Halaman

Jumat, 21 Januari 2011

M. DZAKI FATHONI 224308033


TUGAS MANAJEMEN MUTU I
OLEH     M. Dzaki Fathoni              224308033

1.       Mutu (Quality)
·         Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.
·         Totalitas dari bentuk dan karakteristik suatu produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakannya.
·         Cocok dengan maksudnya, sesuai dengan persyaratan. Produk didesain dan dibuat untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Menurut Zeithami (1990) Sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima / peroleh.
Menurut Tjiptono (2004) Terpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.
2.       Standar
adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.

3.       Kepuasan pelanggan
·         Persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan pelanggan.
·         Menurut Brown (1992) Suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk & jasa.
·         Menurut Wells dan Prensky (1996) Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu sikap konsumen terhadap produk & jasa sebagai hasil dari evaluasi konsumen berdasarkan pelanggan konsumen setelah menggunakan produk & jasa.

4.       Pelanggan (Customers)
·         Setiap orang yang dipengaruhi produk atau proses. Pelanggan terdiri dari pelanggan eksternal ( external customers) dan pelanggan internal (internal customers).
·         Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa

5.       Organisasi
Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang.
Organisasi atau orang yang Menerima produk atau jasa

6.       Pemasok
·         Pihak yang bertanggung jawab untuk produk, proses atau jasa dan dapat meyakinkan bahwa kepastian mutu (Quality assurance) dilaksanakan. Definisi ini dapat diberlakukan untuk pabrikan, distributor, importer, perakit, organisasi jasa dan lain-lain.
·         Organisasi atau orang yang menyediakan produk atau jasa.

7.       Manajemen Mutu
·         Aspek dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan dan menerapkan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang dikehendaki membutuhkan komitmen dan partisipasi dari semua anggota organisasi dan tanggung jawab manajemen mutu dipundak manajemen puncak.
·         Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.

8.       Sasaran Mutu
Sesuatu yang dicari atau dituju berkaitan dengan mutu.

9.       Kebijakan Mutu (Quality Policy)
·         Tujuan mutu secara keseluruhan dan arahan dari suatu organisasi mengenai mutu, yang secara formal dinyatakan oleh manajemen puncak. Kebijakan mutu membentuk salah satu unsure dari kebijakan korporat yang diotorisasi oleh manajemen.
·         Maksud dan arahan  menyeluruh organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan oleh pimpinan puncak.

10.   Tanggung Jawab Manajemen
Kebijakan mutu harus didefinisikan, didokumentasikan, dimengerti, dan dilaksanakan
Bagan struktur organisasi harus ada dan personnel untuk aktivitas verifikasi yang tercantum dalam elemen standar ini.

11.   Pengelolaan Sumber Daya
Proses Pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara SDM dan SDA dalam menyusun dan mengimplementasikan suatu rencana terpadu.

12.   Pengukuran dan Peningkatan berkelanjutan Mutu.
Mengukur kinerja organisasi merupakan kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Hasil pengukuran kinerja tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya dicapai oleh organisasi. Organisasi harus secara berkesinambungan memantau tindakan peningkatan, termasuk penerapan agar dapat digunakan sebagai salah satu masukan tinjauan manajemen yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi.


TUGAS MANAJEMEN MUTU III
OLEH     M. Dzaki Fathoni              224308033

ISO
Organisasi Internasional untuk Standardisasi
International Organization for Standardization (ISO atau Iso)) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara.
                Didirikan pada 23 Februari 1927, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).

Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:
       Meningkatkan citra perusahaan
        Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
        Meningkatkan efisiensi kegiatan
        Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
        Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
        Mengurangi resiko usaha
        Meningkatkan daya saing

ISO / IEC 21000 (MPEG-21)
ISO / IEC 21000 (MPEG-21) seri Standar Internasional mendefinisikan kerangka terbuka untuk pengiriman multimedia dan konsumsi, dengan kedua pencipta konten dan konsumen konten sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.

ISO / IEC TR 2100-1:2004 menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk perdagangan konten digital.
ISO / IEC 21000-2:2005 menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital.
ISO/IEC 21000-3:2003 provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003 menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:
        Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)
        Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi misalnya
        Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi
        menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (non-normatif).

ISO / IEC 21000-4:2006 menetapkan bagaimana memasukkan Manajemen Kekayaan Intelektual dan Perlindungan (IPMP) informasi dan dilindungi bagian dalam Item Digital.
ISO / IEC 21000-5:2004 menentukan sintaks dan semantik dari Hak Ekspresi Bahasa.

ISO / IEC 21000-6:2004 menggambarkan Hak Kamus Data yang terdiri dari serangkaian istilah yang jelas, konsisten, terstruktur, terpadu dan unik diidentifikasi untuk mendukung MPEG-21 Hak Ekspresi Bahasa (REL), ISO / IEC 21000-5.
ISO / IEC 21000-7:2007 menentukan sintaks dan semantik alat yang dapat digunakan untuk membantu adaptasi Produk Digital, yaitu Item Digital Deklarasi dan sumber daya yang direferensikan oleh deklarasi.
ISO / IEC 21000-8:2008 menggambarkan referensi perangkat lunak menerapkan klausa normatif bagian lain dari ISO / IEC 21000.

ISO 9000
    ISO 9000 ialah standard bertulis yang menetap dan menerangkan elemen-elemen asas yang perlu ada dalam sistem kualiti bagi memastikan produk atau perkhidmatan yang diberikan oleh sesebuah organisasi dapat memenuhi kehendak pelanggan.  


Prinsip ISO 9000 :
  Pertama, ISO 9000 ialah standard untuk sistem kualiti dan bukan standard bagi produk atau perkhidmatan.  
  Kedua, ISO 9000 berasaskan kepada dokumentasi. Prinsip ini menekankan kepada: dokumenkan apa yang dibuat; buat apa yang didokumenkan; dan buktikan.  
  Ketiga, ISO 9000 menekankan pencegahan (prevention) dan bukan pembetulan (remedial). Mencegah masalah berlaku dan bukan mengatasi masalah selepas ianya berlaku.  
  Keempat, ISO 9000 ialah satu standard menyeluruh (universal). Ia hanya mengutarakan keperluan asas secara umum manakala cara pencapaiannya akan ditentukan oleh organisasi sendiri. Fokusnya ialah `apa yang perlu diadakan dan tidak bagaimana hendak melakukannya'. 

Elemen :
  Tanggungjawab Pengurusan
  Sistem Kualiti
  Semakan Kontrak
  Kawalan Rekabentuk
  Kawalan Dokument dan Data Perolehan
  Perolehan
  Kawalan Produk yang Dibekalkan oleh Pelanggan
  Identifikasi dan Kemudahkesanan Produk
  Kawalan Proses
  Pemeriksaan dan Pengujian
  Kawalan Peralatan Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian
  Status Pemeriksaan dan Pengujian
  Kawalan Produk yang Tidak Memenuhi Keperluan yang Ditetapkan
  Tindakan Pembetulan dan Pencegahan
  Pengendalian, Penyimpanan, Pembungkusan, Pemeliharaan dan Penghantaran
  Kawalan Rekod-rekod Kualliti
  Audit Kualiti Dalaman
  Latihan
  Khidmat Susulan
  Teknik-teknik Statistik 

MANFAAT ISO 9000
  ASPEK KONSISTENSI PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
  ASPEK PENGENDALIAN PENCEGAHAN
  ASPEK PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN

ISO 14000
   Bagian dari seri ISO-14000 yang merupakan suatu sistem yang mengorganisasikan Kebijakan Lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan.

Keuntungan-keuntungan Sertifikasi ISO-14000
1. Perlindungan Lingkungan
a. Mengurangi/meminimalisasi limbah
b. Optimalisasi penggunaan sumber-sumber alam
c. Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global
2. Dasar Persaingan Yang Setara
ISO-14000 akan mengurangi sekecil mungkin timbulnya perbedaanperbedaan pembiayaan lingkungan oleh sebab perbedaan sistem/geografi.
3. Keseuaian Terhadap Peraturan-peraturan Yang Ada
Dengan menggunakan Sertifikat ISO-14000 dalam pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan kemampu telusuran dan kesesuaian dokumen-dokumen
dalam mendukung peraturan yang ada.
4. Terbentuknya Sistem Manajemen Yang Efektif
Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan tentang pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu berkiprah dalam dunia percaturan Internasional
5. Memiliki Kekuatan Pasar
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan
b . Meningkatkan peran pasar (Market Share)
c. Memenuhi persyaratan pelanggan
d . Membuka peluang investasi
6. Pengurangan Biaya
Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan
kimia dan sisa-sisa/limbah lainnya.
7. Pengurangan Kerugian
“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-
14000.
8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat
Dalam “Gall-up” pool 1994, di dapat bahwa warga di 24 negara (industri & sedang berkembang) mempertimbangkan perlindungan lingkungan lebih penting dari pada pertumbuhan ekonomi. Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan hubungan
kemasyarakatan
9. Mengembangkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk
mendukung pernyataan tersebut.
10. Mengembangkan Perhatian Manajemen Yang Lebih Tinggi
Diwakyang lalu, departemen lingkungan dipandang oleh beberapa perusahaan sebagai kegiatan pemborosan biaya. dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan meru[pajkan konponen penting
dalam perusahaan. keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO- 14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan.

ISO 11000
Kami belum temukan

OHSAS 1800
OHSAS 1800 adalahmenyediakan pedoman luas untuk pemantauan, pengendalian dan meningkatkan efektivitas kerja kesehatan organisasi dan inisiatif keselamatan.
OHSAS 18001 untuk menunjukkan organisasi yang mampu mengelola 'kesejahteraan karyawan di dalam lingkungan kerja, meminimalkan bisnis risiko dan menunjukkan tingkat internasional yang diakui Kesehatan dan Keselamatan manajemen.
OHSAS 18002 menjelaskan persyaratan spesifikasi dan menunjukkan bagaimana bekerja menuju implementation and registration. pelaksanaan dan registrasi.

Manfaat OHSAS 18000
1) Manajemen OH & S Proaktif - Mengurangi Resiko OH & S
        Manajemen mengurangi resiko OH & S dengan memiliki sistem manajemen di tempat yang jelas-jelas mendefinisikan peran dan metrik kinerja. Meningkatkan kepatuhan dengan & S hukum persyaratan OH dan membantu organisasi menjadi lebih proaktif dalam mengelola masalah OH & S.
2) Simpan Uang
Menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas inisiatif pengurangan biaya yang terkait dengan beban OH & S premi, kehilangan produktivitas, Workwell denda, dll.
3) Pemasaran & Peluang Goodwill
OHSAS 18000 pendaftaran akan memiliki beberapa pelanggan dan karyawan mempersepsikan manajemen bersikap proaktif, bertanggung jawab dan serius tentang & S keprihatinan OH.
4) Peningkatan Berkelanjutan
OHSAS 18000 menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan bertindak atas takeout biaya dan perbaikan lainnya . peluang. OHSAS 18000 memaksa Tim Manajemen untuk lebih bertanggung jawab perbaikan secara kontinyu


International Workshop Agreement (IWA)
adalah senjata lain ISO untuk memberikan respon yang cepat persyaratan untuk standardisasi di daerah di mana struktur teknis dan keahlian tidak sedang di tempat.
IWA dasarnya mendapat dokumen normatif ke pasar relatif cepat dengan peluang yang akan segera membangun dirinya sebagai standar de facto, pilihan kemudian ada yang mengubahnya menjadi Standar Internasional penuh pada tahap berikutnya.
Sedangkan proses hukum tetap merupakan konsep dasar untuk semua kegiatan ISO, diharapkan bahwa prosedur-prosedur baru dan kiriman akan menunjukkan kesediaan ISO untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dunia untuk standar teknis.

Siklus Deming
W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Dia merekomendasikan bahwa bisnis proses ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik yang kontinu sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai guru, Deming menciptakan (agak disederhanakan) diagram untuk menggambarkan proses ini terus menerus, umumnya dikenal sebagai siklus PDCA Plan, Do, Check, Act *:
  PLAN : Memperbaiki proses bisnis atau komponen Design untuk meningkatkan hasil.
  DO : Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya.
  CHECK : Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan.
  ACT: Tentukan perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki proses.

Siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut:

Fokus Deming adalah pada proses produksi industri, dan tingkat perbaikan ia berusaha berada di tingkat produksi. Pada perusahaan pasca-industri modern, jenis-jenis perbaikan masih dibutuhkan tetapi driver kinerja nyata sering terjadi pada tingkat strategi bisnis. Penyebaran Strategis adalah proses yang lain, tetapi memiliki relatif variasi jangka panjang karena perusahaan besar tidak bisa berubah secepat unit usaha kecil. Namun, inisiatif strategis dapat dan harus ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik, lengkap dengan pengukuran dan perencanaan terkait dalam siklus PDCA. Untuk menggambarkan hubungan proses unit bisnis untuk proses strategis, kita dapat membangun dua siklus .

PDCA bersarang:




Ini 'roda dalam roda' menggambarkan hubungan antara manajemen strategis dan manajemen unit bisnis dalam sebuah perusahaan besar. Ada beberapa unit bisnis benar-benar terpisah, tentu saja, masing-masing dengan mengatur sendiri metrik, tujuan, target dan inisiatif. Tetapi angka ini menggambarkan gagasan bahwa aktivitas bisnis merupakan bagian DO dari upaya strategis secara keseluruhan.
Catatan: Siklus PDCA ternyata awalnya dikembangkan oleh Walter A, Shewhart, Bell Laboratories ilmuwan yang adalah sahabat Deming dan mentor, dan pengembang Statistical Process Control (SPC) pada akhir tahun 1920. Jadi kadang-kadang ini disebut sebagai "Shewhart Cycle". Ada juga beberapa variasi baru konsep ini. Lihat Pria yang Ditemukan Kualitas oleh Gabor A., Penguin Books, 1990.


8 Prinsip Manajemen Mutu
1.       Organisasi yang berfokus pada pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggan dan karenanya harus memahami pelanggan saat ini dan masa yang akan datang, harus memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha melebihi harapan pelanggan.
2.       Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal di mana orang bisa menjadi sepenuhnya terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
3.       Keterlibatan orang
Orang pada semua tingkatan adalah inti dari suatu organisasi dan keterlibatan penuh mereka memungkinkan kemampuan mereka untuk digunakan untuk organisasi manfaat.
4.       Pendekatan proses
Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.
5.       Management Pendekatan sistem manajemen
Mengidentifikasi, memahami dan mengelola suatu sistem proses yang saling terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk organisasi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan.
6.       Perbaikan terus menerus
Perbaikan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.
7.       Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.
8.       Hubungan yang saling menguntungkan pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan suatu hubungan yang saling menguntungkan meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.




TUGAS MANAJEMEN MUTU IV
OLEH     M. Dzaki Fathoni              224308033

Prosedur Wajib / Mandatory ISO 9001
Dalam standart ISO9001 : 2000 disebutkan bahwa ada prosedur yang bersifat wajib dibuat oleh organisasi yang lebih sering dikenal sebagai enam prosedur wajib. Prosedur tersebut adalah :
1.   Tinjauan Manajemen (Management Review)
2.   Pengedalian Dokumen
3.   Pengendalian Catatan Mutu
4.   Audit Internal
5.   Pengendalian Produk Tidak Sesuai
6.   Tindakan Koreksi dan Pencegahan

Prosedur lain yang perlu didokumentasikan diantaranya Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan, Seleksi & Evaluasi Supplier, Pelatihan. Prosedur yang ikut mempengaruhi system manajemen mutu perlu juga ditetapkan, tergantung keadaan organisasi yang bersangkutan.
Hal – hal yang tidak bisa / sulit dilakukan oleh organisasi sebaiknya tidak ditetapkan dalam sebuah prosedur, karena setiap prosedur yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan. Jika tidak, maka akan menjadi bahan temuan audit, baik internal maupun eksternal.

Rekaman Mutu Wajib ISO 9001
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form),  foto, video, atau rekaman data computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya.  
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan sebagainya.

DOKUMEN YANG MENYATAKAN HASIL YANG DICAPAI ATAU BUKTI TENTANG KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN
Ø  Rekaman Tinjauan Manajemen
Ø  Rekaman Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan & Pengalaman
Ø  Rekaman realisasi proses dan hasil akhir sesuai persyaratan
Ø  Hasil dari tinjauan persyaratan produk dan tindakannya
Ø  Rekaman Perencanaan perancangan dan pengembangan
Ø  Hasil penilaian dan pemilihan pemasok
Ø  Validasi proses produksi dan penyediaan jasa
Ø  Identifikasi yang unik dan mampu telusur
Ø  Laporan kehilangan, kerusakan dari kepemilikan pelanggan
Ø  Hasil kalibrasi-verifikasi sarana pengukuran & pemantauan
Ø  Rekaman audit internal
Ø  Rekaman kesesuaian produk dengan kriteria keberterimaan
Ø  Rekaman ketidaksesuaian, tindakan berikutnya & konsesi
Ø  Hasil Tindakan Koreksi
Ø  Hasil Tindakan Pencegahan





Kamis, 20 Januari 2011

Michael Arthur 2243 05 019






TUGAS MANDIRI
MANAJEMEN MUTU
(ISO)

Interpretasi dan Dokumen ISO 9001 with IWA-2: Peraturan pengaplikasian pelaksanaan QMS ISO 9001
Tujuan
• Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
• Memahami kebijakan-kebijakan Lembaga Pendidikan yang perlu dituangkan dalam dokumen SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2
• Memahami langkah-langkah untuk membentuk dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2
• Memahami kebutuhan sumber daya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 berdasar panduan IWA-2
• Memahami bentuk-bentuk implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan
• Memahami “Continuous Quality Improvement” dalam implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan
• Memahami proses sertifikasi dan lembaga sertifikasi Sistem Manajemen Mutu di Indonesia & Internasional
OHSAS 18000
Kegiatan ekonomi dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung luasnya pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.

Sejak tahun 1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi definisi mengenai kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi dari kesehatan kerja (occupational health) adalah, "Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man to his job."

Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.

Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.

Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.

Iso 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.[1] Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]
• adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
• adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;
• tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
• adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
• secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.



Kumpulan Standar dalam ISO 9000
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
• ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).
• ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
• ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001.

Iso 14000
Secara sederhana bisa dijelaskan ISO seri 14000 adalah Sistem Manajemen Lingkungan dimana suatu organisasi menerapkan sistem manajemen untuk mengelola permasalahan yang terkait dengan lingkungan (pencemaran, penggunaan sumber daya / energi, pelestarian lingkungan, dll). untuk membantu upaya pelestarian lingkungan jadi perusahaan bukan hanya berkonsentrasi terhadap mutu produk/ jasanya namun juga berupaya memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkunan dari segi produk/ jasa / proses produksi yang aman bagi lingkungan.
ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang paling populer adalah ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.

Siapa yang dapat dan perlu menerapkan standar ISO 14000 tersebut?
Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitra usaha, konsumen, masyarakat, investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan. mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.
Apa saja manfaat penerapan standar ISO 14000 ?
Penerapan standar ISO 14000 berpotensi untuk, antara lain :
1)Meningkatkan citra organisasi
2)Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi
3)Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan
4)Mengurangi resiko usaha
5)Meningkatkan efisiensi kegiatan
6)Meningkatkan daya saing
7)Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak berkepentingan 
8)Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)

Bagaimana Peran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam penerapan ISO 14000 di Indonesia ?
Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan di Indonesia, KLH menyadari potensi penerapan standar ISO 14000 bagi peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indonesia serta peningkatan peran serta dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh karena itu, KLH mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000 telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi motor penggerak penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan populasi para praktisi dalam bidang tersebut serta dengan pendekatan pemberdayaan pihak swasta yang kompeten, maka KLH mengharapkan agar peran motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan oleh pihak swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000 yang dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.
Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, KLH pada saat ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian yang diberikan adalah efektifitas penerapan SML, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001 maupun yang tidak.

Bagaimana kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup ?

Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan. Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha. KLH senantiasa membuka dialog dengan berbagai pihak berkepentingan, khususnya para praktisi yang terlibat langsung dalam penerapan standar ISO 14000, untuk meningkatkan sinergi dari penerapan standar ISO 14000 dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan

Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak (dunia usaha, Pemerintah, masyarakat) di Indonesia terhadap sertifikasi ISO 14001 ?

Pada saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 230 sertifikat ISO 14001 yang diberikan oleh berbagai Lembaga Sertifikasi kepada beragam organisasi di Indonesia. Di bandingkan dengan negara lain, jumlah ini masih relatif kecil. Salah satu kendala yang dikemukakan oleh dunia usaha adalah biaya sertifikasi. Terkait dengan hal ini, banyak organisasi usaha yang tertarik untuk mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan namun tidak melakukan sertifikasi. Sementara itu, dari pihak Pemerintah dan masyarakat pada umumnya masih belum memahami standar ISO 14000 dan sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu, program sosialisasi perlu semakin ditingkatkan.
Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu lingkungan populer yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya pelestarian LH pada umumnya?

Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).
Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar ISO 14000 yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.
Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar dan praktisi berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat memanfaatkan standar tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama.

Isu-isu penting apa saja yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ?
Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat dijadikan persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara otomatis harus mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML mengikuti standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001 kepada Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang bersangkutan dengan standar ISO 14001 dan juga efektivitas SML tersebut.

1. Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan sertifikasinya, a.l. sbb: Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja lingkungan tertentu. Oleh karena itu, sertifikasi ISO 14001 tidak senantiasa bermakna bahwa kinerja lingkungan organisasi yang bersangkutan. lebih baik daripada organisasi lain yang tidak mempunyai sertifikat ISO 14001.

2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan main yang disepakati secara internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah yang bertanggungjawab langsung menjamin ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.

3. Apabila ada situasi ketidaktaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan, sertifikat ISO 14001 tidak secara otomatis dicabut oleh Lembaga Sertifikasi yang memberikan. Namun, berdasarkan SML organisasi yang bersangkutan. harus segera melakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya ketidaktaatan tersebut. Lembaga Sertifikasi akan mengevaluasi efektivitas proses perbaikan tersebut.

4. Perolehan sertifikat ISO 14001 bukan merupakan tujuan akhir penerapan SML, namun merupakan salah satu tahap awal dalam mewujudkan proses perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan. Organisasi yang menerapkan SML tanpa sertifikasi pun dapat juga mewujudkan proses yang sama.
8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU versi ISO
• Prinsip ini berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality Management and Quality Assuransce
• Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000
• Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )
Delapan Prinsip tersebut yaitu :
1. Customer Focused Organisation
2. Leadership
3. Involvement of People
4. Process Aproach
5. System Approach to Management
6. Continual Improvement
7. Factual Approach to Decision Making
8. Mutually Beneficial Supplier-Relationship



Prinsip 1 : CUSTOMER FOCUSED ORGANISATION
( FOKUS PADA PELANGGAN )
Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka haruslah mengerti apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang.
Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi harapan-harapan pelanggan.
( Organizations depend on their customer and therefore should understand current and future needs , meet customer requirements and strive to exeed customer expectations )
Penerapan khusus Prinsip 1 :
- Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan
- Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
- Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi
- Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran
- Kelola secara sistematis hubungan dengan pelanggan
- Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti : pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.

Prinsip 2 : LEADERSHIP
( KEPEMIMPINAN )
Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya sepenuhnya berdaya-upaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.
( Leaders establish unity of purpose and direction of the organization . They should create and maintain the internal environment in which people can fully involved in achieving the organization’s objectives ).

Penerapan khusus Prinsip 2 :
- Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan , termasuk pelanggan.
- Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan .
- Tentukan sasaran dan target yang menantang dan sosialisasikan
- Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua level organisasi
- Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai keperluan bidang tugas ), dan beri kebebasan bertindak dengan penuh tanggungjawab.
- Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang



Prinsip 3 : INVOLVEMENT OF PEOPLE
( Keterlibatan sumberdaya manusia )
Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi, dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk keuntungan organisasi.
( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement enables their abilities to be used for the organization’s benefit )
Penerapan khusus Prinsip 3 :
- Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka
- Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka
- Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk menyelesaikannya
- Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka
- Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi
- Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan



Prinsip 4 : PROCESS APPROACH
( Pendekatan Proses )
Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.
( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are managed as a process )
Penerapan khusus Prinsip 4 :
- Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan
- Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .
- Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi
- Upayakan agar proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit
- Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki aktivitas kunci pada organisasi
- Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang tindih
- Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.



Prinsip 5 : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT
( Pendekatan Sistem pada Manajemen )
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses yang saling terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif dan efisien.
( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given objective improves the organization’s effectiveness and efficiency )
Penerapan khusus Prinsip 5 :
- Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien
- Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem
- Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak saling tumpang tindih
- Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama, serta mengurangi hambatan lintas fungsional
- Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan beroperasi



Prinsip 6 : CONTINUAL IMPROVEMENT
( Perbaikan yang kontinu )
Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi
( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )
Penerapan khusus Prinsip 6 :
- Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi
- Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan berkesinambungan
- Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system
- Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan
- Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan
Prinsip 7 : FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING
( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi
( Effective decisions are based on the analysis of data and information )



Penerapan khusus Prinsip 7 :
- Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya
- Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan
- Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid
- Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi



Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan.
( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial relationship enhance the ability of both to create value )
Penerapan khusus Prinsip 8 :
- Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang
- Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok
- Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci
- Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar
- Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok


SIKLUS DEMINGS
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya




PENGERTIAN MUTU

Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upayamenciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.
Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :
- Unggul dan bermutu tinggi
- Mahal harganya
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (custumer).

Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:
1. Setiap orang memiliki pelanggan
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem
3. Semua sistem menunjukkan variasi
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put

Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.

Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).
• Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.
• Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %
• Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.
• Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".
• Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan

Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya

Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu

ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.

ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.

Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).



Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:

1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.

2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.

3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.

4. Sistem terdokumentasi dengan baik

5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara baik.

6. Meningkatkan Kinerja karyawan

7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.

8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll

ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
1. Proses yang terkait dengan pelangan
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership
3. Manajemen sumber daya
4. Perbaikan dan peningkatan proses
5. Sistem manajemen
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan
7. Pengambilan keputusan yang Factual
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

PENGERTIAN MUTU: gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.
• Memenuhi persyaratan konsumen/pelanggan
• Sesuai dengan kegunaan
• Memuaskan pelanggan pada biaya kompetitif
• Resultante dari karakteristik produk dan jasa pemasaran,
• Rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk
• Dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen/
• Pelanggan


MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu

MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan hanya fungsi produksi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi tanggung jawab terhadap mutu tidak cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di perusahaan .

MANAJEMEN MUTU:
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu.

SISTEM MUTU:
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan manajemen mutu.

MANAJEMEN MUTU --> KEGIATANNYA

SISTEM MUTU --> WADAHNYA

TUJUAN AUDIT MUTU: Dilihat dari dampak globalisasi:
• Produk bermutu
• Persyaratan yang dituntut pasar
• Batas antar negara tidak ada
• Dituntut kesamaan standar terhadap mutu

Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu (quality control)


PENGENDALIAN MUTU: Dilihat dari aktifikasi inspeksi :
• Memeriksa produk
• Menerima memakai syarat
• Menerima tidak memakai syarat

Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:
• Peningkatan produktifitas
• Peningkatan efisiensi
• Penurunan biaya
• Peningkatan kepuasan pelanggan

Maka dirasakan sebagai kebutuhan perusahaan.

Awal 1987 s/d maret 1990 --> 95.187 sertifikat
• 50 % perusahaan di inggris
• 20 % perusahaan di eropa
• sisanya afrika, asia barat, asia tenggara

Indonesia :
1996 --> ada 170 perusahaan
2001 --> ± 3000 perusahaan

Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul – klausul yang mengatur mulai tanggung jawab manajemen terhadap mutu sampai dengan hal – hal teknis yang menyangkut :
• Pembelian bahan baku
• Perencanaan mutu
• Pengendalian proses
• Pengujian produk akhir
• Pelayanan pelanggan dll

Seri ISO 9000 dibedakan atas:
• ISO 9001 --> ada 20 klausul
• ISO 9002 --> 19 klausul
• ISO 9003 --> 16 klausul

Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)

ISO 9001 ; ISO 9002 ; ISO 9003 --> Kategori Kontraktual
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan sertifikasi dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :
• Konsultan
• Lembaga Sertifikasi
• Lembaga Akreditasi
• Laboratorium Penguji, dsb