan. <br />
<br />
— Kedua, ISO 9000 berasaskan kepada dokumentasi. Prinsip ini menekankan kepada: dokumenkan apa yang dibuat; buat apa yang didokumenkan; dan buktikan. <br />
<br />
— Ketiga, ISO 9000 menekankan pencegahan (prevention) dan bukan pembetulan (remedial). Mencegah masalah berlaku dan bukan mengatasi masalah selepas ianya berlaku. <br />
<br />
— Keempat, ISO 9000 ialah satu standard menyeluruh (universal). Ia hanya mengutarakan keperluan asas secara umum manakala cara pencapaiannya akan ditentukan oleh organisasi sendiri. Fokusnya ialah `apa yang perlu diadakan dan tidak bagaimana hendak melakukannya'. <br />
<br />
<br />
Elemen :<br />
<br />
— Tanggungjawab Pengurusan<br />
<br />
— Sistem Kualiti<br />
<br />
— Semakan Kontrak<br />
<br />
— Kawalan Rekabentuk<br />
<br />
— Kawalan Dokument dan Data Perolehan<br />
<br />
— Perolehan<br />
<br />
— Kawalan Produk yang Dibekalkan oleh Pelanggan<br />
<br />
— Identifikasi dan Kemudahkesanan Produk<br />
<br />
— Kawalan Proses<br />
<br />
— Pemeriksaan dan Pengujian<br />
<br />
— Kawalan Peralatan Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian<br />
<br />
— Status Pemeriksaan dan Pengujian<br />
<br />
— Kawalan Produk yang Tidak Memenuhi Keperluan yang Ditetapkan<br />
<br />
— Tindakan Pembetulan dan Pencegahan<br />
<br />
— Pengendalian, Penyimpanan, Pembungkusan, Pemeliharaan dan Penghantaran<br />
<br />
— Kawalan Rekod-rekod Kualliti<br />
<br />
— Audit Kualiti Dalaman<br />
<br />
— Latihan<br />
<br />
— Khidmat Susulan<br />
<br />
— Teknik-teknik Statistik <br />
<br />
<br />
MANFAAT ISO 9000<br />
<br />
— ASPEK KONSISTENSI PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN<br />
<br />
— ASPEK PENGENDALIAN PENCEGAHAN<br />
<br />
— ASPEK PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN<br />
<br />
<br />
ISO 14000<br />
<br />
Bagian dari seri ISO-14000 yang merupakan suatu sistem yang mengorganisasikan Kebijakan Lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan.<br />
<br />
<br />
Keuntungan-keuntungan Sertifikasi ISO-14000<br />
<br />
1. Perlindungan Lingkungan<br />
<br />
a. Mengurangi/meminimalisasi limbah<br />
<br />
b. Optimalisasi penggunaan sumber-sumber alam<br />
<br />
c. Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global<br />
<br />
2. Dasar Persaingan Yang Setara<br />
<br />
ISO-14000 akan mengurangi sekecil mungkin timbulnya perbedaanperbedaan pembiayaan lingkungan oleh sebab perbedaan sistem/geografi.<br />
<br />
3. Keseuaian Terhadap Peraturan-peraturan Yang Ada<br />
<br />
Dengan menggunakan Sertifikat ISO-14000 dalam pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan kemampu telusuran dan kesesuaian dokumen-dokumen<br />
<br />
dalam mendukung peraturan yang ada.<br />
<br />
4. Terbentuknya Sistem Manajemen Yang Efektif<br />
<br />
Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan tentang pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu berkiprah dalam dunia percaturan Internasional<br />
<br />
5. Memiliki Kekuatan Pasar<br />
<br />
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan<br />
<br />
b . Meningkatkan peran pasar (Market Share)<br />
<br />
c. Memenuhi persyaratan pelanggan<br />
<br />
d . Membuka peluang investasi<br />
<br />
6. Pengurangan Biaya<br />
<br />
Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan<br />
<br />
kimia dan sisa-sisa/limbah lainnya.<br />
<br />
7. Pengurangan Kerugian<br />
<br />
“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-<br />
<br />
14000.<br />
<br />
8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat<br />
<br />
Dalam “Gall-up” pool 1994, di dapat bahwa warga di 24 negara (industri & sedang berkembang) mempertimbangkan perlindungan lingkungan lebih penting dari pada pertumbuhan ekonomi. Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan hubungan<br />
<br />
kemasyarakatan<br />
<br />
9. Mengembangkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan<br />
<br />
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk<br />
<br />
mendukung pernyataan tersebut.<br />
<br />
10. Mengembangkan Perhatian Manajemen Yang Lebih Tinggi<br />
<br />
Diwakyang lalu, departemen lingkungan dipandang oleh beberapa perusahaan sebagai kegiatan pemborosan biaya. dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan meru[pajkan konponen penting<br />
<br />
dalam perusahaan. keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO- 14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan.<br />
<br />
<br />
ISO 11000<br />
<br />
Kami belum temukan<br />
<br />
<br />
OHSAS 1800<br />
<br />
OHSAS 1800 adalahmenyediakan pedoman luas untuk pemantauan, pengendalian dan meningkatkan efektivitas kerja kesehatan organisasi dan inisiatif keselamatan.<br />
<br />
OHSAS 18001 untuk menunjukkan organisasi yang mampu mengelola 'kesejahteraan karyawan di dalam lingkungan kerja, meminimalkan bisnis risiko dan menunjukkan tingkat internasional yang diakui Kesehatan dan Keselamatan manajemen.<br />
<br />
OHSAS 18002 menjelaskan persyaratan spesifikasi dan menunjukkan bagaimana bekerja menuju implementation and registration. pelaksanaan dan registrasi.<br />
<br />
<br />
Manfaat OHSAS 18000<br />
<br />
1) Manajemen OH & S Proaktif - Mengurangi Resiko OH & S<br />
<br />
Manajemen mengurangi resiko OH & S dengan memiliki sistem manajemen di tempat yang jelas-jelas mendefinisikan peran dan metrik kinerja. Meningkatkan kepatuhan dengan & S hukum persyaratan OH dan membantu organisasi menjadi lebih proaktif dalam mengelola masalah OH & S.<br />
<br />
2) Simpan Uang<br />
<br />
Menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas inisiatif pengurangan biaya yang terkait dengan beban OH & S premi, kehilangan produktivitas, Workwell denda, dll.<br />
<br />
3) Pemasaran & Peluang Goodwill<br />
<br />
OHSAS 18000 pendaftaran akan memiliki beberapa pelanggan dan karyawan mempersepsikan manajemen bersikap proaktif, bertanggung jawab dan serius tentang & S keprihatinan OH.<br />
<br />
4) Peningkatan Berkelanjutan<br />
<br />
OHSAS 18000 menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas takeout biaya dan perbaikan lainnya . peluang. OHSAS 18000 memaksa Tim Manajemen untuk lebih bertanggung jawab perbaikan secara kontinyu<br />
<br />
<br />
<br />
International Workshop Agreement (IWA)<br />
<br />
adalah senjata lain ISO untuk memberikan respon yang cepat persyaratan untuk standardisasi di daerah di mana struktur teknis dan keahlian tidak sedang di tempat.<br />
<br />
IWA dasarnya mendapat dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang akan segera membangun dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya.<br />
<br />
Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan kiriman akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis.<br />
<br />
<br />
Siklus Deming<br />
<br />
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *:<br />
<br />
— PLAN : Memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil.<br />
<br />
— DO : Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya.<br />
<br />
— CHECK : Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan.<br />
<br />
— ACT: Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses.<br />
<br />
<br />
Siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut:<br />
<br />
<br />
Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. Penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus .<br />
<br />
<br />
PDCA bersarang:<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Ini 'roda dalam roda' menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan.<br />
<br />
Catatan: Siklus PDCA ternyata awalnya dikembangkan oleh Walter A, Shewhart, Bell Laboratories ilmuwan yang adalah sahabat Deming dan mentor, dan pengembang Statistical Process Control (SPC) pada akhir tahun 1920. Jadi kadang-kadang ini disebut sebagai "Shewhart Cycle". Ada juga beberapa variasi baru konsep ini. Lihat Pria yang Ditemukan Kualitas oleh Gabor A., Penguin Books, 1990.<br />
<br />
<br />
<br />
8 Prinsip Manajemen Mutu<br />
<br />
1. Organisasi yang berfokus pada pelanggan<br />
<br />
Organisasi tergantung pada pelanggan dan karenanya harus memahami pelanggan saat ini dan masa yang akan datang, harus memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha melebihi harapan pelanggan.<br />
<br />
2. Kepemimpinan<br />
<br />
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal di mana orang bisa menjadi sepenuhnya terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.<br />
<br />
3. Keterlibatan orang<br />
<br />
Orang pada semua tingkatan adalah inti dari suatu organisasi dan keterlibatan penuh mereka memungkinkan kemampuan mereka untuk digunakan untuk organisasi manfaat.<br />
<br />
4. Pendekatan proses<br />
<br />
Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.<br />
<br />
5. Management Pendekatan sistem manajemen<br />
<br />
Mengidentifikasi, memahami dan mengelola suatu sistem proses yang saling terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk organisasi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan.<br />
<br />
6. Perbaikan terus menerus<br />
<br />
Perbaikan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.<br />
<br />
7. Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan<br />
<br />
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.<br />
<br />
8. Hubungan yang saling menguntungkan pemasok<br />
<br />
Suatu organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan suatu hubungan yang saling menguntungkan meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
TUGAS MANAJEMEN MUTU III<br />
<br />
OLEH Dicky Yudhistryanto 224308020<br />
<br />
<br />
Prosedur Wajib / Mandatory ISO 9001<br />
<br />
Dalam standart ISO9001 : 2000 disebutkan bahwa ada prosedur yang bersifat wajib dibuat oleh organisasi yang lebih sering dikenal sebagai enam prosedur wajib. Prosedur tersebut adalah :<br />
<br />
1. Tinjauan Manajemen (Management Review)<br />
<br />
2. Pengedalian Dokumen<br />
<br />
3. Pengendalian Catatan Mutu<br />
<br />
4. Audit Internal<br />
<br />
5. Pengendalian Produk Tidak Sesuai<br />
<br />
6. Tindakan Koreksi dan Pencegahan<br />
<br />
<br />
Prosedur lain yang perlu didokumentasikan diantaranya Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan, Seleksi & Evaluasi Supplier, Pelatihan. Prosedur yang ikut mempengaruhi system manajemen mutu perlu juga ditetapkan, tergantung keadaan organisasi yang bersangkutan.<br />
<br />
Hal – hal yang tidak bisa / sulit dilakukan oleh organisasi sebaiknya tidak ditetapkan dalam sebuah prosedur, karena setiap prosedur yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan. Jika tidak, maka akan menjadi bahan temuan audit, baik internal maupun eksternal.<br />
<br />
<br />
Rekaman Mutu Wajib ISO 9001<br />
<br />
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya. <br />
<br />
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan sebagainya.<br />
<br />
<br />
DOKUMEN YANG MENYATAKAN HASIL YANG DICAPAI ATAU BUKTI TENTANG KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN<br />
<br />
Ø Rekaman Tinjauan Manajemen<br />
<br />
Ø Rekaman Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan & Pengalaman<br />
<br />
Ø Rekaman realisasi proses dan hasil akhir sesuai persyaratan<br />
<br />
Ø Hasil dari tinjauan persyaratan produk dan tindakannya<br />
<br />
Ø Rekaman Perencanaan perancangan dan pengembangan<br />
<br />
Ø Hasil penilaian dan pemilihan pemasok<br />
<br />
Ø Validasi proses produksi dan penyediaan jasa<br />
<br />
Ø Identifikasi yang unik dan mampu telusur<br />
<br />
Ø Laporan kehilangan, kerusakan dari kepemilikan pelanggan<br />
<br />
Ø Hasil kalibrasi-verifikasi sarana pengukuran & pemantauan<br />
<br />
Ø Rekaman audit internal<br />
<br />
Ø Rekaman kesesuaian produk dengan kriteria keberterimaan<br />
<br />
Ø Rekaman ketidaksesuaian, tindakan berikutnya & konsesi<br />
<br />
Ø Hasil Tindakan Koreksi<br />
<br />
Ø Hasil Tindakan Pencegahan<br />
<br />
<br />
penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-45688785518663890452011-01-23T04:42:00.000-08:002011-01-23T04:42:21.310-08:00tugas<b></b><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: -.25in;"><b><b><span lang="IN" style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">TUGAS MANAJEMEN MUTU<o:p></o:p></span></b></b></div><b> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN" style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">IMAM KURNIAWAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN" style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%;">2243.07.035<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: -.25in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: -.25in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: -.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">1.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Mutu (Quality)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Totalitas dari bentuk dan karakteristik suatu produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Cocok dengan maksudnya, sesuai dengan persyaratan. Produk didesain dan dibuat untuk melaksanakan tugas dengan baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Menurut Zeithami (1990) Sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima / peroleh.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Menurut Tjiptono (2004) Terpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">2.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Standar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">3.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Kepuasan pelanggan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan pelanggan.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Menurut Brown (1992) Suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk & jasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Menurut Wells dan Prensky (1996) Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu sikap konsumen terhadap produk & jasa sebagai hasil dari evaluasi konsumen berdasarkan pelanggan konsumen setelah menggunakan produk & jasa. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">4.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Pelanggan (Customers)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Setiap orang yang dipengaruhi produk atau proses. Pelanggan terdiri dari pelanggan eksternal ( external customers) dan pelanggan internal (internal customers).</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">5.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Organisasi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">6.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Pemasok </span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Pihak yang bertanggung jawab untuk produk, proses atau jasa dan dapat meyakinkan bahwa kepastian mutu (Quality assurance) dilaksanakan. Definisi ini dapat diberlakukan untuk pabrikan, distributor, importer, perakit, organisasi jasa dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Organisasi atau orang yang menyediakan produk atau jasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">7.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Manajemen Mutu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Aspek dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan dan menerapkan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang dikehendaki membutuhkan komitmen dan partisipasi dari semua anggota organisasi dan tanggung jawab manajemen mutu dipundak manajemen puncak.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">8.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Sasaran Mutu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan mutu.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">9.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Kebijakan Mutu (Quality Policy)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Tujuan mutu secara keseluruhan dan arahan dari suatu organisasi mengenai mutu, yang secara formal dinyatakan oleh manajemen puncak. Kebijakan mutu membentuk salah satu unsure dari kebijakan korporat yang diotorisasi oleh manajemen.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Maksud dan arahan menyeluruh organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan oleh pimpinan puncak.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">10.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Tanggung Jawab Manajemen</span></b></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Kebijakan mutu harus didefinisikan, didokumentasikan, dimengerti, dan dilaksanakan </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Bagan struktur organisasi harus ada dan personnel untuk aktivitas verifikasi yang tercantum dalam elemen standar ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">11.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Pengelolaan Sumber Daya</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Proses Pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara SDM dan SDA dalam menyusun dan mengimplementasikan suatu rencana terpadu.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span lang="IN">12.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 7.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN">Pengukuran dan Peningkatan berkelanjutan Mutu.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Mengukur kinerja organisasi merupakan kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Hasil pengukuran kinerja tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya dicapai oleh organisasi. Organisasi harus secara berkesinambungan memantau tindakan peningkatan, termasuk penerapan agar dapat digunakan sebagai salah satu masukan tinjauan manajemen yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" /> <!--[endif]--></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO</span></b><span lang="IN"><br />
<b>Organisasi Internasional untuk Standardisasi</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">International Organization for Standardization</span></b><span lang="IN"> (<b>ISO</b> atau <b>Iso</b>)) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN"> Didirikan pada 23 Februari 1927, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Meningkatkan citra perusahaan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Meningkatkan efisiensi kegiatan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Mengurangi resiko usaha </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Meningkatkan daya saing </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC 21000 (MPEG-21)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">ISO / IEC 21000 (MPEG-21) seri Standar Internasional mendefinisikan kerangka terbuka untuk pengiriman multimedia dan konsumsi, dengan kedua pencipta konten dan konsumen konten sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC TR 2100-1:2004</span></b><span lang="IN"> menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk perdagangan konten digital. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC 21000-2:2005 </span></b><span lang="IN">menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO/IEC 21000-3:2003 </span></b><span lang="IN">provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003 menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi misalnya </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif";">•</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN"> menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (non-normatif).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC 21000-4:2006</span></b><span lang="IN"> menetapkan bagaimana memasukkan Manajemen Kekayaan Intelektual dan Perlindungan (IPMP) informasi dan dilindungi bagian dalam Item Digital. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC 21000-5:2004 </span></b><span lang="IN">menentukan sintaks dan semantik dari Hak Ekspresi Bahasa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC 21000-6:2004 </span></b><span lang="IN">menggambarkan Hak Kamus Data yang terdiri dari serangkaian istilah yang jelas, konsisten, terstruktur, terpadu dan unik diidentifikasi untuk mendukung MPEG-21 Hak Ekspresi Bahasa (REL), ISO / IEC 21000-5. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC 21000-7:2007</span></b><span lang="IN"> menentukan sintaks dan semantik alat yang dapat digunakan untuk membantu adaptasi Produk Digital, yaitu Item Digital Deklarasi dan sumber daya yang direferensikan oleh deklarasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO / IEC 21000-8:2008</span></b><span lang="IN"> menggambarkan referensi perangkat lunak menerapkan klausa normatif bagian lain dari ISO / IEC 21000. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO 9000</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN"> ISO 9000 ialah standard bertulis yang menetap dan menerangkan elemen-elemen asas yang perlu ada dalam sistem kualiti bagi memastikan produk atau perkhidmatan yang diberikan oleh sesebuah organisasi dapat memenuhi kehendak pelanggan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Prinsip ISO 9000 :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Pertama, ISO 9000 ialah standard untuk sistem kualiti dan bukan standard bagi produk atau perkhidmatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2;">—</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kedua, ISO 9000 berasaskan kepada dokumentasi. Prinsip ini menekankan kepada: dokumenkan apa yang dibuat; buat apa yang didokumenkan; dan buktikan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Ketiga, ISO 9000 menekankan pencegahan (prevention) dan bukan pembetulan (remedial). Mencegah masalah berlaku dan bukan mengatasi masalah selepas ianya berlaku. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Keempat, ISO 9000 ialah satu standard menyeluruh (universal). Ia hanya mengutarakan keperluan asas secara umum manakala cara pencapaiannya akan ditentukan oleh organisasi sendiri. Fokusnya ialah `apa yang perlu diadakan dan tidak bagaimana hendak melakukannya'. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Elemen :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Tanggungjawab Pengurusan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Sistem Kualiti </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Semakan Kontrak </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kawalan Rekabentuk </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kawalan Dokument dan Data Perolehan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Perolehan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kawalan Produk yang Dibekalkan oleh Pelanggan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2;">—</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Identifikasi dan Kemudahkesanan Produk </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2;">—</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kawalan Proses </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Pemeriksaan dan Pengujian </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kawalan Peralatan Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Status Pemeriksaan dan Pengujian </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kawalan Produk yang Tidak Memenuhi Keperluan yang Ditetapkan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Tindakan Pembetulan dan Pencegahan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Pengendalian, Penyimpanan, Pembungkusan, Pemeliharaan dan Penghantaran </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Kawalan Rekod-rekod Kualliti </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Audit Kualiti Dalaman </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Latihan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Khidmat Susulan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Teknik-teknik Statistik </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">MANFAAT ISO 9000</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">ASPEK KONSISTENSI PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2;">—</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">ASPEK PENGENDALIAN PENCEGAHAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2;">—</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">ASPEK PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO 14000</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN"> Bagian dari seri ISO-14000 yang merupakan suatu sistem yang mengorganisasikan Kebijakan Lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Keuntungan-keuntungan Sertifikasi ISO-14000</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">1. Perlindungan Lingkungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN">a. Mengurangi/meminimalisasi limbah </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN">b. Optimalisasi penggunaan sumber-sumber alam </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN">c. Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">2. Dasar Persaingan Yang Setara </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">ISO-14000 akan mengurangi sekecil mungkin timbulnya perbedaanperbedaan pembiayaan lingkungan oleh sebab perbedaan sistem/geografi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">3. Keseuaian Terhadap Peraturan-peraturan Yang Ada </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Dengan menggunakan Sertifikat ISO-14000 dalam pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan kemampu telusuran dan kesesuaian dokumen-dokumen </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">dalam mendukung peraturan yang ada. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">4. Terbentuknya Sistem Manajemen Yang Efektif </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan tentang pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu berkiprah dalam dunia percaturan Internasional </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">5. Memiliki Kekuatan Pasar </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN">a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN">b . Meningkatkan peran pasar (Market Share) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN">c. Memenuhi persyaratan pelanggan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN">d . Membuka peluang investasi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">6. Pengurangan Biaya </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">kimia dan sisa-sisa/limbah lainnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">7. Pengurangan Kerugian </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO- </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">14000. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Dalam “Gall-up” pool 1994, di dapat bahwa warga di 24 negara (industri & sedang berkembang) mempertimbangkan perlindungan lingkungan lebih penting dari pada pertumbuhan ekonomi. Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan hubungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">kemasyarakatan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">9. Mengembangkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">mendukung pernyataan tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">10. Mengembangkan Perhatian Manajemen Yang Lebih Tinggi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Diwakyang lalu, departemen lingkungan dipandang oleh beberapa perusahaan sebagai kegiatan pemborosan biaya. dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan meru[pajkan konponen penting </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">dalam perusahaan. keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO- 14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">ISO 11000</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Kami belum temukan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">OHSAS 1800</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">OHSAS 1800 </span></b><span lang="IN">adalahmenyediakan pedoman luas untuk pemantauan, pengendalian dan meningkatkan efektivitas kerja kesehatan organisasi dan inisiatif keselamatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">OHSAS 18001 </span></b><span lang="IN">untuk menunjukkan organisasi yang mampu mengelola 'kesejahteraan karyawan di dalam lingkungan kerja, meminimalkan bisnis risiko dan menunjukkan tingkat internasional yang diakui Kesehatan dan Keselamatan manajemen. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">OHSAS 18002 </span></b><span lang="IN">menjelaskan persyaratan spesifikasi dan menunjukkan bagaimana bekerja menuju implementation and registration. pelaksanaan dan registrasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Manfaat OHSAS 18000</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">1) Manajemen OH & S Proaktif - Mengurangi Resiko OH & S</span></b><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN"> Manajemen mengurangi resiko OH & S dengan memiliki sistem manajemen di tempat yang jelas-jelas mendefinisikan peran dan metrik kinerja. Meningkatkan kepatuhan dengan & S hukum persyaratan OH dan membantu organisasi menjadi lebih proaktif dalam mengelola masalah OH & S.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">2) Simpan Uang</span></b><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas inisiatif pengurangan biaya yang terkait dengan beban OH & S premi, kehilangan produktivitas, Workwell denda, dll. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">3) Pemasaran & Peluang Goodwill</span></b><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">OHSAS 18000 pendaftaran akan memiliki beberapa pelanggan dan karyawan mempersepsikan manajemen bersikap proaktif, bertanggung jawab dan serius tentang & S keprihatinan OH. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">4) Peningkatan Berkelanjutan</span></b><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">OHSAS 18000 menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas takeout biaya dan perbaikan lainnya . peluang. OHSAS 18000 memaksa Tim Manajemen untuk lebih bertanggung jawab perbaikan secara kontinyu </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">International Workshop Agreement (IWA)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">adalah senjata lain ISO untuk memberikan respon yang cepat persyaratan untuk standardisasi di daerah di mana struktur teknis dan keahlian tidak sedang di tempat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">IWA dasarnya mendapat dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang akan segera membangun dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan kiriman akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Siklus Deming</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><b><span lang="IN">PLAN</span></b><span lang="IN"> : Memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><b><span lang="IN">DO</span></b><span lang="IN"> <b>:</b> Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><b><span lang="IN">CHECK</span></b><span lang="IN"> : Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2";"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><b><span lang="IN">ACT:</span></b><span lang="IN"> Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. Penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">PDCA bersarang: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Ini 'roda dalam roda' menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Catatan: Siklus PDCA ternyata awalnya dikembangkan oleh Walter A, Shewhart, Bell Laboratories ilmuwan yang adalah sahabat Deming dan mentor, dan pengembang Statistical Process Control (SPC) pada akhir tahun 1920. Jadi kadang-kadang ini disebut sebagai "Shewhart Cycle". Ada juga beberapa variasi baru konsep ini. Lihat Pria yang Ditemukan Kualitas oleh Gabor A., Penguin Books, 1990. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU versi ISO<o:p></o:p></span></b></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip ini berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality Management and Quality Assuransce</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Delapan Prinsip tersebut</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yaitu :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Customer Focused Organisation</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Leadership</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Involvement of People</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Process Aproach</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">System Approach to Management</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Continual Improvement</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Factual Approach to Decision Making</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mutually Beneficial Supplier-Relationship</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 1</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>CUSTOMER FOCUSED ORGANISATION</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( FOKUS PADA PELANGGAN )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka haruslah mengerti apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi harapan-harapan pelanggan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Organizations depend on their customer and therefore should understand current and future needs , meet customer requirements and strive to exeed customer expectations )</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 1 :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kelola secara sistematis hubungan dengan pelanggan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti : pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 2</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> : </span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">LEADERSHIP</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( KEPEMIMPINAN )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya sepenuhnya berdaya-upaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Leaders establish unity of purpose and direction of the organization . They should create and maintain the internal environment in which people can fully involved in achieving the organization’s objectives ).</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 2 :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan , termasuk pelanggan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan .</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tentukan sasaran dan target yang menantang dan sosialisasikan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua level organisasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai keperluan bidang tugas ), dan beri kebebasan bertindak</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dengan penuh tanggungjawab.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 3</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>INVOLVEMENT OF PEOPLE</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Keterlibatan sumberdaya manusia )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi, dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk keuntungan organisasi.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement enables their abilities to be used for the organization’s benefit ) </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 3 :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk menyelesaikannya</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 4</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>PROCESS APPROACH</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Pendekatan Proses )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are managed as a process )</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 4 :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upayakan agar</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menekankan pada faktor-faktor seperti</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki aktivitas kunci pada organisasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang tindih</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 5</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Pendekatan Sistem pada Manajemen )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses yang saling terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif dan efisien.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given objective improves the organization’s effectiveness and efficiency )</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 5 :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyusunan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak saling tumpang tindih</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> serta mengurangi hambatan lintas fungsional<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan beroperasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 6</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>CONTINUAL IMPROVEMENT</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Perbaikan yang kontinu )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 6 : </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan berkesinambungan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 7</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keputusan yang efektif</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Effective decisions are based on the analysis of data and information</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> )</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 7 : </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Analisa data dan informasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dengan menggunakan metode yang valid<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buat keputusan dan ambil tindakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip 8</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perusahaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial relationship enhance the ability of both to create value )</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerapan khusus Prinsip 8 :</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Susun pengembangan bersama</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">- </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Prosedur Wajib / Mandatory ISO 9001</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Dalam standart ISO9001 : 2000 disebutkan bahwa ada prosedur yang bersifat wajib dibuat oleh organisasi yang lebih sering dikenal sebagai enam prosedur wajib. Prosedur tersebut adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">1. Tinjauan Manajemen (Management Review)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">2. Pengedalian Dokumen </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">3. Pengendalian Catatan Mutu </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">4. Audit Internal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">5. Pengendalian Produk Tidak Sesuai </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">6. Tindakan Koreksi dan Pencegahan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Prosedur lain yang perlu didokumentasikan diantaranya Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan, Seleksi & Evaluasi Supplier, Pelatihan. Prosedur yang ikut mempengaruhi system manajemen mutu perlu juga ditetapkan, tergantung keadaan organisasi yang bersangkutan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Hal – hal yang tidak bisa / sulit dilakukan oleh organisasi sebaiknya tidak ditetapkan dalam sebuah prosedur, karena setiap prosedur yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan. Jika tidak, maka akan menjadi bahan temuan audit, baik internal maupun eksternal. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Rekaman Mutu Wajib ISO 9001</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN">Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan sebagainya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">DOKUMEN YANG MENYATAKAN HASIL</span></b><span lang="IN"> <b>YANG DICAPAI ATAU BUKTI TENTANG KEGIATAN</b> <b>YANG TELAH DILAKUKAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Rekaman Tinjauan Manajemen </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Rekaman Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan & Pengalaman </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Rekaman realisasi proses dan hasil akhir sesuai persyaratan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Hasil dari tinjauan persyaratan produk dan tindakannya </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Rekaman Perencanaan perancangan dan pengembangan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Hasil penilaian dan pemilihan pemasok </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Validasi proses produksi dan penyediaan jasa </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Identifikasi yang unik dan mampu telusur </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Laporan kehilangan, kerusakan dari kepemilikan pelanggan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Hasil kalibrasi-verifikasi sarana pengukuran & pemantauan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Rekaman audit internal </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Rekaman kesesuaian produk dengan kriteria keberterimaan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Rekaman ketidaksesuaian, tindakan berikutnya & konsesi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Hasil Tindakan Koreksi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;">Ø</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt;"> </span><span lang="IN">Hasil Tindakan Pencegahan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></b>penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-27758938198175628642011-01-21T08:15:00.000-08:002011-01-21T08:15:18.100-08:00M. DZAKI FATHONI 224308033<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Lucida Grande";
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 -1073741725 56 0 191 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:205987551;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-321493676 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:654527185;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-361040780 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
@list l2
{mso-list-id:751968249;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1583039456 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
@list l3
{mso-list-id:1410618434;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1266980282 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
@list l4
{mso-list-id:1635910580;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1624979262 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5
{mso-list-id:1804426132;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:140163602 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l5:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
@list l6
{mso-list-id:1908874578;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:678472008 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>TUGAS MANAJEMEN MUTU I</b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">OLEH <b>M. Dzaki Fathoni 224308033</b> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Mutu (Quality)<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Totalitas dari bentuk dan karakteristik suatu produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakannya.</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Cocok dengan maksudnya, sesuai dengan persyaratan. Produk didesain dan dibuat untuk melaksanakan tugas dengan baik.</div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Menurut Zeithami (1990) Sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima / peroleh.</div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Menurut Tjiptono (2004) Terpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Standar<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.<o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Kepuasan pelanggan<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan pelanggan.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Menurut Brown (1992) Suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk & jasa.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Menurut Wells dan Prensky (1996) Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu sikap konsumen terhadap produk & jasa sebagai hasil dari evaluasi konsumen berdasarkan pelanggan konsumen setelah menggunakan produk & jasa. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pelanggan (Customers)<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Setiap orang yang dipengaruhi produk atau proses. Pelanggan terdiri dari pelanggan eksternal ( external customers) dan pelanggan internal (internal customers).</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Organisasi<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pemasok <o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pihak yang bertanggung jawab untuk produk, proses atau jasa dan dapat meyakinkan bahwa kepastian mutu (Quality assurance) dilaksanakan. Definisi ini dapat diberlakukan untuk pabrikan, distributor, importer, perakit, organisasi jasa dan lain-lain.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Organisasi atau orang yang menyediakan produk atau jasa.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Manajemen Mutu<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Aspek dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan dan menerapkan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang dikehendaki membutuhkan komitmen dan partisipasi dari semua anggota organisasi dan tanggung jawab manajemen mutu dipundak manajemen puncak.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Sasaran Mutu<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan mutu.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Kebijakan Mutu (Quality Policy)<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tujuan mutu secara keseluruhan dan arahan dari suatu organisasi mengenai mutu, yang secara formal dinyatakan oleh manajemen puncak. Kebijakan mutu membentuk salah satu unsure dari kebijakan korporat yang diotorisasi oleh manajemen.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Maksud dan arahan menyeluruh organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan oleh pimpinan puncak.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Tanggung Jawab Manajemen<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">Kebijakan mutu harus didefinisikan, didokumentasikan, dimengerti, dan dilaksanakan <o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">Bagan struktur organisasi harus ada dan personnel untuk aktivitas verifikasi yang tercantum dalam elemen standar ini.<o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pengelolaan Sumber Daya<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Proses Pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara SDM dan SDA dalam menyusun dan mengimplementasikan suatu rencana terpadu.<o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pengukuran dan Peningkatan berkelanjutan Mutu.<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="SV">Mengukur kinerja organisasi merupakan kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Hasil pengukuran kinerja tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya dicapai oleh organisasi. Organisasi harus secara berkesinambungan memantau tindakan peningkatan, termasuk penerapan agar dapat digunakan sebagai salah satu masukan tinjauan manajemen yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi.</span></div><br />
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Wingdings 2";
panose-1:5 2 1 2 1 5 7 7 7 7;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:595.35pt 841.95pt;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:8260286;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1639156786 1013119940 490924576 1615876796 1437115610 -936105588 1441417324 -619669982 613344226 -396341290;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Wingdings 2";}
@list l1
{mso-list-id:399446583;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-665002714 2005415038 1103690322 -1654210478 -1962241022 -1503490102 -1453392760 -1488546604 365039528 61143706;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Wingdings 2";}
@list l2
{mso-list-id:500197930;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1417307812 461793262 -1821875686 -383329178 -244311822 1843294812 -742852176 -2102085650 -1435334682 -90139414;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Wingdings 2";}
@list l3
{mso-list-id:595753282;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1418071404 811523324 1043492866 1623120032 342133456 -1282779210 1545787046 1004713586 -1523830870 267834862;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:•;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l4
{mso-list-id:815802747;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:348549198 -167239388 -864659564 1659119934 -2071329366 -1711773428 1830340076 -1972098432 -931790358 -713643034;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Wingdings 2";}
@list l5
{mso-list-id:1855606268;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1079949778 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l6
{mso-list-id:1941596890;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1245230266 -937817896 2137534400 1043654046 1600842738 1581273050 -476969814 1112723070 2017594158 662748150;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:•;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>TUGAS MANAJEMEN MUTU III</b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">OLEH <b>M. Dzaki Fathoni 224308033</b> </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO</b><br />
<b>Organisasi Internasional untuk Standardisasi<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>International Organization for Standardization</b> (<b>ISO</b> atau <b>Iso</b>)) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"> Didirikan pada 23 Februari 1927, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Meningkatkan citra perusahaan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Meningkatkan efisiensi kegiatan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act) </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Mengurangi resiko usaha </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Meningkatkan daya saing </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC 21000 (MPEG-21)<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">ISO / IEC 21000 (MPEG-21) seri Standar Internasional mendefinisikan kerangka terbuka untuk pengiriman multimedia dan konsumsi, dengan kedua pencipta konten dan konsumen konten sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC TR 2100-1:2004</b> menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk perdagangan konten digital. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC 21000-2:2005 </b>menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO/IEC 21000-3:2003 </b>provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003 menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi misalnya </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (non-normatif).</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC 21000-4:2006</b> menetapkan bagaimana memasukkan Manajemen Kekayaan Intelektual dan Perlindungan (IPMP) informasi dan dilindungi bagian dalam Item Digital. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC 21000-5:2004 </b>menentukan sintaks dan semantik dari Hak Ekspresi Bahasa. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC 21000-6:2004 </b>menggambarkan Hak Kamus Data yang terdiri dari serangkaian istilah yang jelas, konsisten, terstruktur, terpadu dan unik diidentifikasi untuk mendukung MPEG-21 Hak Ekspresi Bahasa (REL), ISO / IEC 21000-5. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC 21000-7:2007</b> menentukan sintaks dan semantik alat yang dapat digunakan untuk membantu adaptasi Produk Digital, yaitu Item Digital Deklarasi dan sumber daya yang direferensikan oleh deklarasi. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO / IEC 21000-8:2008</b> menggambarkan referensi perangkat lunak menerapkan klausa normatif bagian lain dari ISO / IEC 21000. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO 9000<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"> ISO 9000 ialah standard bertulis yang menetap dan menerangkan elemen-elemen asas yang perlu ada dalam sistem kualiti bagi memastikan produk atau perkhidmatan yang diberikan oleh sesebuah organisasi dapat memenuhi kehendak pelanggan. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Prinsip ISO 9000 :<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pertama, ISO 9000 ialah standard untuk sistem kualiti dan bukan standard bagi produk atau perkhidmatan. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kedua, ISO 9000 berasaskan kepada dokumentasi. Prinsip ini menekankan kepada: dokumenkan apa yang dibuat; buat apa yang didokumenkan; dan buktikan. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Ketiga, ISO 9000 menekankan pencegahan (prevention) dan bukan pembetulan (remedial). Mencegah masalah berlaku dan bukan mengatasi masalah selepas ianya berlaku. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Keempat, ISO 9000 ialah satu standard menyeluruh (universal). Ia hanya mengutarakan keperluan asas secara umum manakala cara pencapaiannya akan ditentukan oleh organisasi sendiri. Fokusnya ialah `apa yang perlu diadakan dan tidak bagaimana hendak melakukannya'. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Elemen :<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tanggungjawab Pengurusan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Sistem Kualiti </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Semakan Kontrak </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kawalan Rekabentuk </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kawalan Dokument dan Data Perolehan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Perolehan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kawalan Produk yang Dibekalkan oleh Pelanggan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Identifikasi dan Kemudahkesanan Produk </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kawalan Proses </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pemeriksaan dan Pengujian </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kawalan Peralatan Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Status Pemeriksaan dan Pengujian </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kawalan Produk yang Tidak Memenuhi Keperluan yang Ditetapkan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tindakan Pembetulan dan Pencegahan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pengendalian, Penyimpanan, Pembungkusan, Pemeliharaan dan Penghantaran </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kawalan Rekod-rekod Kualliti </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Audit Kualiti Dalaman </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Latihan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Khidmat Susulan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Teknik-teknik Statistik </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>MANFAAT ISO 9000<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>ASPEK KONSISTENSI PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>ASPEK PENGENDALIAN PENCEGAHAN</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>ASPEK PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO 14000<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"> Bagian dari seri ISO-14000 yang merupakan suatu sistem yang mengorganisasikan Kebijakan Lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Keuntungan-keuntungan Sertifikasi ISO-14000<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">1. Perlindungan Lingkungan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">a. Mengurangi/meminimalisasi limbah </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">b. Optimalisasi penggunaan sumber-sumber alam </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">c. Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">2. Dasar Persaingan Yang Setara </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">ISO-14000 akan mengurangi sekecil mungkin timbulnya perbedaanperbedaan pembiayaan lingkungan oleh sebab perbedaan sistem/geografi. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">3. Keseuaian Terhadap Peraturan-peraturan Yang Ada </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Dengan menggunakan Sertifikat ISO-14000 dalam pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan kemampu telusuran dan kesesuaian dokumen-dokumen </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">dalam mendukung peraturan yang ada. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">4. Terbentuknya Sistem Manajemen Yang Efektif </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan tentang pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu berkiprah dalam dunia percaturan Internasional </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">5. Memiliki Kekuatan Pasar </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">b . Meningkatkan peran pasar (Market Share) </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">c. Memenuhi persyaratan pelanggan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">d . Membuka peluang investasi </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">6. Pengurangan Biaya </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">kimia dan sisa-sisa/limbah lainnya. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">7. Pengurangan Kerugian </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO- </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">14000. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Dalam “Gall-up” pool 1994, di dapat bahwa warga di 24 negara (industri & sedang berkembang) mempertimbangkan perlindungan lingkungan lebih penting dari pada pertumbuhan ekonomi. Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan hubungan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">kemasyarakatan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">9. Mengembangkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">mendukung pernyataan tersebut. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">10. Mengembangkan Perhatian Manajemen Yang Lebih Tinggi </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Diwakyang lalu, departemen lingkungan dipandang oleh beberapa perusahaan sebagai kegiatan pemborosan biaya. dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan meru[pajkan konponen penting </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">dalam perusahaan. keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO- 14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>ISO 11000<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Kami belum temukan </b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>OHSAS 1800<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>OHSAS 1800 </b>adalahmenyediakan pedoman luas untuk pemantauan, pengendalian dan meningkatkan efektivitas kerja kesehatan organisasi dan inisiatif keselamatan. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>OHSAS 18001 </b>untuk menunjukkan organisasi yang mampu mengelola 'kesejahteraan karyawan di dalam lingkungan kerja, meminimalkan bisnis risiko dan menunjukkan tingkat internasional yang diakui Kesehatan dan Keselamatan manajemen. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>OHSAS 18002 </b>menjelaskan persyaratan spesifikasi dan menunjukkan bagaimana bekerja menuju implementation and registration. pelaksanaan dan registrasi. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Manfaat OHSAS 18000<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>1) Manajemen OH & S Proaktif - Mengurangi Resiko OH & S</b> <b><o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"> Manajemen mengurangi resiko OH & S dengan memiliki sistem manajemen di tempat yang jelas-jelas mendefinisikan peran dan metrik kinerja. Meningkatkan kepatuhan dengan & S hukum persyaratan OH dan membantu organisasi menjadi lebih proaktif dalam mengelola masalah OH & S.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>2) Simpan Uang</b> </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas inisiatif pengurangan biaya yang terkait dengan beban OH & S premi, kehilangan produktivitas, Workwell denda, dll. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>3) Pemasaran & Peluang Goodwill</b> </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">OHSAS 18000 pendaftaran akan memiliki beberapa pelanggan dan karyawan mempersepsikan manajemen bersikap proaktif, bertanggung jawab dan serius tentang & S keprihatinan OH. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>4) Peningkatan Berkelanjutan</b> </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">OHSAS 18000 menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas takeout biaya dan perbaikan lainnya . peluang. OHSAS 18000 memaksa Tim Manajemen untuk lebih bertanggung jawab perbaikan secara kontinyu </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>International Workshop Agreement (IWA)<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">adalah senjata lain ISO untuk memberikan respon yang cepat persyaratan untuk standardisasi di daerah di mana struktur teknis dan keahlian tidak sedang di tempat.<b><o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">IWA dasarnya mendapat dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang akan segera membangun dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan kiriman akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Siklus Deming<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *: </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b>PLAN</b> : Memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b>DO</b> <b>:</b> Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b>CHECK</b> : Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b>ACT:</b> Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut:</div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: center;"><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:f> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"> <o:lock aspectratio="t" v:ext="edit"> </o:lock><v:shape alt="Plan-Do-Check-Act" id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1026" style="height: 195.75pt; visibility: visible; width: 188.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Plan-Do-Check-Act" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image001.png"> </v:imagedata></v:shape></v:path></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas></v:stroke></v:shapetype></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. Penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus .</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">PDCA bersarang: </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: center;"><v:shape alt="Double Loop" id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 172.5pt; visibility: visible; width: 173.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Double Loop" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.png"> </v:imagedata></v:shape></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Ini 'roda dalam roda' menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Catatan: Siklus PDCA ternyata awalnya dikembangkan oleh Walter A, Shewhart, Bell Laboratories ilmuwan yang adalah sahabat Deming dan mentor, dan pengembang Statistical Process Control (SPC) pada akhir tahun 1920. Jadi kadang-kadang ini disebut sebagai "Shewhart Cycle". Ada juga beberapa variasi baru konsep ini. Lihat Pria yang Ditemukan Kualitas oleh Gabor A., Penguin Books, 1990. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>8 Prinsip Manajemen Mutu </b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Organisasi yang berfokus pada pelanggan</b> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Organisasi tergantung pada pelanggan dan karenanya harus memahami pelanggan saat ini dan masa yang akan datang, harus memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha melebihi harapan pelanggan. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Kepemimpinan<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal di mana orang bisa menjadi sepenuhnya terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Keterlibatan orang<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Orang pada semua tingkatan adalah inti dari suatu organisasi dan keterlibatan penuh mereka memungkinkan kemampuan mereka untuk digunakan untuk organisasi manfaat.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pendekatan proses<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Management Pendekatan sistem manajemen </b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Mengidentifikasi, memahami dan mengelola suatu sistem proses yang saling terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk organisasi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Perbaikan terus menerus<o:p></o:p></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Perbaikan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan </b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b>Hubungan yang saling menguntungkan pemasok </b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Suatu organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan suatu hubungan yang saling menguntungkan meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai. </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxneo.biz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:595.35pt 841.95pt;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1274744460;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-155294864 1341678296 1305364598 1848298832 -349242906 -1328413252 1958374814 -537650170 -1999184348 -1693040220;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>TUGAS MANAJEMEN MUTU IV</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">OLEH <b>M. Dzaki Fathoni 224308033</b> </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Prosedur Wajib / Mandatory ISO 9001<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Dalam standart ISO9001 : 2000 disebutkan bahwa ada prosedur yang bersifat wajib dibuat oleh organisasi yang lebih sering dikenal sebagai enam prosedur wajib. Prosedur tersebut adalah :<b><o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">1. Tinjauan Manajemen (Management Review)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">2. Pengedalian Dokumen </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">3. Pengendalian Catatan Mutu </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">4. Audit Internal</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">5. Pengendalian Produk Tidak Sesuai </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">6. Tindakan Koreksi dan Pencegahan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Prosedur lain yang perlu didokumentasikan diantaranya Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan, Seleksi & Evaluasi Supplier, Pelatihan. Prosedur yang ikut mempengaruhi system manajemen mutu perlu juga ditetapkan, tergantung keadaan organisasi yang bersangkutan. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Hal – hal yang tidak bisa / sulit dilakukan oleh organisasi sebaiknya tidak ditetapkan dalam sebuah prosedur, karena setiap prosedur yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan. Jika tidak, maka akan menjadi bahan temuan audit, baik internal maupun eksternal. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>Rekaman Mutu Wajib ISO 9001<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan sebagainya. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b>DOKUMEN YANG MENYATAKAN HASIL</b> <b>YANG DICAPAI ATAU BUKTI TENTANG KEGIATAN</b> <b>YANG TELAH DILAKUKAN</b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rekaman Tinjauan Manajemen </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rekaman Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan & Pengalaman </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rekaman realisasi proses dan hasil akhir sesuai persyaratan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Hasil dari tinjauan persyaratan produk dan tindakannya </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rekaman Perencanaan perancangan dan pengembangan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Hasil penilaian dan pemilihan pemasok </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Validasi proses produksi dan penyediaan jasa </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Identifikasi yang unik dan mampu telusur </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Laporan kehilangan, kerusakan dari kepemilikan pelanggan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Hasil kalibrasi-verifikasi sarana pengukuran & pemantauan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rekaman audit internal </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rekaman kesesuaian produk dengan kriteria keberterimaan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rekaman ketidaksesuaian, tindakan berikutnya & konsesi </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Hasil Tindakan Koreksi </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Hasil Tindakan Pencegahan </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div>penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-16512732890816645982011-01-20T18:04:00.000-08:002011-01-20T18:04:56.406-08:00Michael Arthur 2243 05 019<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkxfXjgiliyQqJfB0e2-R_pQa9T7-czquOFHuVkRBdexLziB_Ic0V0JY6ZSkeFHpwFc7cFafBd6gXsK6wOSYl4w6-cxRfw4MeltD1nxJwGG1rZgjZXaJP92xIesZz7KJVWUO3f1NLthFyL/s1600/TRISAKTI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img border="0" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkxfXjgiliyQqJfB0e2-R_pQa9T7-czquOFHuVkRBdexLziB_Ic0V0JY6ZSkeFHpwFc7cFafBd6gXsK6wOSYl4w6-cxRfw4MeltD1nxJwGG1rZgjZXaJP92xIesZz7KJVWUO3f1NLthFyL/s320/TRISAKTI.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
TUGAS MANDIRI<br />
MANAJEMEN MUTU<br />
(ISO)</td></tr>
</tbody></table><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Interpretasi dan Dokumen ISO 9001 with IWA-2: Peraturan pengaplikasian pelaksanaan QMS ISO 9001</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Tujuan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Memahami kebijakan-kebijakan Lembaga Pendidikan yang perlu dituangkan dalam dokumen SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Memahami langkah-langkah untuk membentuk dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Memahami kebutuhan sumber daya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Memahami bentuk-bentuk implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Memahami “Continuous Quality Improvement” dalam implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Memahami proses sertifikasi dan lembaga sertifikasi Sistem Manajemen Mutu di Indonesia & Internasional</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">OHSAS 18000</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kegiatan ekonomi dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung luasnya pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sejak tahun 1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi definisi mengenai kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi dari kesehatan kerja (occupational health) adalah, "Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man to his job."</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Iso 9000</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.[1] Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kumpulan Standar dalam ISO 9000</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Iso 14000</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Secara sederhana bisa dijelaskan ISO seri 14000 adalah Sistem Manajemen Lingkungan dimana suatu organisasi menerapkan sistem manajemen untuk mengelola permasalahan yang terkait dengan lingkungan (pencemaran, penggunaan sumber daya / energi, pelestarian lingkungan, dll). untuk membantu upaya pelestarian lingkungan jadi perusahaan bukan hanya berkonsentrasi terhadap mutu produk/ jasanya namun juga berupaya memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkunan dari segi produk/ jasa / proses produksi yang aman bagi lingkungan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang paling populer adalah ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Siapa yang dapat dan perlu menerapkan standar ISO 14000 tersebut?</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitra usaha, konsumen, masyarakat, investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan. mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Apa saja manfaat penerapan standar ISO 14000 ?</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan standar ISO 14000 berpotensi untuk, antara lain :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">1)Meningkatkan citra organisasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">2)Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">3)Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">4)Mengurangi resiko usaha</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">5)Meningkatkan efisiensi kegiatan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">6)Meningkatkan daya saing</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">7)Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak berkepentingan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">8)Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Bagaimana Peran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam penerapan ISO 14000 di Indonesia ?</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan di Indonesia, KLH menyadari potensi penerapan standar ISO 14000 bagi peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indonesia serta peningkatan peran serta dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh karena itu, KLH mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000 telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi motor penggerak penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan populasi para praktisi dalam bidang tersebut serta dengan pendekatan pemberdayaan pihak swasta yang kompeten, maka KLH mengharapkan agar peran motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan oleh pihak swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000 yang dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, KLH pada saat ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian yang diberikan adalah efektifitas penerapan SML, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001 maupun yang tidak.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Bagaimana kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup ?</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan. Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha. KLH senantiasa membuka dialog dengan berbagai pihak berkepentingan, khususnya para praktisi yang terlibat langsung dalam penerapan standar ISO 14000, untuk meningkatkan sinergi dari penerapan standar ISO 14000 dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak (dunia usaha, Pemerintah, masyarakat) di Indonesia terhadap sertifikasi ISO 14001 ?</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pada saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 230 sertifikat ISO 14001 yang diberikan oleh berbagai Lembaga Sertifikasi kepada beragam organisasi di Indonesia. Di bandingkan dengan negara lain, jumlah ini masih relatif kecil. Salah satu kendala yang dikemukakan oleh dunia usaha adalah biaya sertifikasi. Terkait dengan hal ini, banyak organisasi usaha yang tertarik untuk mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan namun tidak melakukan sertifikasi. Sementara itu, dari pihak Pemerintah dan masyarakat pada umumnya masih belum memahami standar ISO 14000 dan sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu, program sosialisasi perlu semakin ditingkatkan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu lingkungan populer yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya pelestarian LH pada umumnya?</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar ISO 14000 yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar dan praktisi berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat memanfaatkan standar tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Isu-isu penting apa saja yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ?</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat dijadikan persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara otomatis harus mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML mengikuti standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001 kepada Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang bersangkutan dengan standar ISO 14001 dan juga efektivitas SML tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">1. Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan sertifikasinya, a.l. sbb: Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja lingkungan tertentu. Oleh karena itu, sertifikasi ISO 14001 tidak senantiasa bermakna bahwa kinerja lingkungan organisasi yang bersangkutan. lebih baik daripada organisasi lain yang tidak mempunyai sertifikat ISO 14001.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan main yang disepakati secara internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah yang bertanggungjawab langsung menjamin ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">3. Apabila ada situasi ketidaktaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan, sertifikat ISO 14001 tidak secara otomatis dicabut oleh Lembaga Sertifikasi yang memberikan. Namun, berdasarkan SML organisasi yang bersangkutan. harus segera melakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya ketidaktaatan tersebut. Lembaga Sertifikasi akan mengevaluasi efektivitas proses perbaikan tersebut.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">4. Perolehan sertifikat ISO 14001 bukan merupakan tujuan akhir penerapan SML, namun merupakan salah satu tahap awal dalam mewujudkan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Organisasi yang menerapkan SML tanpa sertifikasi pun dapat juga mewujudkan proses yang sama.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU versi ISO</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Prinsip ini berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality Management and Quality Assuransce</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">• Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Delapan Prinsip tersebut yaitu :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">1. Customer Focused Organisation</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">2. Leadership</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">3. Involvement of People</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">4. Process Aproach</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">5. System Approach to Management</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">6. Continual Improvement</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">7. Factual Approach to Decision Making</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">8. Mutually Beneficial Supplier-Relationship</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 1 : CUSTOMER FOCUSED ORGANISATION</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( FOKUS PADA PELANGGAN )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka haruslah mengerti apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi harapan-harapan pelanggan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Organizations depend on their customer and therefore should understand current and future needs , meet customer requirements and strive to exeed customer expectations )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 1 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Kelola secara sistematis hubungan dengan pelanggan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti : pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 2 : LEADERSHIP</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( KEPEMIMPINAN )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya sepenuhnya berdaya-upaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Leaders establish unity of purpose and direction of the organization . They should create and maintain the internal environment in which people can fully involved in achieving the organization’s objectives ).</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 2 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan , termasuk pelanggan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan .</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Tentukan sasaran dan target yang menantang dan sosialisasikan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua level organisasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai keperluan bidang tugas ), dan beri kebebasan bertindak dengan penuh tanggungjawab.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 3 : INVOLVEMENT OF PEOPLE</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Keterlibatan sumberdaya manusia )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi, dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk keuntungan organisasi.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement enables their abilities to be used for the organization’s benefit )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 3 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk menyelesaikannya</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 4 : PROCESS APPROACH</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Pendekatan Proses )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are managed as a process )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 4 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Upayakan agar proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki aktivitas kunci pada organisasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang tindih</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 5 : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Pendekatan Sistem pada Manajemen )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses yang saling terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif dan efisien.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given objective improves the organization’s effectiveness and efficiency )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 5 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak saling tumpang tindih</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama, serta mengurangi hambatan lintas fungsional</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan beroperasi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 6 : CONTINUAL IMPROVEMENT</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Perbaikan yang kontinu )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 6 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan berkesinambungan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 7 : FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Effective decisions are based on the analysis of data and information )</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 7 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial relationship enhance the ability of both to create value )</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penerapan khusus Prinsip 8 :</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><b>SIKLUS DEMINGS</b></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><b>PENGERTIAN MUTU</b></span></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><b><br />
</b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; font-weight: normal;">Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upayamenciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.<br />
Pengertian Mutu<br />
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<br />
- Unggul dan bermutu tinggi<br />
- Mahal harganya<br />
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<br />
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.<br />
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).</span></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; font-weight: normal;"><br />
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<br />
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br />
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<br />
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<br />
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<br />
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.<br />
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<br />
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU<br />
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<br />
1. Setiap orang memiliki pelanggan<br />
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<br />
3. Semua sistem menunjukkan variasi<br />
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<br />
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<br />
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<br />
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<br />
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<br />
<br />
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.<br />
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.<br />
<br />
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).<br />
• Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.<br />
• Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %<br />
• Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.<br />
• Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".<br />
• Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan<br />
<br />
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya<br />
<br />
Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu<br />
<br />
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.<br />
<br />
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.<br />
<br />
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).<br />
<br />
<br />
<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:<br />
<br />
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.<br />
<br />
Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :<br />
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.<br />
<br />
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.<br />
<br />
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.<br />
<br />
4. Sistem terdokumentasi dengan baik<br />
<br />
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara baik.<br />
<br />
6. Meningkatkan Kinerja karyawan<br />
<br />
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.<br />
<br />
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll<br />
<br />
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :<br />
1. Proses yang terkait dengan pelangan<br />
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership<br />
3. Manajemen sumber daya<br />
4. Perbaikan dan peningkatan proses<br />
5. Sistem manajemen<br />
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan<br />
7. Pengambilan keputusan yang Factual<br />
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok<br />
<br />
PENGERTIAN MUTU: gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.<br />
• Memenuhi persyaratan konsumen/pelanggan<br />
• Sesuai dengan kegunaan<br />
• Memuaskan pelanggan pada biaya kompetitif<br />
• Resultante dari karakteristik produk dan jasa pemasaran,<br />
• Rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk<br />
• Dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen/<br />
• Pelanggan<br />
<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan hanya fungsi produksi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi tanggung jawab terhadap mutu tidak cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di perusahaan .<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU:<br />
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu.<br />
<br />
SISTEM MUTU:<br />
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan manajemen mutu.<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU --> KEGIATANNYA<br />
<br />
SISTEM MUTU --> WADAHNYA<br />
<br />
TUJUAN AUDIT MUTU: Dilihat dari dampak globalisasi:<br />
• Produk bermutu<br />
• Persyaratan yang dituntut pasar<br />
• Batas antar negara tidak ada<br />
• Dituntut kesamaan standar terhadap mutu<br />
<br />
Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu (quality control)<br />
<br />
<br />
PENGENDALIAN MUTU: Dilihat dari aktifikasi inspeksi :<br />
• Memeriksa produk<br />
• Menerima memakai syarat<br />
• Menerima tidak memakai syarat<br />
<br />
Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:<br />
• Peningkatan produktifitas<br />
• Peningkatan efisiensi<br />
• Penurunan biaya<br />
• Peningkatan kepuasan pelanggan<br />
<br />
Maka dirasakan sebagai kebutuhan perusahaan.<br />
<br />
Awal 1987 s/d maret 1990 --> 95.187 sertifikat<br />
• 50 % perusahaan di inggris<br />
• 20 % perusahaan di eropa<br />
• sisanya afrika, asia barat, asia tenggara<br />
<br />
Indonesia :<br />
1996 --> ada 170 perusahaan<br />
2001 --> ± 3000 perusahaan<br />
<br />
Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul – klausul yang mengatur mulai tanggung jawab manajemen terhadap mutu sampai dengan hal – hal teknis yang menyangkut :<br />
• Pembelian bahan baku<br />
• Perencanaan mutu<br />
• Pengendalian proses<br />
• Pengujian produk akhir<br />
• Pelayanan pelanggan dll<br />
<br />
Seri ISO 9000 dibedakan atas:<br />
• ISO 9001 --> ada 20 klausul<br />
• ISO 9002 --> 19 klausul<br />
• ISO 9003 --> 16 klausul<br />
<br />
Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)<br />
<br />
ISO 9001 ; ISO 9002 ; ISO 9003 --> Kategori Kontraktual<br />
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan sertifikasi dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :<br />
• Konsultan<br />
• Lembaga Sertifikasi<br />
• Lembaga Akreditasi<br />
• Laboratorium Penguji, dsb</span></b></span></span></div>penjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-12699942743074308832011-01-20T06:43:00.001-08:002011-01-20T06:43:08.252-08:00TUGAS MANAJEMEN MUTUChristian Hendrik<br />
2243.07.004<br />
<br />
TUGAS MUTU 1<br />
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upayamenciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.<br />
Pengertian Mutu<br />
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<br />
- Unggul dan bermutu tinggi<br />
- Mahal harganya<br />
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<br />
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.<br />
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).<br />
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<br />
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br />
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<br />
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<br />
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<br />
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.<br />
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<br />
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU<br />
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<br />
1. Setiap orang memiliki pelanggan<br />
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<br />
3. Semua sistem menunjukkan variasi<br />
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<br />
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<br />
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<br />
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<br />
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<br />
<br />
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.<br />
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.<br />
<br />
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).<br />
• Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.<br />
• Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %<br />
• Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.<br />
• Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".<br />
• Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan<br />
<br />
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya<br />
<br />
Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu<br />
<br />
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.<br />
<br />
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.<br />
<br />
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).<br />
<br />
<br />
<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:<br />
<br />
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.<br />
<br />
Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :<br />
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.<br />
<br />
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.<br />
<br />
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.<br />
<br />
4. Sistem terdokumentasi dengan baik<br />
<br />
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara baik.<br />
<br />
6. Meningkatkan Kinerja karyawan<br />
<br />
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.<br />
<br />
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll<br />
<br />
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :<br />
1. Proses yang terkait dengan pelangan<br />
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership<br />
3. Manajemen sumber daya<br />
4. Perbaikan dan peningkatan proses<br />
5. Sistem manajemen<br />
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan<br />
7. Pengambilan keputusan yang Factual<br />
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok<br />
<br />
PENGERTIAN MUTU: gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.<br />
• Memenuhi persyaratan konsumen/pelanggan<br />
• Sesuai dengan kegunaan<br />
• Memuaskan pelanggan pada biaya kompetitif<br />
• Resultante dari karakteristik produk dan jasa pemasaran,<br />
• Rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk<br />
• Dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen/<br />
• Pelanggan<br />
<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan hanya fungsi produksi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi tanggung jawab terhadap mutu tidak cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di perusahaan .<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU:<br />
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu.<br />
<br />
SISTEM MUTU:<br />
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan manajemen mutu.<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU --> KEGIATANNYA<br />
<br />
SISTEM MUTU --> WADAHNYA<br />
<br />
TUJUAN AUDIT MUTU: Dilihat dari dampak globalisasi:<br />
• Produk bermutu<br />
• Persyaratan yang dituntut pasar<br />
• Batas antar negara tidak ada<br />
• Dituntut kesamaan standar terhadap mutu<br />
<br />
Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu (quality control)<br />
<br />
<br />
PENGENDALIAN MUTU: Dilihat dari aktifikasi inspeksi :<br />
• Memeriksa produk<br />
• Menerima memakai syarat<br />
• Menerima tidak memakai syarat<br />
<br />
Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:<br />
• Peningkatan produktifitas<br />
• Peningkatan efisiensi<br />
• Penurunan biaya<br />
• Peningkatan kepuasan pelanggan<br />
<br />
Maka dirasakan sebagai kebutuhan perusahaan.<br />
<br />
Awal 1987 s/d maret 1990 --> 95.187 sertifikat<br />
• 50 % perusahaan di inggris<br />
• 20 % perusahaan di eropa<br />
• sisanya afrika, asia barat, asia tenggara<br />
<br />
Indonesia :<br />
1996 --> ada 170 perusahaan<br />
2001 --> ± 3000 perusahaan<br />
<br />
Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul – klausul yang mengatur mulai tanggung jawab manajemen terhadap mutu sampai dengan hal – hal teknis yang menyangkut :<br />
• Pembelian bahan baku<br />
• Perencanaan mutu<br />
• Pengendalian proses<br />
• Pengujian produk akhir<br />
• Pelayanan pelanggan dll<br />
<br />
Seri ISO 9000 dibedakan atas:<br />
• ISO 9001 --> ada 20 klausul<br />
• ISO 9002 --> 19 klausul<br />
• ISO 9003 --> 16 klausul<br />
<br />
Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)<br />
<br />
ISO 9001 ; ISO 9002 ; ISO 9003 --> Kategori Kontraktual<br />
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan sertifikasi dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :<br />
• Konsultan<br />
• Lembaga Sertifikasi<br />
• Lembaga Akreditasi<br />
• Laboratorium Penguji, dsb<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
TUGAS MUTU 2<br />
<br />
<br />
Interpretasi dan Dokumen ISO 9001 with IWA-2: Peraturan pengaplikasian pelaksanaan QMS ISO 9001<br />
Tujuan<br />
• Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001<br />
• Memahami kebijakan-kebijakan Lembaga Pendidikan yang perlu dituangkan dalam dokumen SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
• Memahami langkah-langkah untuk membentuk dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
• Memahami kebutuhan sumber daya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
• Memahami bentuk-bentuk implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan<br />
• Memahami “Continuous Quality Improvement” dalam implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan<br />
• Memahami proses sertifikasi dan lembaga sertifikasi Sistem Manajemen Mutu di Indonesia & Internasional<br />
OHSAS 18000<br />
Kegiatan ekonomi dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung luasnya pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.<br />
<br />
Sejak tahun 1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi definisi mengenai kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi dari kesehatan kerja (occupational health) adalah, "Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man to his job."<br />
<br />
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.<br />
<br />
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.<br />
Iso 9000<br />
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.[1] Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]<br />
• adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;<br />
• adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;<br />
• tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;<br />
• adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;<br />
• secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.<br />
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".<br />
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.<br />
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.<br />
<br />
<br />
<br />
Kumpulan Standar dalam ISO 9000<br />
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:<br />
• ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).<br />
• ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.<br />
• ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.<br />
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.<br />
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".<br />
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001.<br />
Iso 14000<br />
Secara sederhana bisa dijelaskan ISO seri 14000 adalah Sistem Manajemen Lingkungan dimana suatu organisasi menerapkan sistem manajemen untuk mengelola permasalahan yang terkait dengan lingkungan (pencemaran, penggunaan sumber daya / energi, pelestarian lingkungan, dll). untuk membantu upaya pelestarian lingkungan jadi perusahaan bukan hanya berkonsentrasi terhadap mutu produk/ jasanya namun juga berupaya memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkunan dari segi produk/ jasa / proses produksi yang aman bagi lingkungan.<br />
ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang paling populer adalah ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.<br />
<br />
Siapa yang dapat dan perlu menerapkan standar ISO 14000 tersebut?<br />
Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitra usaha, konsumen, masyarakat, investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan. mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.<br />
Apa saja manfaat penerapan standar ISO 14000 ?<br />
Penerapan standar ISO 14000 berpotensi untuk, antara lain :<br />
1)Meningkatkan citra organisasi<br />
2)Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi<br />
3)Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan<br />
4)Mengurangi resiko usaha<br />
5)Meningkatkan efisiensi kegiatan<br />
6)Meningkatkan daya saing<br />
7)Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak berkepentingan <br />
8)Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)<br />
<br />
Bagaimana Peran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam penerapan ISO 14000 di Indonesia ?<br />
Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan di Indonesia, KLH menyadari potensi penerapan standar ISO 14000 bagi peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indonesia serta peningkatan peran serta dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh karena itu, KLH mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000 telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi motor penggerak penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan populasi para praktisi dalam bidang tersebut serta dengan pendekatan pemberdayaan pihak swasta yang kompeten, maka KLH mengharapkan agar peran motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan oleh pihak swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000 yang dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.<br />
Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, KLH pada saat ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian yang diberikan adalah efektifitas penerapan SML, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001 maupun yang tidak.<br />
<br />
Bagaimana kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup ?<br />
Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan. Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha. KLH senantiasa membuka dialog dengan berbagai pihak berkepentingan, khususnya para praktisi yang terlibat langsung dalam penerapan standar ISO 14000, untuk meningkatkan sinergi dari penerapan standar ISO 14000 dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan<br />
<br />
Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak (dunia usaha, Pemerintah, masyarakat) di Indonesia terhadap sertifikasi ISO 14001 ?<br />
Pada saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 230 sertifikat ISO 14001 yang diberikan oleh berbagai Lembaga Sertifikasi kepada beragam organisasi di Indonesia. Di bandingkan dengan negara lain, jumlah ini masih relatif kecil. Salah satu kendala yang dikemukakan oleh dunia usaha adalah biaya sertifikasi. Terkait dengan hal ini, banyak organisasi usaha yang tertarik untuk mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan namun tidak melakukan sertifikasi. Sementara itu, dari pihak Pemerintah dan masyarakat pada umumnya masih belum memahami standar ISO 14000 dan sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu, program sosialisasi perlu semakin ditingkatkan.<br />
Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu lingkungan populer yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya pelestarian LH pada umumnya?<br />
Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).<br />
Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar ISO 14000 yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.<br />
Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar dan praktisi berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat memanfaatkan standar tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama.<br />
<br />
Isu-isu penting apa saja yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ?<br />
Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat dijadikan persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara otomatis harus mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML mengikuti standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001 kepada Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang bersangkutan dengan standar ISO 14001 dan juga efektivitas SML tersebut.<br />
1. Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan sertifikasinya, a.l. sbb: Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja lingkungan tertentu. Oleh karena itu, sertifikasi ISO 14001 tidak senantiasa bermakna bahwa kinerja lingkungan organisasi yang bersangkutan. lebih baik daripada organisasi lain yang tidak mempunyai sertifikat ISO 14001.<br />
<br />
2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan main yang disepakati secara internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah yang bertanggungjawab langsung menjamin ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.<br />
<br />
3. Apabila ada situasi ketidaktaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan, sertifikat ISO 14001 tidak secara otomatis dicabut oleh Lembaga Sertifikasi yang memberikan. Namun, berdasarkan SML organisasi yang bersangkutan. harus segera melakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya ketidaktaatan tersebut. Lembaga Sertifikasi akan mengevaluasi efektivitas proses perbaikan tersebut.<br />
<br />
4. Perolehan sertifikat ISO 14001 bukan merupakan tujuan akhir penerapan SML, namun merupakan salah satu tahap awal dalam mewujudkan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Organisasi yang menerapkan SML tanpa sertifikasi pun dapat juga mewujudkan proses yang sama.<br />
8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU versi ISO<br />
• Prinsip ini berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality Management and Quality Assuransce<br />
• Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000<br />
• Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )<br />
Delapan Prinsip tersebut yaitu :<br />
1. Customer Focused Organisation<br />
2. Leadership<br />
3. Involvement of People<br />
4. Process Aproach<br />
5. System Approach to Management<br />
6. Continual Improvement<br />
7. Factual Approach to Decision Making<br />
8. Mutually Beneficial Supplier-Relationship<br />
Prinsip 1 : CUSTOMER FOCUSED ORGANISATION<br />
( FOKUS PADA PELANGGAN )<br />
Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka haruslah mengerti apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang.<br />
Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi harapan-harapan pelanggan.<br />
( Organizations depend on their customer and therefore should understand current and future needs , meet customer requirements and strive to exeed customer expectations )<br />
Penerapan khusus Prinsip 1 :<br />
- Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan<br />
- Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan<br />
- Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi<br />
- Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran<br />
- Kelola secara sistematis hubungan dengan pelanggan<br />
- Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti : pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.<br />
Prinsip 2 : LEADERSHIP<br />
( KEPEMIMPINAN )<br />
Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya sepenuhnya berdaya-upaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.<br />
( Leaders establish unity of purpose and direction of the organization . They should create and maintain the internal environment in which people can fully involved in achieving the organization’s objectives ).<br />
Penerapan khusus Prinsip 2 :<br />
- Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan , termasuk pelanggan.<br />
- Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan .<br />
- Tentukan sasaran dan target yang menantang dan sosialisasikan<br />
- Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua level organisasi<br />
- Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai keperluan bidang tugas ), dan beri kebebasan bertindak dengan penuh tanggungjawab.<br />
- Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang<br />
Prinsip 3 : INVOLVEMENT OF PEOPLE<br />
( Keterlibatan sumberdaya manusia )<br />
Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi, dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk keuntungan organisasi.<br />
( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement enables their abilities to be used for the organization’s benefit )<br />
Penerapan khusus Prinsip 3 :<br />
- Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka<br />
- Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka<br />
- Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk menyelesaikannya<br />
- Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka<br />
- Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi<br />
- Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan<br />
Prinsip 4 : PROCESS APPROACH<br />
( Pendekatan Proses )<br />
Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.<br />
( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are managed as a process )<br />
Penerapan khusus Prinsip 4 :<br />
- Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan<br />
- Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .<br />
- Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi<br />
- Upayakan agar proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit<br />
- Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki aktivitas kunci pada organisasi<br />
- Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang tindih<br />
- Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.<br />
Prinsip 5 : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT<br />
( Pendekatan Sistem pada Manajemen )<br />
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses yang saling terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif dan efisien.<br />
( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given objective improves the organization’s effectiveness and efficiency )<br />
Penerapan khusus Prinsip 5 :<br />
- Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien<br />
- Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem<br />
- Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak saling tumpang tindih<br />
- Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama, serta mengurangi hambatan lintas fungsional<br />
- Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan beroperasi<br />
Prinsip 6 : CONTINUAL IMPROVEMENT<br />
( Perbaikan yang kontinu )<br />
Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi<br />
( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )<br />
Penerapan khusus Prinsip 6 :<br />
- Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi<br />
- Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan berkesinambungan<br />
- Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system<br />
- Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan<br />
- Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan<br />
Prinsip 7 : FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING<br />
( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )<br />
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi<br />
( Effective decisions are based on the analysis of data and information )<br />
Penerapan khusus Prinsip 7 :<br />
- Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya<br />
- Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan<br />
- Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid<br />
- Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi<br />
Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS<br />
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )<br />
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan.<br />
( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial relationship enhance the ability of both to create value )<br />
Penerapan khusus Prinsip 8 :<br />
- Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang<br />
- Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok<br />
- Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci<br />
- Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar<br />
- Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok<br />
SIKLUS DEMINGS<br />
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinyapenjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5409876430200300884.post-76347717632351861782011-01-20T06:42:00.001-08:002011-01-20T06:42:18.881-08:00TUGAS MANAJEMEN MUTUMakturidi<br />
2243.07.052<br />
<br />
<br />
TUGAS I<br />
PENGERTIAN MUTU: <br />
gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.<br />
• Memenuhi persyaratan konsumen/pelanggan<br />
• Sesuai dengan kegunaan<br />
• Memuaskan pelanggan pada biaya kompetitif<br />
• Resultante dari karakteristik produk dan jasa pemasaran,<br />
• Rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk<br />
• Dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen/<br />
• Pelanggan<br />
<br />
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :<br />
- Unggul dan bermutu tinggi<br />
- Mahal harganya<br />
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi<br />
<br />
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.<br />
<br />
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).<br />
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.<br />
<br />
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan<br />
<br />
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:<br />
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)<br />
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)<br />
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.<br />
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.<br />
<br />
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU<br />
<br />
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:<br />
1. Setiap orang memiliki pelanggan<br />
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem<br />
3. Semua sistem menunjukkan variasi<br />
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi<br />
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan<br />
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup<br />
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data<br />
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put<br />
<br />
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.<br />
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.<br />
<br />
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).<br />
• Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.<br />
• Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %<br />
• Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.<br />
• Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".<br />
• Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan<br />
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya<br />
<br />
Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu<br />
<br />
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.<br />
<br />
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.<br />
<br />
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).<br />
<br />
<br />
<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:<br />
<br />
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.<br />
<br />
Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :<br />
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.<br />
<br />
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.<br />
<br />
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.<br />
<br />
4. Sistem terdokumentasi dengan baik<br />
<br />
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara baik.<br />
<br />
6. Meningkatkan Kinerja karyawan<br />
<br />
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.<br />
<br />
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll<br />
<br />
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :<br />
1. Proses yang terkait dengan pelangan<br />
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership<br />
3. Manajemen sumber daya<br />
4. Perbaikan dan peningkatan proses<br />
5. Sistem manajemen<br />
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan<br />
7. Pengambilan keputusan yang Factual<br />
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan hanya fungsi produksi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi tanggung jawab terhadap mutu tidak cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di perusahaan .<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU:<br />
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu.<br />
<br />
SISTEM MUTU:<br />
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan manajemen mutu.<br />
<br />
MANAJEMEN MUTU --> KEGIATANNYA<br />
<br />
SISTEM MUTU --> WADAHNYA<br />
<br />
TUJUAN AUDIT MUTU: Dilihat dari dampak globalisasi:<br />
• Produk bermutu<br />
• Persyaratan yang dituntut pasar<br />
• Batas antar negara tidak ada<br />
• Dituntut kesamaan standar terhadap mutu<br />
<br />
Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu (quality control)<br />
<br />
<br />
PENGENDALIAN MUTU: Dilihat dari aktifikasi inspeksi :<br />
• Memeriksa produk<br />
• Menerima memakai syarat<br />
• Menerima tidak memakai syarat<br />
<br />
Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:<br />
• Peningkatan produktifitas<br />
• Peningkatan efisiensi<br />
• Penurunan biaya<br />
• Peningkatan kepuasan pelanggan<br />
<br />
Maka dirasakan sebagai kebutuhan perusahaan.<br />
<br />
Awal 1987 s/d maret 1990 --> 95.187 sertifikat<br />
• 50 % perusahaan di inggris<br />
• 20 % perusahaan di eropa<br />
• sisanya afrika, asia barat, asia tenggara<br />
<br />
Indonesia :<br />
1996 --> ada 170 perusahaan<br />
2001 --> ± 3000 perusahaan<br />
<br />
Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul – klausul yang mengatur mulai tanggung jawab manajemen terhadap mutu sampai dengan hal – hal teknis yang menyangkut :<br />
• Pembelian bahan baku<br />
• Perencanaan mutu<br />
• Pengendalian proses<br />
• Pengujian produk akhir<br />
• Pelayanan pelanggan dll<br />
<br />
Seri ISO 9000 dibedakan atas:<br />
• ISO 9001 --> ada 20 klausul<br />
• ISO 9002 --> 19 klausul<br />
• ISO 9003 --> 16 klausul<br />
<br />
Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)<br />
<br />
ISO 9001 ; ISO 9002 ; ISO 9003 --> Kategori Kontraktual<br />
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan sertifikasi dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :<br />
• Konsultan<br />
• Lembaga Sertifikasi<br />
• Lembaga Akreditasi<br />
• Laboratorium Penguji, dsb<br />
<br />
TUGAS MANAJEMEN MUTU (ISO)<br />
<br />
SEJARAH DAN DEFINISI ISO<br />
ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota per negara, dengan sekretariatan pusat berada di Geneva, Switzerland, yang mengkoordinasikan sistem. ISO bukan organisasi pemerintahan. ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Hal ini disebabkan karena di satu sisi, banyak anggota institusi adalah bagian dari struktur pemerintahan negaranya atau ditugaskan oleh pemerintah. Tetapi di sisi lain, anggota lainnya berasal dari sektor privat, yaitu industri.<br />
Oleh karena itu, ISO dapat bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.<br />
Standarisasi internasional dimulai dari bidang elektronik: the International Electrotechnical Commission (IEC) yang didirikan pada tahun 1906. Pada tahun 1946, delegasi dari 25 negara bertemu dan memutuskan membuat organisasi internasional baru, dengan tujuan ”untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan penyatuan standar industri.” Organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi pada 23 Februari 1947.<br />
ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000 organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan.<br />
Pokok besar standar ISO sangat spesifik pada hasil, bahan, dan proses. Reputasi ISO 9000 dan 14000 dikenal sebagai ”standar sistem manajemen umum”. Umum disini maksudnya adalah standar yang sama dapat diaplikasikan pada organisasi apapun, besar atau kecil, apapun produk yang dihasilkannya.<br />
Sistem manajemen berarti struktur organisasi untuk mengatur prosesnya, atau aktifitasnya, untuk mengubah input sumber daya alam menjadi barang atau jasa yang mempertemukan tujuan organisasi, seperti kualitas kepuasan konsumen, mematuhi aturan, dan tujuan lingkungan.<br />
ISO 9000<br />
ISO 9000 ialah standard bertulis yang menetap dan menerangkan elemen-elemen asas yang perlu ada dalam sistem kualiti bagi memastikan produk atau perkhidmatan yang diberikan oleh sesebuah organisasi dapat memenuhi kehendak pelanggan.<br />
<br />
Pelaksanaan standard bagi sistem ini akan memastikan produk atau perkhidmatan yang dihasilkan dapat menepati spesifikasi yang ditetapkan untuk produk atau perkhidmatan tersebut pada setiap kali ianya dihasilkan.<br />
<br />
Standard ISO 9000 adalah standard untuk kepastian kualiti di mana prinsip asas ialah "pencegahan dan bukan pembetulan setelah berlaku kesilapan".<br />
ISO 9000 menetapkan 20 elemen asas sebagai tunjang sistem kualiti:<br />
1. Tanggungjawab Pengurusan<br />
2. Sistem Kualiti<br />
3. Semakan Kontrak<br />
4. Kawalan Rekabentuk<br />
5. Kawalan Dokument dan Data Perolehan<br />
6. Perolehan<br />
7. Kawalan Produk yang Dibekalkan oleh Pelanggan<br />
8. Identifikasi dan Kemudahkesanan Produk<br />
9. Kawalan Proses<br />
10. Pemeriksaan dan Pengujian<br />
11. Kawalan Peralatan Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian<br />
12. Status Pemeriksaan dan Pengujian<br />
13. Kawalan Produk yang Tidak Memenuhi Keperluan yang Ditetapkan<br />
14. Tindakan Pembetulan dan Pencegahan<br />
15. Pengendalian, Penyimpanan, Pembungkusan, Pemeliharaan dan Penghantaran<br />
16. Kawalan Rekod-rekod Kualliti<br />
17. Audit Kualiti Dalaman<br />
18. Latihan<br />
19. Khidmat Susulan<br />
20. Teknik-teknik Statistik<br />
<br />
4 PRINSIP ISO 9000<br />
a. ISO 9000 ialah standard untuk sistem kualiti dan bukan standard bagi produk atau perkhidmatan.<br />
<br />
b. ISO 9000 berasaskan kepada dokumentasi. Prinsip ini menekankan kepada: dokumenkan apa yang dibuat; buat apa yang didokumenkan; dan buktikan.<br />
<br />
c. ISO 9000 menekankan pencegahan (prevention) dan bukan pembetulan (remedial). Mencegah masalah berlaku dan bukan mengatasi masalah selepas ianya berlaku.<br />
<br />
d. ISO 9000 ialah satu standard menyeluruh (universal). Ia hanya mengutarakan keperluan asas secara umum manakala cara pencapaiannya akan ditentukan oleh organisasi sendiri. Fokusnya ialah `apa yang perlu diadakan dan tidak bagaimana hendak melakukannya'.<br />
FAEDAH ISO 9000<br />
a. Mengurangkan tindakan pembetulan diambil selepas berlakunya sesuatu masalah dan dengan ini mengelakkan pihak pengurusan daripada terpaksa melibatkan diri dalam aktiviti operasi harian.<br />
b. Membolehkan organisasi mengenalpasti tugas-tugas yang patut dijalankan serta memperincikan langkah-langkah yang perlu diambil. Ini dapat dicapai melalui perancangan yang dibuat sebelum sesuatu tugas dilaksanakan dan menyediakan prosedur, standard serta garis panduan untuk mambantu staf mengetahui tugas sebenar yang perlu dilakukan.<br />
c. Memberi kaedah bagi mendokumentasikan secara tersusun amalan-amalan pengurusan dan cara-cara bekerja. Dokumen ini boleh dijadikan asas untuk program latihan kepada staf serta asas bagi penambahbaikan prestasi.<br />
d. Membolehkan staf menjalankan tugas dengan betul pada kali pertama dan setiap kali (right the first time and everytime) melalui penyediaan arahan kerja, kawalan berkesan, sumber yang sesuai dan mencukupi, latihan, motivasi dan persekitaran yang memberangsangkan.<br />
e. Membolehkan organisasi mengenalpasti dan mengatasi masalah-masalah daripada berulang. Ini dilakukan dengan mewujudkan langkah-langkah bagi mengesan tindakan-tindakan yang tidak mematuhi amalan dan spesifikasi, mengenalpasti puncanya dan merancang serta melaksanakan tindakan pembetulan.<br />
f. Membolehkan organisasi membuktikan bahwa kualiti perkhidmatan yang diberikan dan sistem bagi menghasilkan perkhidmatan itu adalah terkawal. Ini dilakukan dengan cara mengenalpasti, mewujudkan dan menyenggara rekod-rekod aktiviti yang mempunyai kesan keatas kualiti.<br />
g. Membolehkan pihak pengurusan membuat keputusan dengan lebih baik melalui maklumat penting hasil daripada audit dalaman, semakan pengurusan dan kawalan dokumen.<br />
DAFTAR ISO 9000<br />
ISO 9000 Sistem manajemen mutu di lingkungan produksi<br />
ISO 9001 manajemen mutu<br />
ISO 9069 SGML fasilitas pendukung - SGML Document Interchange Format (SDIF)<br />
ISO / IEC 9075 SQL<br />
ISO / IEC 9126 Rekayasa perangkat lunak - Kualitas produk<br />
ISO 9141 Jaringan interkoneksi komputer di dalam kendaraan<br />
ISO 9141-2 OBD-II standar, alias 9141 carb standar<br />
ISO 9241 Ergonomi persyaratan untuk pekerjaan kantor dengan terminal tampilan visual<br />
ISO 9362 Bank Identifier Code atau sistem BIC<br />
ISO 9407 ukuran sepatu - Mondopoint sistem sizing dan menandai<br />
ISO / IEC 9541 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font<br />
ISO / IEC 9541-1:1991 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font - Bagian 1: Arsitektur<br />
ISO / IEC 9541-2:1991 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 2: Interchange Format<br />
ISO / IEC 9541-3:1994 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 3: representasi bentuk Glyph<br />
ISO 9564 Perbankan - Personal Identification Number manajemen dan keamanan<br />
ISO / IEC 9579 Remote akses database SQL<br />
ISO 9592 , ISO 9593 PHIGS (Hirarkis Interaktif Programmer Graphics System)<br />
ISO / IEC 9594 Teknologi Informasi - Open System Interconnection - The Directory<br />
ISO 9660 Informasi pengolahan - Volume dan struktur file CD-ROM untuk pertukaran informasi<br />
ISO / IEC 9796 Teknologi informasi - Teknik keamanan - skema tanda tangan digital memberikan pemulihan pesan<br />
ISO / IEC 9797 Teknologi Informasi - Teknik keamanan - Message Authentication Codes (MACS)<br />
ISO / IEC 9798 Teknologi informasi - Teknik keamanan - otentikasi Entitas<br />
ISO / IEC 9834 Teknologi informasi - Interkoneksi Sistem Terbuka - Prosedur untuk pengoperasian OSI Pendaftaran Otoritas<br />
ISO 9869 isolasi termal - Bangunan unsur --situ pengukuran Dalam ketahanan termal dan transmitansi termal<br />
ISO 9899 C bahasa pemrograman<br />
ISO / IEC 9945 Portable Operating System Interface ( POSIX )<br />
ISO 9984 Konversi karakter Georgia ke Romawi karakter<br />
ISO 9985 Konversi karakter Armenia ke Romawi karakter<br />
ISO 9992:1999 kartu transaksi Keuangan - Keamanan arsitektur sistem transaksi keuangan menggunakan kartu sirkuit terpadu<br />
ISO / IEC 9995 Teknologi informasi - Keyboard layout untuk dan kantor sistem teks<br />
ISO 9999 bantuan teknis bagi para penyandang cacat. Klasifikasi dan terminologi<br />
<br />
ISO 14000<br />
ISO 14000 manajemen lingkungan standar ada untuk membantu organisasi (a) meminimalkan bagaimana operasi mereka (proses dll) berpengaruh negatif terhadap lingkungan (yaitu menyebabkan perubahan negatif terhadap udara, air, atau tanah), (b) mematuhi undang-undang, peraturan, dan persyaratan lingkungan berorientasi lainnya, dan (c) terus meningkatkan di atas.<br />
<br />
ISO 14000 adalah sama dengan ISO 9000 manajemen mutu di yang kedua berkaitan dengan proses bagaimana produk dihasilkan, daripada produk itu sendiri. Seperti dengan ISO 9000, sertifikasi dilakukan oleh organisasi pihak ketiga bukannya diberikan oleh ISO langsung.<br />
Sejarah singkat sistem manajemen lingkungan<br />
Konsep sistem manajemen lingkungan, berkembang di awal tahun sembilan puluhan dan asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1972, ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa menyelenggarakan Konferensi tentang Lingkungan Manusia di Stockholm dan United Nations Environment Programme (UNEP) diluncurkan (Corbett & Kirsch, 2001). Inisiatif awal ini mengarah pada pembentukan Komisi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan (WCED) dan adopsi dari Protokol Montreal dan Konvensi Basel.<br />
Pada tahun 1992, KTT Bumi pertama diadakan di Rio-de-Janeiro (Jiang & Bansal, 2001), yang berfungsi untuk menghasilkan komitmen global terhadap lingkungan (RMIT University). Pada tahun yang sama, BSI Group diterbitkan pertama lingkungan dunia standar sistem manajemen, BS 7750. [1] ini memasok template untuk pengembangan dari seri 14000 ISO pada tahun 1996, oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi , yang memiliki perwakilan dari komite semua dunia (ISO) (Clements 1996, Brorson & Larsson, 1999). Pada 2010, ISO 14001 sekarang digunakan oleh sedikitnya 223 149 organisasi di 159 negara dan ekonomi.<br />
<br />
Pengembangan seri ISO 14000<br />
ISO 14000 keluarga termasuk yang paling terkenal adalah ISO 14001, yang merupakan inti set standar yang digunakan oleh organisasi untuk merancang dan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang efektif. Standar lainnya yang termasuk dalam seri ini adalah ISO 14004, yang memberikan panduan tambahan untuk sistem manajemen lingkungan, dan standar khusus lebih berurusan dengan aspek-aspek tertentu dari manajemen lingkungan. Tujuan utama dari seri ISO 14000 norma adalah "untuk mempromosikan lebih efektif dan efisien pengelolaan lingkungan dalam organisasi dan menyediakan alat yang berguna dan bermanfaat - orang yang hemat biaya, sistem berbasis, fleksibel dan mencerminkan organisasi terbaik dan yang terbaik organisasi mengumpulkan praktek-praktek yang tersedia untuk, menginterpretasikan dan mengkomunikasikan informasi yang relevan lingkungan ".<br />
Tidak seperti peraturan lingkungan sebelumnya, yang dimulai dengan pendekatan komando dan kontrol, kemudian diganti dengan yang didasarkan pada mekanisme pasar, ISO 14000 didasarkan pada pendekatan sukarela untuk peraturan lingkungan (Szymanski & Tiwari 2004). Seri termasuk ISO 14001, yang menyediakan pedoman untuk pembentukan atau perbaikan EMS. Saham standar yang umum terjadi di ciri dengan pendahulunya ISO 9000, standar internasional manajemen mutu (Jackson 1997), yang berfungsi sebagai model untuk struktur internal (National Academy Press 1999) dan keduanya bisa diimplementasikan berdampingan. Seperti dengan ISO 9000, ISO 14000 bertindak baik sebagai alat manajemen internal dan sebagai cara untuk menunjukkan komitmen lingkungan perusahaan untuk pelanggan dan klien (Boiral 2007).<br />
Sebelum perkembangan dari seri ISO 14000, organisasi sukarela dibangun sistem mereka sendiri EMS, tapi ini perbandingan terbuat dari pengaruh lingkungan antara perusahaan sulit dan oleh karena itu ISO 14000 universal seri dikembangkan. EMS didefinisikan oleh ISO sebagai: "bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan, yang mencakup struktur organisasi, perencanaan kegiatan, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk mengembangkan, melaksanakan, mencapai dan memelihara kebijakan lingkungan '(ISO 1996 dikutip dalam Fasilitas Federal Laporan Dewan 1999).<br />
Daftar standar ISO 14000 seri<br />
1. ISO 14001 sistem manajemen lingkungan-Persyaratan dengan panduan untuk penggunaan<br />
2. ISO 14004 sistem manajemen lingkungan Jenderal pedoman prinsip, sistem dan teknik pendukung<br />
3. Penilaian Lingkungan ISO 14015 situs dan organisasi<br />
4. ISO seri 14020 (14020-14025) Lingkungan label dan deklarasi<br />
5. ISO 14031 Lingkungan-Pedoman evaluasi kinerja<br />
6. ISO seri 14040 (14.040-14.049), Life Cycle Assessment, LCA , membahas perencanaan pra-produksi dan penetapan tujuan lingkungan.<br />
7. ISO 14050 istilah dan definisi.<br />
8. ISO 14062 membahas membuat perbaikan untuk tujuan dampak lingkungan.<br />
9. Lingkungan ISO 14063 komunikasi-Pedoman dan contoh<br />
10. ISO 14064 Pengukuran, mengukur, dan mengurangi gas rumah kaca emisi.<br />
11. ISO 19011 yang menentukan satu audit protokol untuk kedua 14000 dan 9000 seri standar bersama. Ini menggantikan ISO 14011 meta-evaluasi-cara mengetahui apakah peraturan dimaksudkan alat Anda bekerja. 19011 sekarang satu-satunya cara yang direkomendasikan untuk menentukan ini.<br />
ISO 31000<br />
ISO 31000 adalah keluarga standar internasional pedoman penerapan manajemen risiko yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization. Standar yang diterbitkan pada 13 November 2009 ini merupakan pengembangan standar AS/NZS 4360:2004 yang dikeluarkan oleh Standards Australia. ISO 31000 tidak dikembangkan untuk tujuan sertifikasi.<br />
ISO 21000<br />
ISO / IEC 21000-8:2008 menggambarkan referensi perangkat lunak menerapkan klausa normatif bagian lain dari ISO / IEC 21000. Informasi yang diberikan berlaku untuk menentukan modul referensi perangkat lunak yang tersedia untuk bagian dari ISO / IEC 21000, memahami fungsi modul referensi perangkat lunak yang tersedia, dan pemanfaatan modul referensi perangkat lunak yang tersedia.<br />
Selain perangkat lunak referensi, tersedia (terintegrasi) software utilitas yang memanfaatkan perangkat lunak referensi juga dijelaskan. Perangkat lunak utilitas dapat membantu dalam memahami bagaimana memanfaatkan perangkat lunak referensi, serta memberikan wawasan lebih jauh ke bagian yang berlaku ISO / IEC 21000, misalnya klausa informatif bagian lain dari ISO / IEC 21000.<br />
ISO / IEC 21000-8:2008 menetapkan referensi perangkat lunak untuk:<br />
- ISO / IEC 21000-2:2005;<br />
- ISO / IEC 21000-3:2003;<br />
- ISO / IEC 21000-3:2003 / Amd.1: 2007;<br />
- ISO / IEC 21000-4:2006, ISO / IEC 21000-4:2006 / Amd.1: 2007;<br />
- ISO / IEC 21000-5:2004, ISO / IEC 21000-5:2004 / Amd.1: 2007, ISO / IEC 21000-5:2004 / Amd.2: 2007;<br />
- ISO / IEC 21000-6:2004;<br />
- ISO / IEC 21000-7:2007;<br />
- ISO / IEC 21000-9:2005;<br />
- ISO / IEC 21000-10:2006, ISO / IEC 21000-10:2006 / Amd.1: 2006;<br />
- ISO / IEC 21000-12:2005;<br />
- ISO / IEC 21000-14:2007;<br />
- ISO / IEC 21000-15:2006;<br />
- ISO / IEC 21000-16:2005; dan<br />
- ISO / IEC 21000-17:2006.<br />
ISO / IEC 21000-8:2008 juga menentukan (terintegrasi) perangkat lunak utilitas untuk ISO / IEC 21000-2:2005, ISO / IEC 21000-3:2003, ISO / IEC 21000-5:2004, ISO / IEC 21000-5: 2004/Amd.1: 2007, ISO / IEC 21000-6:2004, ISO / IEC 21000-7:2007, dan ISO / IEC 21000-10:2006 / Amd.1: 2006.<br />
DAFTAR ORGANISASI INTERNATIONAL TENTANG ISO<br />
1. ISO 1-ISO 999<br />
2. ISO 1 Spesifikasi Produk geometris (GPS) - Standar referensi suhu untuk spesifikasi produk geometris dan verifikasi<br />
3. ISO 2 Tekstil - Penunjukan arah antihan benang dan produk-produk terkait<br />
4. ISO 3 pilihan nomor - Seri nomor pilihan<br />
5. ISO 4 Informasi dan dokumentasi - Aturan untuk singkatan dari kata-kata judul dan judul publikasi<br />
6. ISO 5 Fotografi dan teknologi grafis - Kepadatan pengukuran<br />
7. ISO 6 Fotografi - Hitam-putih bergambar masih kamera film negatif / sistem proses - Penentuan kecepatan ISO<br />
8. ISO 7 Pipa benang di mana-ketat sendi tekanan yang dibuat pada benang<br />
9. ISO 8 Dokumentasi - Penyajian berkala<br />
10. ISO 9 Informasi dan dokumentasi - Transliterasi dari karakter Cyrillic ke dalam karakter Latin - dan non-Slavia Bahasa Slavia<br />
11. ISO 11 Pesawat - koneksi Ground pengujian tekanan untuk tekanan kabin<br />
12. ISO 12 Aerospace - Pipa - Identifikasi<br />
13. ISO 13 pipa besi Grey, coran khusus dan bagian besi abu-abu untuk jalur tekanan utama [ditarik 2004/07/19]<br />
14. ISO 14 Straight-sisi splines untuk poros silinder dengan internal berpusat - verifikasi Dimensi, toleransi dan<br />
15. ISO 16 Akustik - Standar frekuensi tuning (Standard pitch musik )<br />
16. ISO 17 Panduan untuk penggunaan nomor pilihan dan nomor seri disukai<br />
17. ISO 18 Dokumentasi - Isi daftar berkala<br />
18. ISO 31 Besaran dan satuan<br />
19. ISO 65 7-1 tabung baja karbon cocok untuk meniduri sesuai dengan ISO [2]<br />
20. ISO 68-1 ISO sekrup benang tujuan umum - Dasar profil - Bagian 1: Ulir Metrik [3]<br />
21. ISO 68-2 ISO sekrup benang tujuan umum - Dasar profile - Bagian 2: Ulir sekrup Inch<br />
22. ISO 128 Gambar teknik - Prinsip-prinsip umum dari presentasi<br />
23. ISO 216 ukuran kertas , misalnya ukuran kertas A4<br />
24. ISO 226 Phon berdasarkan Fletcher-Munson kurva<br />
25. ISO 226:2003 Phon berdasarkan baru -kontur kenyaringan sama<br />
26. ISO 228-1 : benang Pipa ketat di mana-sendi tekanan tidak dilakukan pada benang - Bagian 1: Dimensi, toleransi dan penunjukan<br />
27. ISO 233 : 1984 Transliterasi dari huruf Arab ke Romawi karakter<br />
28. ISO 233-2 : 1993 Transliterasi dari huruf Arab ke Romawi karakter - Bagian 2: Bahasa Arab - Transliterasi Sederhana<br />
29. ISO 259 : 1984 Dokumentasi - Transliterasi karakter bahasa Ibrani ke Romawi karakter<br />
30. ISO 259-2 : 1994 Transliterasi karakter bahasa Ibrani ke Romawi karakter - Bagian 2: Transliterasi Sederhana<br />
31. ISO 261 untuk kegunaan umum metrik Ulir sekrup . Rencana Umum<br />
32. ISO 262 Dipilih-sekrup-benang ukuran metrik untuk sekrup, baut, dan kacang-kacangan<br />
33. ISO 361 Dasar pengion simbol radiasi<br />
34. ISO 500 Pertanian traktor - Belakang-mount power take-off<br />
35. ISO 639 Kode untuk representasi nama bahasa<br />
36. ISO 639-1 Kode untuk representasi nama bahasa - Bagian 1: kode Alpha-2<br />
37. ISO 639-2 Kode untuk representasi nama bahasa - Bagian 2: kode Alpha-3<br />
38. ISO 639-3 Kode untuk representasi nama bahasa - Bagian 3: kode Alpha-3 untuk cakupan yang komprehensif dari bahasa<br />
39. ISO 639-5 Kode untuk representasi nama bahasa - Bagian 5: Alpha-3 kode untuk keluarga bahasa dan kelompok<br />
40. ISO / IEC 646 internasionalisasi 7 bit ASCII varian<br />
41. ISO 657 berguling baja bagian-Hot<br />
42. ISO 668 Seri 1 kontainer angkut -, Klasifikasi dimensi dan peringkat<br />
43. ISO 690 referensi bibliografi<br />
44. ISO 704 Terminologi kerja - Prinsip dan metode<br />
45. ISO 732 Fotografi - 120-ukuran dan ukuran film 220 - Dimensi<br />
46. ISO 764 horologi - watches Magnetic tahan<br />
47. ISO 838 Standar melubangi pengajuan ke dalam kertas<br />
48. ISO 843 : 1997 Konversi karakter Yunani ke Romawi karakter<br />
49. ISO 860 Terminologi kerja - Harmonisasi konsep dan istilah<br />
50. ISO 898 Sifat Mekanis Fasteners Terbuat dari Baja Karbon dan Baja Paduan<br />
51. ISO 898-1 Baut, sekrup dan kancing dengan kelas properti-kasar benang yang ditentukan dan ulir halus<br />
52. ISO 898-2 Kacang dengan nilai-nilai bukti yang ditentukan-Kasar thread beban<br />
53. ISO 898-5 Set berulir sekrup dan pengencang semacam itu tidak berada di bawah tegangan tarik<br />
54. ISO 898-6 Kacang dengan-bukti tertentu Fine pitch thread nilai beban<br />
55. ISO 898-7 uji torsional dan torsi minimum untuk baut dan sekrup dengan diameter nominal 1 mm sampai 10 mm<br />
56. ISO 965 untuk kegunaan umum Ulir sekrup metrik - Toleransi<br />
57. ISO 965-1 Prinsip dan data dasar<br />
58. ISO 965-2 Batas ukuran untuk tujuan umum Ulir sekrup eksternal dan internal<br />
59. ISO 965-3 Penyimpangan untuk Ulir sekrup konstruksi<br />
60. ISO 965-4 Batas ukuran hot-dip Ulir sekrup galvanis eksternal untuk kawin dengan benang sekrup internal disadap dengan toleransi posisi H atau G setelah galvanisasi<br />
61. ISO 965-5 Batas ukuran Ulir sekrup internal untuk kawin dengan panas-dip Ulir sekrup galvanis eksternal dengan ukuran maksimum h toleransi posisi sebelum galvanisasi<br />
62. ISO 999 Pedoman untuk organisasi, isi, dan presentasi dari indeks<br />
<br />
63. ISO 1000-ISO 9999<br />
64. ISO 1000 SI unit dan rekomendasi untuk penggunaan kelipatan dan unit lain tertentu<br />
65. ISO 1004 pengenalan karakter tinta magnetik<br />
66. ISO 1007 135 film format<br />
67. ISO 1028 Informasi pengolahan - Flowchart simbol<br />
68. ISO / IEC 1539 Fortran bahasa pemrograman<br />
69. ISO 1629 Mendirikan sistem istilah dan tata-nama untuk polimer<br />
70. ISO 1745 Informasi pengolahan - modus prosedur kontrol dasar untuk sistem komunikasi data<br />
71. ISO 1750 Pestisida dan bahan kimia pertanian lainnya - Nama-nama umum<br />
72. ISO 1789 kendaraan dan peralatan medis mereka. Jalan ambulans<br />
73. ISO / IEC 2022 Teknologi Informasi: Karakter struktur kode dan ekstensi teknik<br />
74. ISO 2108 standar penomoran buku internasional ( ISBN )<br />
75. ISO 2145 Penomoran divisi dan subdivisi dalam dokumen tertulis<br />
76. ISO 2162 Teknik dokumentasi produk - Springs - Bagian 1: representasi Sederhana<br />
77. ISO 2171 Sereal dan produk sereal digiling - Penentuan abu total<br />
78. ISO 2242 Fotografi - sumber Light untuk digunakan dalam eksposur sensitometric - Simulasi dari distribusi spektral pencahayaan photoflood<br />
79. ISO 2281 Air-tahan jam tangan<br />
80. ISO 2533 Atmosfer Standar<br />
81. ISO 2636 Informasi pengolahan - Konvensi untuk menggabungkan flowchart simbol dalam diagram alur<br />
82. ISO 2709 Format untuk pertukaran informasi (misalnya MARC )<br />
83. ISO 2768 standar untuk toleransi dimensi di bidang manufaktur<br />
84. ISO 3029 Fotografi - 126-ukuran cartridge - Dimensi kartrid, film dan kertas backing [ditarik 1999/03/18]<br />
85. ISO 3082 Bijih besi - Pengambilan sampel dan persiapan prosedur sampel<br />
86. ISO 3098 Teknik dokumentasi produk - Huruf - Bagian 0: Persyaratan umum<br />
87. ISO 3103 Metode menyeduh teh untuk tujuan pengujian sensori<br />
88. ISO 3166 Kode untuk representasi nama negara dan subdivisi mereka<br />
89. ISO 3166-1 Bagian 1: kode Negara<br />
90. ISO 3166-2 Bagian 2: Kode negara subdivisi<br />
91. ISO 3166-3 Bagian 3: Kode untuk menggunakan nama mantan negara<br />
92. ISO 3297 standar internasional serial number ( ISSN )<br />
93. ISO 3506 Sifat mekanis tahan korosi stainless steel pengencang<br />
94. ISO 3536 kendaraan bermotor - kaca bahan Keselamatan - Kosakata<br />
95. ISO 3537 kendaraan bermotor - kaca bahan Keselamatan - tes Mekanikal<br />
96. ISO 3538 kendaraan bermotor - kaca bahan Keselamatan - Metode untuk penentuan transmitansi surya<br />
97. ISO 3601 sistem tenaga fluida - O-rings<br />
98. ISO 3601-1 Di dalam diameter, cross-bagian, toleransi dan kode identifikasi ukuran (Baru saja di update)<br />
99. ISO 3601-2 Perumahan dimensi untuk aplikasi umum (Baru saja di update)<br />
100. ISO 3601-4 Anti-ekstrusi cincin (cincin back-up) (Baru saja di update)<br />
101. ISO 3602 Romanisasi Jepang<br />
102. ISO 3632 Kualitas Saffron<br />
103. ISO 3635 : 1981 Ukuran penunjukan pakaian - Definisi dan prosedur pengukuran tubuh<br />
104. ISO 3864 Keselamatan label<br />
105. ISO 3901 Kode Recording Standar Internasional (ISRC)<br />
106. ISO 3977 dan standar pengadaan Desain untuk sistem aplikasi turbin gas<br />
107. ISO 4074 : alam lateks karet kondom - Persyaratan dan metode uji<br />
108. ISO 4157 Sub Bagian konstruksi<br />
109. ISO 4157-1: bangunan dan bagian bangunan<br />
110. ISO 4157-2: Nomor kamar<br />
111. ISO 4157-3: pengidentifikasi kamar<br />
112. ISO 4179 pipa besi ulet dan alat kelengkapan untuk pipa tekanan dan non-tekanan - Semen lapisan mortar<br />
113. ISO 4217 Mata Uang kode<br />
114. ISO 4628 Cat dan pernis - Evaluasi penurunan pelapis - Penetapan jumlah dan ukuran cacat, dan intensitas perubahan seragam dalam penampilan<br />
115. ISO 4628-1: Pengantar umum dan sistem penunjukan<br />
116. ISO 4628-3: Penilaian derajat berkarat<br />
117. ISO / IEC 4873:1991 -bit kode 8 untuk pertukaran informasi<br />
118. ISO 4892 Plastik - Metode paparan sumber cahaya laboratorium<br />
119. ISO 5127 Informasi dan dokumentasi - Kosakata<br />
120. ISO 5167 Pengukuran aliran fluida melalui perangkat perbedaan tekanan dimasukkan dalam saluran penampang lingkaran berjalan penuh<br />
121. ISO 5167-1 Bagian 1: Prinsip umum dan persyaratan<br />
122. ISO 5167-2 Bagian 2: piring Orifice<br />
123. ISO 5167-3 Bagian 3: nozel dan Venturi nozel<br />
124. ISO 5167-4 Bagian 4: tabung Venturi<br />
125. ISO 5218 Representasi jenis kelamin manusia<br />
126. ISO 5455 Gambar teknik: sisik<br />
127. ISO 5457 Teknik dokumentasi produk - Ukuran dan tata letak gambar lembar<br />
128. ISO 5775 dan rims ban sepeda<br />
129. ISO 5800 Fotografi - negatif film warna selama masih fotografi - Penentuan kecepatan ISO<br />
130. ISO 5964 Pedoman Pembentukan dan Pengembangan thesaurus Multilingual<br />
131. ISO 5971 : 1981 Ukuran penunjukan pakaian - stoking<br />
132. ISO 6166 Efek dan instrumen keuangan yang berkaitan - efek International identifikasi sistem penomoran (ISIN)<br />
133. ISO 6194 Rotary-poros bibir-jenis segel menggabungkan elemen-elemen penyegelan elastomer<br />
134. ISO 6194-5 Identifikasi ketidaksempurnaan visual<br />
135. ISO 6344 Dilapisi abrasive - analisis ukuran butir<br />
136. ISO 6344-1 Bagian 1: Diameter butir uji distribusi<br />
137. ISO 6344-2 Bagian 2: Penentuan distribusi ukuran butiran macrogrits P12 untuk P220<br />
138. ISO 6344-3 Bagian 3: Penentuan distribusi ukuran butiran P240 microgrits untuk P2500<br />
139. ISO 6336 Perhitungan kapasitas beban memacu dan gigi heliks<br />
140. ISO 6429 teknologi informasi: Kontrol fungsi untuk karakter kode set<br />
141. ISO 6438 Dokumentasi - karakter kode Afrika ditetapkan untuk pertukaran informasi bibliografi<br />
142. ISO 6579 Mikrobiologi deteksi Salmonella spp dalam makanan dan barang makanan hewan<br />
143. ISO 6594 drainase pipa besi cor dan alat kelengkapan - Seri spigot<br />
144. ISO 6709 Standard representasi dari lintang , bujur dan ketinggian untuk lokasi titik geografis<br />
145. ISO 6946 Bangunan komponen dan elemen bangunan - ketahanan termal dan transmisi termal - Metode perhitungan<br />
146. ISO 7001 Simbol grafis - simbol informasi publik<br />
147. ISO 7002 produk makanan Pertanian - Layout untuk metode standar pengambilan sampel dari banyak<br />
148. ISO 7098 Romanisasi dari Cina<br />
149. ISO 7200 Teknik dokumentasi produk - Data bidang di blok judul dan header dokumen<br />
150. ISO 7240 deteksi kebakaran dan sistem alarm<br />
151. ISO 7372 Perdagangan data interchange<br />
152. ISO / IEC 7501-1 : 1997 Identifikasi kartu - Mesin dokumen perjalanan dibaca (Bagian 1: Mesin paspor dibaca ; Bagian 2: Machine readable visa ; Bagian 3: Mesin dokumen perjalanan dinas dibaca )<br />
153. ISO 7736 Mobil ruang instalasi radio<br />
154. ISO / IEC 7810 Identifikasi kartu - karakteristik fisik<br />
155. ISO / IEC 7811 Identifikasi kartu - Recording teknik<br />
156. ISO / IEC 7812 kartu Identifikasi - Identifikasi emiten<br />
157. ISO / IEC 7813 Teknologi informasi - Identifikasi kartu - kartu transaksi Keuangan<br />
158. ISO / IEC 7816 Identifikasi kartu - kartu sirkuit Terpadu<br />
159. ISO / IEC 7942 Graphical Kernel System<br />
160. ISO 8000 kualitas data<br />
161. Siklus ISO 8090 - Terminologi<br />
162. ISO 8180 pipa besi Ulet - Polietilena sleeving untuk aplikasi situs<br />
163. ISO 8373 Memanipulasi robot industri - Kosakata<br />
164. ISO 8402 Manajemen Mutu dan Jaminan Mutu - Kosakata<br />
165. ISO 8501-1 Persiapan baja substrat sebelum aplikasi cat dan produk terkait<br />
166. ISO 8554 Hardware untuk mebel - Syarat untuk perabotan kunci [ditarik, 1999/11/11]<br />
167. ISO 8555 Hardware untuk mebel - Syarat untuk peralatan mebel<br />
168. ISO 8559 : 1989 Garment konstruksi dan survei antropometrik - dimensi Tubuh<br />
169. ISO 8583 transaksi kartu Keuangan berasal pesan - pesan spesifikasi Interchange<br />
170. ISO 8583-1 Bagian 1: Pesan, data unsur-unsur dan nilai-nilai kode<br />
171. ISO 8583-2 Bagian 2: Aplikasi dan pendaftaran prosedur untuk Lembaga Identifikasi Codes (IIC)<br />
172. ISO 8583-3 Bagian 3: Pemeliharaan prosedur untuk pesan, elemen data dan nilai-nilai kode<br />
173. ISO 8601 dan format elemen data interchange - Informasi pertukaran - Representasi dari tanggal dan waktu<br />
174. ISO / IEC 8613 Arsitektur Dokumen Terbuka<br />
175. ISO / IEC 8632 Grafik Komputer Metafile<br />
176. ISO 8651 Sistem Graphical Kernel bahasa bindings<br />
177. ISO / IEC 8652 : Teknologi Informasi - Bahasa pemrograman - Ada<br />
178. ISO 8653 : 1986 Perhiasan - Ring-ukuran - Definisi, pengukuran dan penunjukan<br />
179. ISO 8805 Sistem Kernel grafis untuk Tiga Dimensi dan binding bahasa C adalah ISO 8806<br />
180. ISO 8806 -4 Graphical Kernel System untuk Tiga Dimensi, bindings bahasa C<br />
181. ISO 8807 : Bahasa Dari Spesifikasi Pengurutan Temporal (seroja)<br />
182. ISO / IEC 8824 Abstrak Sintaks Notasi One ( ASN.1 )<br />
183. ISO / IEC 8825 ASN.1 Encoding Aturan<br />
184. ISO 8859 bit kode karakter-8 set<br />
185. ISO 8859-1 Latin-1<br />
186. ISO 8859-2 Latin-2<br />
187. ISO 8859-3 Latin-3 atau "Eropa Selatan"<br />
188. ISO 8859-4 Latin-4 atau "Eropa Utara"<br />
189. ISO 8859-5 Sirilik<br />
190. ISO 8859-6 Arab<br />
191. ISO 8859-7 Yunani<br />
192. ISO 8859-8 Ibrani<br />
193. ISO 8859-9 Latin-5<br />
194. 8859-10 ISO Latin-6, penataan 8859-4<br />
195. ISO 8859-11 Thailand<br />
196. 8859-13 ISO Latin-7 atau "Rim Baltik"<br />
197. 8859-14 ISO Latin-8 atau "Celtic"<br />
198. 8859-15 ISO Latin-9, revisi 8859-1<br />
199. 8859-16 ISO Latin-10 bahasa Eropa Timur-Selatan dan lain-lain<br />
200. ISO 8879 Standard Generalized Markup Language (SGML)<br />
201. ISO 9000 Sistem manajemen mutu di lingkungan produksi<br />
202. ISO 9001 manajemen mutu<br />
203. ISO 9069 SGML fasilitas pendukung - SGML Document Interchange Format (SDIF)<br />
204. ISO / IEC 9075 SQL<br />
205. ISO / IEC 9126 Rekayasa perangkat lunak - Kualitas produk<br />
206. ISO 9141 Jaringan interkoneksi komputer di dalam kendaraan<br />
207. ISO 9141-2 OBD-II standar, alias 9141 carb standar<br />
208. ISO 9241 Ergonomi persyaratan untuk pekerjaan kantor dengan terminal tampilan visual<br />
209. ISO 9362 Bank Identifier Code atau sistem BIC<br />
210. ISO 9407 ukuran sepatu - Mondopoint sistem sizing dan menandai<br />
211. ISO / IEC 9541 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font<br />
212. ISO / IEC 9541-1:1991 Teknologi informasi - pertukaran informasi Font - Bagian 1: Arsitektur<br />
213. ISO / IEC 9541-2:1991 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 2: Interchange Format<br />
214. ISO / IEC 9541-3:1994 Teknologi informasi - informasi pertukaran Font - Bagian 3: representasi bentuk Glyph<br />
215. ISO 9564 Perbankan - Personal Identification Number manajemen dan keamanan<br />
216. ISO / IEC 9579 Remote akses database SQL<br />
217. ISO 9592 , ISO 9593 PHIGS (Hirarkis Interaktif Programmer Graphics System)<br />
218. ISO / IEC 9594 Teknologi Informasi - Open System Interconnection - The Directory<br />
219. ISO 9660 Informasi pengolahan - Volume dan struktur file CD-ROM untuk pertukaran informasi<br />
220. ISO / IEC 9796 Teknologi informasi - Teknik keamanan - skema tanda tangan digital memberikan pemulihan pesan<br />
221. ISO / IEC 9797 Teknologi Informasi - Teknik keamanan - Message Authentication Codes (MACS)<br />
222. ISO / IEC 9798 Teknologi informasi - Teknik keamanan - otentikasi Entitas<br />
223. ISO / IEC 9834 Teknologi informasi - Interkoneksi Sistem Terbuka - Prosedur untuk pengoperasian OSI Pendaftaran Otoritas<br />
224. ISO 9869 isolasi termal - Bangunan unsur --situ pengukuran Dalam ketahanan termal dan transmitansi termal<br />
225. ISO 9899 C bahasa pemrograman<br />
226. ISO / IEC 9945 Portable Operating System Interface ( POSIX )<br />
227. ISO 9984 Konversi karakter Georgia ke Romawi karakter<br />
228. ISO 9985 Konversi karakter Armenia ke Romawi karakter<br />
229. ISO 9992:1999 kartu transaksi Keuangan - Keamanan arsitektur sistem transaksi keuangan menggunakan kartu sirkuit terpadu<br />
230. ISO / IEC 9995 Teknologi informasi - Keyboard layout untuk dan kantor sistem teks<br />
231. ISO 9999 bantuan teknis bagi para penyandang cacat. Klasifikasi dan terminologi<br />
<br />
232. ISO 10000-ISO 19999<br />
233. ISO 10006 manajemen mutu - Panduan untuk kualitas dalam manajemen proyek<br />
234. ISO 10007 manajemen mutu - Pedoman untuk manajemen konfigurasi<br />
235. ISO 10012 sistem manajemen Pengukuran - Persyaratan untuk proses pengukuran dan alat ukur<br />
236. ISO / IEC 10021 pesan Interchange Sistem Berorientasi Teks (MOTIS)<br />
237. ISO / IEC 10026 Open System Interconnection<br />
238. ISO 10077 kinerja termal dari jendela, pintu dan jendela - Perhitungan transmitansi termal<br />
239. ISO / IEC 10089 teknologi informasi; 130 mm ditulis ulang cartridge disk optik untuk pertukaran informasi - 650 MB per cartridge<br />
240. ISO 10160 Informasi dan dokumentasi - Open System Interconnection - Interlibrary Loan Application Service Definition<br />
241. ISO 10161 Informasi dan dokumentasi - Open System Interconnection - Interlibrary Loan Application Protocol Spesifikasi<br />
242. ISO / IEC 10164 Teknologi Informasi - Open System Interconnection - Sistem Manajemen<br />
243. ISO / IEC 10179:1996 Semantik Style Dokumen dan Bahasa Spesifikasi ( DSSSL )<br />
244. ISO 10202:1991 kartu transaksi Keuangan - Keamanan arsitektur sistem transaksi keuangan menggunakan kartu sirkuit terpadu<br />
245. 10206 ISO Extended Pascal (bahasa pemrograman)<br />
246. ISO 10211 termal jembatan dalam membangun konstruksi - arus panas dan suhu permukaan - perhitungan Detil<br />
247. ISO 10279 BASIC bahasa pemrograman<br />
248. ISO 10303 sistem otomatisasi Industri dan integrasi - Produk representasi data dan pertukaran. Dikenal sebagai LANGKAH, standar untuk Pertukaran data Produk<br />
249. ISO 10383 Sekuritas dan instrumen keuangan yang berkaitan - Kode untuk pertukaran dan identifikasi pasar (MIC)<br />
250. ISO 10487 Connections untuk stereo mobil penumpang<br />
251. ISO 10628 untuk tanaman Flow diagram proses<br />
252. ISO 10646 Universal Character Set (setara dengan Unicode karakter 'set)<br />
253. ISO 10664 Hexalobular fitur mengemudi internal untuk baut dan sekrup - Torx kepala sekrup<br />
254. ISO 10957 Informasi dan dokumentasi - International Standard Music Number (ISMN)<br />
255. ISO 10962 Sekuritas dan instrumen keuangan yang berkaitan - Klasifikasi Instrumen Keuangan (CFI code)<br />
256. ISO 10993 Biologi evaluasi perangkat medis<br />
257. ISO 10993-1 Evaluasi dan pengujian dalam proses manajemen risiko<br />
258. ISO 10993-2 Hewan persyaratan kesejahteraan<br />
259. ISO 10993-3 Pengujian genotoxicity, carcinogenicity dan toksisitas reproduksi<br />
260. ISO 10993-4 Pemilihan tes untuk interaksi dengan darah<br />
261. ISO 10993-5 Pengujian in vitro sitotoksisitas<br />
262. ISO 10993-6 Pengujian efek lokal setelah implantasi<br />
263. ISO 10993-7 residual sterilisasi Etilena oksida<br />
264. ISO 10993-8 Seleksi dan kualifikasi bahan referensi untuk tes biologis [ditarik 2003/12/15]<br />
265. ISO 10993-9 Kerangka untuk identifikasi dan kuantifikasi potensi produk degradasi<br />
266. ISO 10993-10 Pengujian iritasi dan sensitisasi kulit<br />
267. ISO 10993-11 Pengujian toksisitas sistemik<br />
268. ISO 10993-12 Preparasi sampel dan bahan referensi<br />
269. ISO 10993-13 Identifikasi dan kuantifikasi produk degradasi dari perangkat medis polimer<br />
270. ISO 10993-14 Identifikasi dan kuantifikasi produk degradasi dari keramik<br />
271. ISO 10993-15 Identifikasi dan kuantifikasi produk degradasi dari logam dan paduan<br />
272. ISO 10993-16 Toxicokinetic studi desain untuk produk degradasi dan leachables<br />
273. ISO 10993-17 Pembentukan batas yang diijinkan untuk zat leachable<br />
274. ISO 10993-18 karakterisasi bahan kimia<br />
275. ISO 10993-19 -kimia, morfologi dan topografi Karakterisasi Fisiko bahan<br />
276. ISO 10993-20 Prinsip dan metode untuk pengujian immunotoxicology perangkat medis<br />
277. ISO 11064 ergonomis desain pusat kontrol<br />
278. ISO 11064-1:2000 Bagian 1: Prinsip untuk desain pusat kontrol<br />
279. ISO 11064-2:2000 Bagian 2: Prinsip untuk pengaturan suite kontrol<br />
280. ISO 11064-3:1999 Bagian 3: Pengendalian ruang tata letak ISO 11064-3:1999 / Kor 1:2002<br />
281. ISO 11064-4:2004 Bagian 4: Tata letak dan dimensi workstation<br />
282. ISO 11064-5:2008 Bagian 5: Menampilkan dan kontrol<br />
283. ISO 11064-6:2005 Bagian 6: Persyaratan Lingkungan untuk pusat-pusat kontrol<br />
284. ISO 11064-7:2006 Bagian 7: Prinsip untuk evaluasi pusat-pusat kontrol<br />
285. ISO / IEC 11172 MPEG-1<br />
286. ISO 11170 : 2003 Daya hidrolik fluida - Filter elemen - Urutan tes untuk memverifikasi karakteristik kinerja<br />
287. ISO / IEC 11179 Teknologi Informasi - Registry artikel (MDR)<br />
288. ISO / IEC 11179-1:2004 Bagian 1: Kerangka Kerja<br />
289. ISO / IEC 11179-2:2005 Bagian 2: Klasifikasi<br />
290. ISO / IEC 11179-3:2003 Bagian 3: metamodel Registry dan atribut dasar<br />
291. ISO / IEC 11179-4:2004 Bagian 4: Perumusan definisi data<br />
292. ISO / IEC 11179-5:2005 Bagian 5: Penamaan dan prinsip-prinsip identifikasi<br />
293. ISO / IEC 11179-6:2005 Bagian 6: Pendaftaran<br />
294. ISO 11180 Pos pengalamatan [Ditarik, 2004-01-15]<br />
295. ISO / IEC 11404 : 1996 Bahasa-independen datatypes (Lihat juga tipe data tujuan Umum )<br />
296. ISO 11446 : 2004 Konektor untuk sambungan listrik penarik dan kendaraan ditarik --kutub konektor 13 untuk kendaraan dengan suplai tegangan nominal 12 V<br />
297. ISO 11469:2000 Plastik - Generik identifikasi dan penandaan produk plastik<br />
298. ISO 11521 Digantikan oleh ISO 15022<br />
299. ISO / IEC 11578:1996 Teknologi informasi - Open System Interconnection - pemanggilan prosedur jarak jauh (RPC)<br />
300. ISO 11783 alias. IsoBus - J1939 berbasis protokol komunikasi untuk industri pertanian<br />
301. ISO / IEC 11801 Teknologi informasi - kabel Generik untuk bangunan pelanggan<br />
302. ISO 11898 kendaraan bermotor - Controller area network (CAN)<br />
303. ISO 12006 Konstruksi bangunan. Organisasi informasi tentang konstruksi<br />
304. ISO 12207 siklus proses Software<br />
305. ISO 12639 Grafis teknologi - prepress pertukaran data digital - Tag Format file gambar untuk teknologi image ( TIFF / TI)<br />
306. ISO 12641 Grafis teknologi - prepress digital pertukaran data - Warna target untuk kalibrasi scanner masukan<br />
307. ISO 13239 tingkat tinggi data link control (HDLC) prosedur<br />
308. ISO / IEC 13249 SQL multimedia dan paket aplikasi<br />
309. ISO / IEC 13250 Topic peta<br />
310. ISO 13346 Volume dan struktur file write-sekali dan media ditulis ulang, yang UDF didasarkan<br />
311. ISO 13370 kinerja termal bangunan - Heat transfer via tanah - Metode Perhitungan<br />
312. ISO 13406 Ergonomi persyaratan untuk bekerja dengan tampilan visual berdasarkan panel datar<br />
313. ISO 13406-1:1999 Bagian 1: Pendahuluan<br />
314. ISO 13406-2 : 1002 Bagian 2: Persyaratan Ergonomi untuk display panel datar<br />
315. ISO 13407:1999 proses desain Manusia-berpusat untuk sistem interaktif<br />
316. 13.450 ISO 110 film format<br />
317. ISO 13485:2003 Medical Devices - Sistem manajemen mutu - Persyaratan untuk tujuan peraturan<br />
318. ISO 13490 Teknologi informasi: Volume dan struktur file read-only dan menulis-sekali media compact disk untuk pertukaran informasi<br />
319. ISO 13567 / 1 sampai 3 Teknis dokumentasi produk; Organisasi dan penamaan lapisan untuk -dibantu desain Komputer (CAD)<br />
320. ISO / IEC 13568:2002 Teknologi Informasi - Z Notasi Formal Spesifikasi - Sintaks, Jenis Sistem dan Semantik<br />
321. ISO 13616 Layanan Keuangan - nomor rekening bank Internasional (IBAN)<br />
322. ISO 13628 - Desain Dan Operasi Sistem Produksi Subsea<br />
323. ISO 13628-1 - Bagian 1: Persyaratan Umum dan Rekomendasi<br />
324. ISO 13628-2 - Bagian 2: Sistem Pipa tak terikat Fleksibel Untuk Subsea Dan Kelautan<br />
325. ISO 13628-3 - Bagian 3: Melalui flowline (TfL) sistem<br />
326. ISO 13628-4 - Bagian 4: Subsea kepala sumur dan peralatan pohon<br />
327. ISO 13628-5 - Bagian 5: umbilical Subsea<br />
328. ISO 13628-6 - Bagian 6: Sistem Kontrol Produksi Subsea<br />
329. ISO 13628-7 - Bagian 7: Penyelesaian / workover Riser Sistem<br />
330. ISO 13628-8 - Bagian 8: Kendaraan Operated jarak jauh (ROV) Interface Pada Subsea<br />
331. ISO 13628-9 - Bagian 9: jarak jauh Tool Dioperasikan (busuk) Sistem Intervensi<br />
332. ISO 13628-10 - Bagian 10: Spesifikasi Untuk Pipa Fleksibel Berikat<br />
333. ISO 13628-11 - Bagian 11: Sistem Pipa Fleksibel untuk Subsea dan Aplikasi Kelautan<br />
334. ISO 13849-1 Keselamatan Mesin, Keselamatan terkait bagian dari sistem kontrol, prinsip-prinsip umum untuk desain<br />
335. ISO / IEC 13818 MPEG-2<br />
336. ISO 13837 kendaraan bermotor - kaca bahan Keselamatan - Metode untuk penentuan transmitansi surya<br />
337. ISO 14000 Standar Manajemen Lingkungan di lingkungan produksi<br />
338. ISO 14001 Manajemen Lingkungan<br />
339. ISO 14064 Greenhouse Gases<br />
340. ISO 14223 Radiofrequency [ sic identifikasi] hewan - Advanced transponder<br />
341. ISO 14230 Jalan kendaraan - Sistem Diagnostik - Kata Kunci Protokol 2000<br />
342. ISO 14230-1 Lapisan fisik<br />
343. ISO 14230-2 Data link layer<br />
344. ISO 14230-3 lapisan Aplikasi<br />
345. ISO 14230-4 Persyaratan untuk sistem emisi terkait<br />
346. ISO / IEC 14443 Identifikasi kartu - Contactless sirkuit terpadu (s) kartu - kartu Kedekatan<br />
347. ISO / IEC 14496 MPEG-4<br />
348. ISO 14644 Standar Cleanrooms dan lingkungan terkendali terkait<br />
349. ISO 14644-1:1999 Klasifikasi Kebersihan Udara<br />
350. ISO 14644-2:2000 Pengujian dan Monitoring untuk membuktikan Kepatuhan<br />
351. ISO 14644-3:2005 Metrologi & Test Metode<br />
352. ISO 14644-4:2001 Desain, Konstruksi dan Start-up<br />
353. ISO 14644-5:2004 Operasi<br />
354. ISO 14644-6:2007 Kosakata<br />
355. ISO 14644-7:2004 separatis Devices<br />
356. ISO 14644-8:2006 Klasifikasi Pencemaran Udara Molekular<br />
357. ISO 14644-9 Bersihkan Permukaan<br />
358. ISO 14651 Teknologi informasi: International string pemesanan dan perbandingan<br />
359. ISO 14698 Standar<br />
360. ISO-14698-1 Bio-kontaminasi Control - Prinsip-prinsip Umum<br />
361. ISO-14698-2 Evaluasi & Interpretasi Bio-kontaminasi Data<br />
362. ISO 14750 Teknologi informasi - Open Distributed Processing - Interface Definition Language<br />
363. ISO / IEC 14755 Input metode untuk memasukkan karakter unicode dari ISO / IEC 10646<br />
364. ISO 14855-1:2005 Biodegradasi Aerobik dalam kondisi komposting terkendali<br />
365. ISO 14855-2:2007 Biodegradasi Aerobik di bawah kondisi pengomposan dikendalikan dengan pengukuran gravimetri karbon dioxid<br />
366. ISO / IEC 14882 Bahasa Pemrograman - C + +<br />
367. ISO 14915 Software ergonomi untuk pengguna multimedia interface<br />
368. ISO 14915-1:2002 Bagian 1: Prinsip Desain dan kerangka<br />
369. ISO 14915-2:2003 Bagian 2: Multimedia navigasi dan kontrol<br />
370. ISO 14915-3:2002 Bagian 3: Media seleksi dan kombinasi<br />
371. ISO 14971:2007 Medical Devices - Penerapan Manajemen Risiko Untuk Alat Kesehatan<br />
372. ISO / IEC 14977 Extended Backus-Naur Form ( EBNF )<br />
373. ISO 15000 Elektronik bisnis eXtensible Markup Language ebXML<br />
374. ISO 15000-1:2004 Bagian 1: Kolaborasi-protokol profil dan spesifikasi kesepakatan (ebCPP)<br />
375. ISO 15000-2:2004 Bagian 2: Message spesifikasi layanan (ebMS)<br />
376. ISO 15000-3:2004 Bagian 3: Registry informasi spesifikasi model (ebRIM)<br />
377. ISO 15000-4:2004 Bagian 4: jasa Registry spesifikasi (ebRS)<br />
378. ISO 15000-5:2005 Bagian 5: ebXML Core Komponen Spesifikasi Teknis, Versi 2.01 (ebCCTS)<br />
379. ISO 15022 Efek: Skema untuk pesan (Data Lapangan Kamus)<br />
380. ISO 15082 kendaraan bermotor - Pengujian untuk plastik yang kaku keselamatan bahan glazur<br />
381. ISO 15099 kinerja termal dari jendela, pintu dan perangkat naungan - perhitungan Detil<br />
382. ISO 15112 Gas alam - Energi penentuan<br />
383. ISO 15189 Medical laboratorium - Persyaratan khusus untuk kualitas dan kompetensi<br />
384. ISO 15288 Sistem rekayasa - siklus hidup Sistem proses<br />
385. ISO 15289 Sistem dan rekayasa perangkat lunak - Isi sistem dan siklus hidup perangkat lunak produk informasi proses (Dokumentasi)<br />
386. ISO / IEC 15291 : Teknologi informasi - Bahasa pemrograman - Ada Semantic Spesifikasi Interface ( ASIS )<br />
387. ISO 15403 Gas alam - gas alam untuk digunakan sebagai bahan bakar dikompresi untuk kendaraan<br />
388. ISO 15403-1 Penunjukan kualitas<br />
389. ISO / IEC 15408 Common Criteria - Evaluasi Kriteria untuk Teknologi Keamanan Informasi<br />
390. ISO / IEC 15434 Teknologi informasi - Otomatis Identifikasi dan Data Capture Teknik - Sintaks untuk High-Kapasitas ADC Media. Sebagai contoh: Data Matrix 2D barcode<br />
391. ISO / IEC 15.444 JPEG 2.000<br />
392. ISO / IEC 15445:2000 ISO HTML, merupakan subset dari Hypertext Markup Language ( HTML ) 4<br />
393. ISO / IEC 15504 Kerangka penilaian proses perangkat lunak, juga dikenal sebagai SPICE (Software Process Peningkatan dan Penetapan Kemampuan)<br />
394. ISO 15614-13:2002 Spesifikasi dan kualifikasi prosedur pengelasan untuk pengujian bahan-prosedur Pengelasan logam<br />
395. ISO 15686 Layanan kehidupan perencanaan untuk pekerjaan konstruktif dalam 10 bagian<br />
396. ISO / IEC 15693 Identifikasi kartu - Contactless sirkuit terpadu (s) kartu - kartu Sekitar<br />
397. ISO 15706 Audiovisual Nomor Standar Internasional<br />
398. ISO 15707 Standar Kode Pekerjaan Musik Internasional<br />
399. ISO 15836 The Dublin Core metadata elemen mengatur<br />
400. ISO 15897 Standar untuk pendaftaran baru locales POSIX dan charmaps POSIX<br />
401. ISO 15924 Kode untuk representasi nama skrip<br />
402. ISO 15930 Grafis teknologi - prepress digital pertukaran data menggunakan PDF<br />
403. ISO / IEC 15948:2003 Portable Network Graphics (PNG)<br />
404. ISO 15970 Gas alam - Pengukuran sifat - sifat volumetrik: densitas, tekanan, temperatur dan kompresi faktor<br />
405. ISO 15971 gas alam. Pengukuran sifat. Kalori nilai dan indeks Wobbe<br />
406. ISO / IEC 16500 Generik Sistem Digital Audio-Visual DAVIC<br />
407. ISO 16071:2003 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Pedoman aksesibilitas untuk antarmuka manusia-komputer<br />
408. Gempa-ISO 16134 dan desain amblesan-tahan pipa besi ulet<br />
409. ISO 16232 kendaraan bermotor - Kebersihan komponen sirkuit fluida<br />
410. ISO 16232-8 Partikel alam penentuan dengan analisis mikroskopis<br />
411. ISO 16232-9 Partikel ukuran dan penghitungan oleh partikel cahaya otomatis kepunahan counter<br />
412. ISO 16232-10 Ekspresi hasil<br />
413. ISO / IEC 16262 ECMAScript<br />
414. ISO 16549 Tekstil - Ketidakrataan benang tekstil - Kapasitansi metode<br />
415. ISO 16.750 kendaraan bermotor - Kondisi lingkungan dan pengujian untuk peralatan listrik dan elektronik<br />
416. ISO / TS 16949 Sistem manajemen mutu - Persyaratan khusus untuk penerapan ISO 9001:2000 untuk produksi otomotif dan bagian layanan organisasi yang relevan<br />
417. ISO 16982:2002 Ergonomi manusia-sistem interaksi, metode Usability mendukung desain yang berpusat pada manusia<br />
418. ISO / IEC 17020:1998 Persyaratan umum pengoperasian berbagai jenis lembaga melakukan inspeksi<br />
419. ISO / IEC 17024:2003 menetapkan persyaratan untuk badan sertifikasi orang-orang terhadap persyaratan tertentu, termasuk pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi personil<br />
420. ISO / IEC 17025 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi<br />
421. ISO 17202 Tekstil - Cara uji antihan benang pintal tunggal - menguraikan / metode retwist<br />
422. ISO 17776: Petroleum Industri<br />
423. ISO / IEC 17799 Informasi Teknologi: Kode praktik untuk manajemen keamanan informasi<br />
424. ISO / IEC 17894 Kapal dan teknologi kelautan - aplikasi Komputer - Prinsip-prinsip umum untuk pengembangan dan penggunaan aplikasi PES di laut<br />
425. ISO / IEC 18000 Teknologi Informasi AIDC Teknik-RFID (Radio Frequency Identification) untuk Manajemen Item - Interface Udara<br />
426. 18000-1 Bagian 1 - Parameter Generik untuk Air Interface untuk Frekuensi Global Diterima<br />
427. 18000-2 Bagian 2 - Parameter untuk Air Antarmuka Komunikasi di bawah 135 kHz<br />
428. 18000-3 Bagian 3 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara di 13,56 MHz<br />
429. 18000-4 Bagian 4 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara pada 2,45 GHz<br />
430. 18000-5 Bagian 5 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi Udara di 5,8 GHz (Ditarik)<br />
431. 18000-6 Bagian 6 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi udara sebesar 860 sampai 960 MHz<br />
432. 18000-7 Bagian 7 - Parameter untuk Antarmuka Komunikasi udara di 433 MHz<br />
433. ISO / IEC 18004: QR Code Standardisasi<br />
434. ISO / IEC 18009 : Teknologi informasi - Bahasa pemrograman - Ada : Kesesuaian penilaian prosesor bahasa ( ACATS )<br />
435. ISO / IEC 18013 Teknologi informasi - Identifikasi Pribadi - compliant SIM-ISO<br />
436. ISO / IEC 18013-1:2005 (E) Bagian 1: karakteristik fisik dan data dasar yang ditetapkan<br />
437. ISO / IEC 18013-2:2008 (E) Bagian 2: Machine-readable teknologi<br />
438. ISO / IEC 18013-3:2009 (E) Bagian 3: kontrol akses, otentikasi dan validasi integritas<br />
439. ISO / IEC 18014 Teknologi informasi - Teknik keamanan - Time-stamping jasa<br />
440. ISO / IEC 18023:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS -<br />
441. ISO / IEC 18023-1:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 1: Spesifikasi Fungsional<br />
442. ISO / IEC 18023-2:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 2: Abstrak format pengiriman<br />
443. ISO / IEC 18023-3:2006 (E) Teknologi informasi - SEDRIS - Bagian 3: binary encoding format pengiriman<br />
444. ISO / IEC 18024-4:2006 (E) Teknologi informasi - binding bahasa SEDRIS - Bagian 4: C<br />
445. ISO / IEC 18025:2005 (E) Teknologi informasi - Lingkungan Coding Data Spesifikasi (EDC)<br />
446. ISO / IEC 18026:2006 (E) Teknologi informasi - Spasial Reference Model (SRM)<br />
447. ISO / IEC 18033 Teknologi informasi - Teknik keamanan - algoritma Enkripsi<br />
448. Bagian 1: Umum<br />
449. Bagian 2: cipher Asymmetric<br />
450. Bagian 3: Blok cipher<br />
451. Bagian 4: Stream cipher<br />
452. ISO / IEC 18041-4:2005 (E) Teknologi informasi - EDC bahasa binding - Bagian 4: C<br />
453. ISO / IEC 18042-4:2006 (E) Teknologi informasi - Spasial Reference Model (SRM) binding bahasa - Bagian 4: C<br />
454. ISO / IEC 18092 Teknologi informasi - Telekomunikasi dan pertukaran informasi antara sistem - Dekat Bidang Komunikasi - Antarmuka dan Protokol (NFCIP-1)<br />
455. ISO 18152:2003 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Spesifikasi untuk proses penilaian masalah manusia-sistem<br />
456. ISO 18185: Wireless standar untuk segel elektronik aktif menggunakan RFID (Radio Frequency Identification)<br />
457. ISO 18245 standar mengenai penugasan Kategori Merchant Codes (PKS) di bidang jasa keuangan ritel<br />
458. ISO 18529:2000 Ergonomi interaksi manusia-sistem, Manusia yang berpusat pada proses deskripsi siklus hidup (tersedia dalam bahasa Inggris saja)<br />
459. ISO 18629 standar Proses Spesifikasi Bahasa (PSL)<br />
460. ISO 19005 manajemen Dokumen - dokumen format file Elektronik untuk pengawetan jangka panjang<br />
461. ISO 19011 menyediakan panduan standar kualitas dan lingkungan manajemen sistem audit<br />
462. ISO 19092-1 Keuangan Jasa - Keamanan - Bagian 1: Keamanan kerangka<br />
463. ISO 19092-2 Keuangan Jasa - Keamanan - Bagian 2: Message sintaks dan persyaratan kriptografi<br />
464. ISO 19101 Informasi Geografis: Referensi model<br />
465. ISO 19105 Geographic Information: Kesesuaian dan pengujian<br />
466. ISO 19107 Informasi Geografis: skema Spasial<br />
467. ISO 19108 Informasi Geografis: skema Temporal<br />
468. ISO 19109 Informasi Geografis: Aturan untuk Skema Aplikasi<br />
469. ISO 19110 Informasi Geografis: Fitur metodologi katalog<br />
470. ISO 19111 Informasi Geografis: referensi Spasial dengan koordinat<br />
471. ISO 19111 Informasi Geografis: referensi Spasial menurut pengenal<br />
472. ISO 19113 Informasi Geografis: prinsip-prinsip Kualitas<br />
473. ISO 19114 Informasi Geografis: prosedur evaluasi Kualitas<br />
474. ISO 19115 Informasi Geografis: Metadata<br />
475. ISO 19123 Informasi Geografis: skema Cakupan<br />
476. ISO 19128 Informasi Geografis: Web Service Map<br />
477. ISO 19131 Informasi Geografis: Data spesifikasi produk<br />
478. ISO 19136 Informasi Geografis: Geografi Markup Language<br />
479. ISO 19439 Kerangka pemodelan perusahaan<br />
480. Membangun ISO 19440 untuk perusahaan pemodelan<br />
481. ISO / IEC 19501 Unified Modeling Language (UML)<br />
482. ISO / IEC 19502 Meta-Obyek Fasilitas (Depkeu)<br />
483. ISO / IEC 19503 XML Metadata Interchange (XMI)<br />
484. ISO / IEC 19757 Schema Dokumen Definisi Bahasa ( DSDL )<br />
485. ISO / IEC 19757-2 FDIC Reguler-tata bahasa berbasis validasi RILEKS NG<br />
486. ISO / IEC 19757-3 berbasis validasi Peraturan - Schematron<br />
487. ISO / IEC 19757-4 berbasis Validasi Namespace pengirim Bahasa (NVDL)<br />
488. ISO / IEC 19770 Teknologi Informasi - Software manajemen aset<br />
489. ISO / IEC 19785 Biometric Efek Common Format Framework (CBEFF 2.0)<br />
490. ISO / IEC 19790 Keamanan persyaratan untuk kriptografi modul (lihat juga FIPS 140 )<br />
491. ISO / IEC 19794 Teknologi informasi - Biometric data interchange format<br />
492. ISO / IEC 19794-1 : 2006 Bagian 1: Kerangka Kerja<br />
493. ISO / IEC 19794-2 : 2005 Bagian 2: Finger hal kecil data<br />
494. ISO / IEC 19794-3 : 2006 Bagian 3: spektral pola data Jari<br />
495. ISO / IEC 19794-4 : 2005 Bagian 4: Finger data gambar<br />
496. ISO / IEC 19794-5 : 2005 Bagian 5: Wajah data gambar<br />
497. ISO / IEC 19794-6 : 2005 Bagian 6: Iris data gambar<br />
498. ISO / IEC 19794-7 : 2007 Bagian 7: Signature / tanda data time series<br />
499. ISO / IEC 19794-8 : 2006 Bagian 8: Finger pola data rangka<br />
500. ISO / IEC 19794-9 : 2007 Bagian 9: Vascular data gambar<br />
501. ISO / IEC 19794-10 : 2007 Bagian 10: siluet geometri data Tangan<br />
502. ISO 20000-ISO 29999<br />
503. ISO / IEC 20000:2005 IT Service Management System (berdasarkan BS15000)<br />
504. ISO 20022 Layanan Keuangan - universal skema keuangan industri pesan<br />
505. ISO / IEC TR 20943 Teknologi informasi - Prosedur untuk mencapai konsistensi registri konten metadata<br />
506. ISO / IEC TR 20943-1:2003 Bagian 1: elemen Data<br />
507. ISO / IEC TR 20943-3:2004 Bagian 3: Nilai domain<br />
508. ISO / IEC 21000 Teknologi informasi - Multimedia kerangka (MPEG-21)<br />
509. ISO / IEC 21481 Teknologi informasi - Telekomunikasi dan pertukaran informasi antara sistem - Near Field Communication Interface dan Protokol -2 (NFCIP-2)<br />
510. ISO 21482 -radiasi pengion peringatan - simbol Tambahan<br />
511. ISO 22000 sistem manajemen keselamatan Makanan - Persyaratan untuk organisasi dalam rantai makanan<br />
512. ISO / TS 22003 sistem manajemen keselamatan Makanan - Persyaratan lembaga audit dan sertifikasi sistem manajemen keamanan pangan<br />
513. ISO 22093 sistem otomatisasi Industri dan integrasi - kontrol Fisik perangkat - Dimensi Ukuran Interface Standard (DMIS)<br />
514. ISO 22241: Diesel engine - NOx pengurangan agen AUS 32<br />
515. ISO 22241-1: Persyaratan Mutu<br />
516. ISO 22241-2: Cara uji<br />
517. ISO 22241-3: Penanganan, transportasi dan penyimpanan<br />
518. ISO / IEC TR 22250 Reguler Bahasa deskripsi untuk XML - ( RILEKS )<br />
519. ISO IEC TR / 22250-1:2002 RILEKS Core<br />
520. ISO / PAS 22399:2007 Jaminan sosial - Pedoman untuk kesiapan insiden dan kontinuitas manajemen operasional<br />
521. ISO 22716:2007: Kosmetika<br />
522. ISO / IEC 23003-1: MPEG Surround (alias MPEG-D)<br />
523. ISO / IEC 23270:2003 C # bahasa pemrograman<br />
524. ISO / IEC 23360 Linux Standard Base (LSB) 3.1 spesifikasi inti (dalam publikasi pada 2005-12)<br />
525. ISO / IEC 23360-1 - Bagian 1: Spesifikasi Generik<br />
526. ISO / IEC 23360-2 - Bagian 2: Spesifikasi untuk arsitektur ia32<br />
527. ISO / IEC 23360-3 - Bagian 3: Spesifikasi untuk IA64 arsitektur<br />
528. ISO / IEC 23360-4 - Bagian 4: Spesifikasi untuk arsitektur AMD64<br />
529. ISO / IEC 23360-5 - Bagian 5: Spesifikasi PPC32 arsitektur<br />
530. ISO / IEC 23360-6 - Bagian 6: Spesifikasi ppc64 arsitektur<br />
531. ISO / IEC 23360-7 - Bagian 7: Spesifikasi untuk arsitektur S390<br />
532. ISO / IEC 23360-8 - Bagian 8: Spesifikasi S390X arsitektur<br />
533. ISO 23733 Tekstil - chenille benang - Metode pengujian untuk penentuan densitas linier<br />
534. ISO 23950 Perpustakaan standar ANSI / NISO Z39.50 - Protokol untuk mencari dan mengambil informasi, biasanya dari catatan bibliografi<br />
535. ISO / IEC 24707:2007 Teknologi informasi - Common Logic (CL): sebuah kerangka kerja untuk sebuah keluarga berbasis bahasa logika<br />
536. ISO / IEC 24727 Identifikasi kartu - kartu sirkuit terpadu interface pemrograman<br />
537. ISO / IEC 24727-1 - Bagian 1: Arsitektur<br />
538. ISO / IEC 24727-2 - Bagian 2: kartu antarmuka Generik<br />
539. ISO / IEC 24727-3 - Bagian 3: Antarmuka Aplikasi<br />
540. ISO / IEC 24727-4 - Bagian 4: Application programming interface (API) administrasi<br />
541. ISO / IEC 24727-5 CD - Bagian 5: Pengujian<br />
542. ISO / IEC 24727-6 FCD - Bagian 6: Prosedur Pendaftaran wewenang untuk protokol otentikasi untuk interoperabilitas<br />
543. ISO / IEC 24744 : 2007 Rekayasa Perangkat Lunak - Metamodel untuk Metodologi Pengembangan<br />
544. ISO / IEC 24762:2008 Teknologi Informasi - Teknik Keamanan - Panduan untuk teknologi komunikasi informasi dan layanan pemulihan bencana<br />
545. ISO / IEC DIS 25961 Praktik yang direkomendasi untuk Keterangan arsitektur Perangkat Lunak Sistem-Intensif. Lihat IEEE 1471<br />
546. ISO 26000 Panduan tanggung jawab sosial<br />
547. ISO / IEC 26300 OpenDocument Format (ODF)<br />
548. ISO / IEC 27000-seri sistem manajemen keamanan informasi keluarga standar<br />
549. ISO / IEC 27000 sistem informasi manajemen keamanan - Ikhtisar dan kosa kata<br />
550. ISO / IEC 27001 sistem informasi manajemen keamanan - Persyaratan<br />
551. ISO / IEC 27002 Tata cara pelaksanaan manajemen keamanan informasi<br />
552. ISO / IEC 27003 sistem manajemen keamanan informasi petunjuk pelaksanaan tugas<br />
553. ISO / IEC 27004 keamanan informasi manajemen - Pengukuran<br />
554. ISO / IEC 27005 keamanan informasi manajemen risiko<br />
555. ISO / IEC 27006 Persyaratan lembaga audit dan sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi<br />
556. ISO / IEC 27007 Pedoman audit keamanan sistem informasi manajemen<br />
557. ISO / IEC 27011 Informasi pedoman manajemen keamanan bagi organisasi telekomunikasi berdasarkan ISO / IEC 27002<br />
558. ISO / PAS 28000 - Spesifikasi untuk sistem manajemen keamanan pada rantai pasokan<br />
559. ISO / PAS 28004 - Pedoman untuk implementasi ISO / PAS 28000<br />
560. ISO / IEC 29119 Uji Perangkat Lunak [4]<br />
561. ISO / IEC 29119-1 - Bagian 1: Konsep & kosakata<br />
562. ISO / IEC 29119-2 - Bagian 2: Proses Uji<br />
563. ISO / IEC 29119-3 - Bagian 3: Uji Dokumentasi<br />
564. ISO / IEC 29119-4 - Bagian 4: Teknik uji<br />
565. ISO / IEC 29500 Office Open XML<br />
566. ISO / IEC 29500-1 - Bagian 1: Fundamental dan Referensi Markup Language<br />
567. ISO / IEC 29500-2 - Bagian 2: Konvensi Kemasan Buka<br />
568. ISO / IEC 29500-3 - Bagian 3: Kompatibilitas Markup dan Ekstensibilitas<br />
569. ISO / IEC 29500-4 - Bagian 4: Fitur Migrasi Transisi<br />
<br />
570. ISO 30000-ISO 39999<br />
571. ISO 31000 manajemen risiko<br />
572. ISO 32000 Document management - Portable document format<br />
573. ISO / IEC 38500 tata kelola teknologi informasi<br />
574. ISO 80000<br />
575. ISO / IEC 80000 Besaran dan satuan<br />
<br />
OHSAS 18000<br />
Kegiatan ekonomi dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung luasnya pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.<br />
Sejak tahun 1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi definisi mengenai kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi dari kesehatan kerja (occupational health) adalah, "Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man to his job."<br />
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.<br />
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.<br />
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.<br />
Intepreting & Documenting of ISO 9001 with IWA-2: Guidelines for The Application of QMS ISO 9001 in Education<br />
Tujuan<br />
• Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001<br />
• Memahami kebijakan-kebijakan Lembaga Pendidikan yang perlu dituangkan dalam dokumen SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
• Memahami langkah-langkah untuk membentuk dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
• Memahami kebutuhan sumber daya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2<br />
• Memahami bentuk-bentuk implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan<br />
• Memahami “Continuous Quality Improvement” dalam implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan<br />
• Memahami proses sertifikasi dan lembaga sertifikasi Sistem Manajemen Mutu di Indonesia & Internasional<br />
<br />
<br />
Pengertian<br />
1. Plan (Rencanakan)<br />
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.<br />
2. Do (Kerjakan)<br />
Implementasi proses.<br />
3. Check (Cek)<br />
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.<br />
4. Act (Tindak lanjuti)<br />
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.<br />
<br />
SIKLUS DEMING<br />
By Paul Arveson Dengan Arveson Paulus<br />
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *:<br />
1. PLAN /RENCANA: memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil<br />
2. DO /Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya<br />
3. CHECK /PERIKSA: Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan<br />
4. ACT / Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses<br />
Deming dapat digambarkan sebagai berikut:<br />
Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus PDCA bersarang:<br />
Ini ‘roda dalam roda’ menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan.<br />
<br />
8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU versi ISO<br />
• Prinsip ini berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality Management and Quality Assuransce<br />
• Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000<br />
• Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )<br />
Delapan Prinsip tersebut yaitu :<br />
1. Customer Focused Organisation<br />
2. Leadership<br />
3. Involvement of People<br />
4. Process Aproach<br />
5. System Approach to Management<br />
6. Continual Improvement<br />
7. Factual Approach to Decision Making<br />
8. Mutually Beneficial Supplier-Relationshippenjaga kedamaianhttp://www.blogger.com/profile/07488451672120742025noreply@blogger.com0